Suzuki..belum launching, barang sudah bisa dicoba

Siang masbro…

Lembur di long weekend, emang sesuatu banget. Jalanan macet, lihat orang pada rekreasi, lha saia πŸ˜‰ , tetap semangat mengejar rupiah πŸ˜† > Eh, ndilalah, ditengah kemacetan area Singosari – Karanglo, ada sebuah penampakan. Apaan tuh? Tak pikir panjang, saia nyalakan sein kiri Variomerah, melipir deh. Emang rejeki, gak kemana-mana kok, meski bagi orang lain adalah hal yang gak begitu penting πŸ˜†

fufi4

Lupakan wajah model, karena, yang masih terbungkus plastik itu lah yang lebih penting πŸ˜† Yup, Continue reading

Honda All New CBR150R 2016, sebentar lagi

Pagi masbro..

DariΒ mas sayur beberapa waktu lalu, kian gamblang rencana AHM meng-upgrade DOHC fairing mereka, Honda CBR150R. Kuda besi sport bermesin 150 cc ini,menurut informasi, akan berubah tampilan. Sisi body alias fisik luar, fairing dan sekitarnya, mengambil sisi desain dari CBR500. Wow, mantap…

gambar : google

gambar : google

Kalo dari Continue reading

Icip Honda Verza

Hemm..ning Verza, kalo rekan-rekan lain bikin nickname motor batangan ini. Diluncurkan AHM sebagai motor sport entry level, dibuat “batu loncatan” dari pemakai matic, bebek/cub sebelum ke sport yang “beneran” kayak CB150R dan CBR series. Dengan harga yang hanya sedikit diatas harga bebek varian tertinggi dan matik, secara hitungan, bisa jadi “pelarian” πŸ˜† Eits, meski tergolong entry level, Verza ini menawarkan sisi lainnya. Dengan mesin 150 cc 2 katup SOHC injeksi, meski soal speed memang dibawah kakak-kakaknya, tapiii..torsi Verza, sangat bisa diandalkan.
IMG_1551
Yup, tanpa harus bejek gas dalam-dalam, buat akselerasi, bawa beban dan tanjakan, terasa sangat cukup. Opini pribadi saia lho ya IMHO. Belum lagi, posisi riding, yang dulu sangat terkenal diunggulkan Honda, yaitu segitiga kenyamanan CMIIW, terbukti lagi pada Verza. Ya, sangat mirip kenyamanan yang didapat pada New Megapro dan NMP (monosok). Setang lumayan tinggi, footstep mirip posisi bebek, terbukti nyaman untuk dipakai dalam jarak jauh atau waktu tempuh lama.

perbandingan spek verza-cb150r

perbandingan spek verza-cb150r

Saia kebagian nunggang Verza 2 kali dalam fun touring ke Jember beberapa waktu lalu. Yakni, sekejap, dari minimarket ke Rambipuji dan saat perjalanan pulang, dari Tongas (Bromo Asri) sampai MPM Sedati-Sidoarjo. Rasanya, kayak reuni dengan si Meggy, kuda besi saia 2007 lalu. Posisi nyaman, cenderung tegak-santai karena setang tinggi.
Akselerasi awal lumayan kerasa, karena torsi didapat pada rpm tidak terlalu tinggi. Dipadu knalpot standar yang menurut saia, berwibawa suaranya, ulem (opo iki terjemahan-e), tapi kalo dibetot, ilang deh ngebas-nya πŸ˜†
Tapi, di sisi lain, sesuai dengan bandrol entry level-nya, tenaga pun terbatas, alias napas cepet abis. Karena gak ada tachometer, susah tahu putaran mesin alias cuma pake feeling dan kira-kira. Abis melewati kecepatan 90 kpj, kecepatan sudah susah untuk naik lagi, sementara mesin sudah teriak kenceng dan posisi gir persneling sudah topgear alias 5 πŸ˜†
Alhasil, ya sudah, harus pasrah, gak bisa tarik-tarikan sama kang ndas yang nunggang CBR :mrgreen:
CIMG1617 - Copy
Overall, kalau untuk akselerasi, lebih dari cukuplah, kalo selap-selip di kemacetan, Verza termasuk enteng meliuk, padahal bodi gede.
Kerja suspensi depan enak, kalo belakang, sedikit rada keras. Mungkin, dipersiapkan untuk kuda beban juga nih sama AHM, kalo buat boncengan nggak ambles/keempukan.
Kalo penilaian akhir saia pribadi, buat di , maap nih, pedesaan yang banyak tanjakan, jalan gak rata dan antar lokasi rada jauh, sangat cocok. Juga kalo bawa beban, entah barang atau manusia, torsinya cukup…
Mau ke sawah, angkut rumput atau ngojek, hayuuukkk πŸ˜†
IMG_1532
Tapi jangan salah, di perkotaan juga handal kok, terutama di sela kemacetan. Buktinya, teman kantor saia juga milih nih motor. Katanya sih, enak…murah, irit dan lincah, hehehehe..penuturan beliau loh. Gak percaya? Coba tanya kang Rio http://motorrio.com/ …tiap hari gak bosen-bosen nunggang Verza pp rumah-kantor, hehehehe :mrgreen:

Icip New Honda SupraX125 FI

Sebenarnya, nih bebek saia tunggangi pas perjalanan pulang dari Papuma Jember. Sebelumnya, dari cekpoin 2 Rambipuji ke Papuma, saia nunggang matic BeAT FI. Impresi-nya gak usah saia ceritakan deh, rasanya remek/badan capek, karena nunggang motor metik nan imut ini, persis yang dirasakan kang Tarom
Fisik si New SupraX125 FI, saia lihat sekilas, kok lebih kecil dan pendek ya dibanding Supra X 125 lawas? Terutama melihat dari jok. Ternyata memang iya, ada sedikit perbedaan dengan versi sebelumnya. Spek si New PxLxT 1.918 x 709 x 1.101 mm, dengan jarak terendah ke tanah 136.5 mm, sedang SupraX125 lawas PxLxT 1.889 x 702x 1094 mm, dengan jarak terendah ke tanah 138 mm. Meski sedikit, tetap terlihat dan terasa pas ditunggangi.
new suprax125
Dengan mesin yang identik plus sistem injeksi, yang sangat saia rasakan adalah tenaga yang lebih ngisi di tiap gigi persneling. Begitu oper gigi, gak ada gejala tenaga sedikit drop, seperti generasi sebelumnya. Di jalan yang rada rusak, terasa banget, suspensi belakang yang lumayan keras. Bantingan rada menghantam badan. Tapi, dengan performa mesin yang enak menurut saia, jadi terkompensasi, hehehe..
Akselerasi yang saia rasakan, berbeda dengan Revo FI, meski sama-sama menggunakan sistem injeksi step 5. Ya iyalah, wong kubikasi aja beda, belum perbandingan transmisi/persneling, berat dan lain sebagainya. Akselerasi lebih bertenaga, dan mantap.
Secara body, mirip versi lawas yang disuruh diet, lebih ramping, apalagi bagasi yang gak helm-in. Ada tambahan fitur yang sempat dijajal teman-teman Jatimotoblog, yaitu port untuk charger gadget di bagasi. Ya, sangat membantu kala HP dan kawan-kawannya kekurangan daya, sementara colokan listrik tak ada. Dengan car charger yang ditancapkan ke soket/port di bagasi New Supra X125 FI, bisa menolong.
CIMG1507
Cuma, dengan catatan, untuk mengaktifkan, semua kelistrikan harus nyala, alias kunci kontak ON. Rekomen pas dijalan, sambil ngecas HP di bagasi. Tapii..sebaiknya, tambahkan alas atau apa-lah, mungkin tas untuk menjaga posisi gadget tetap aman, tidak terbanting-banting selama perjalanan.
Oh iya, saia sedikit bingung pas buka jok, ternyata, tidak ada tombol khusus pembuka jok layaknya Beat FI atau Vario 125 FI. Jadi, setelah kunci kontak posisi OFF, ada space buat buka jok dengan menekan kunci kedalam. Ctek…jokpun terbuka, hehehehe…ndeso yo saia? πŸ˜†

gambar minjem pertamax7.com :lol:

gambar minjem pertamax7.com πŸ˜†

Hem, bebek yang cocok untuk komuter rumah tangga nih, enteng, tenaga cukup. Cuma, desain knalpot, saia lebih suka versi lawas, lebih sporty meski minus pelindung panas.
Oke, sekian review singkat saia, semoga bermanfaat

Icip New Honda CBR150R dual keen eyes

maap, modelnya bukan espege :lol:

maap, modelnya bukan espege πŸ˜†

Nah, lanjut. Di cek poin 1 Tongas, abis ngisi bbm ridernya alias makan, motor juga diisi pertamax, lanjut menuju cekpoin 2 di Rambipuji-Jember.
CIMG1503
Abis nunggang Revo FI disini, langsung loncat kasta, joki CBR150R πŸ˜†
Lha hampir semua dah milih motor masing-masing dalam sesi tagteam (kayak gulat gaya bebas aja), yang terlihat ngejogrok diparkiran malah si Continue reading

Icip Honda Revo FI

Yup, etape pertama fun toring ke Papuma-Jember, saia lakoni dengan bebek entry level Honda, Revo FI.
CIMG1492
Hiya, gara-gara keasyikan mengamati dan ambil gambar new CBR150R, jadi kabagian “sisa” aja, hehehehe..
Odometer saia jepret masih 50an kilo, emang masih seger nih bebek.
CIMG1491
Impresi pertama pas nunggang, emang termasuk rendah nih motor, maklum, biasa nunggang motor batangan tinggi. Menyesuaikan posisi sebentar, nyalakan mesin, jreng..starter masih khas, sama kayak bebek Honda lainnya. Mulai jalan, masuk gigi 1, hem, lumayan empuk. Tarikan biasa aja, malah tergolong halus. Lalulintas merayap, maksimal cuma pake gigi 2. Lanjut masuk area lancar, sedikit bisa rada nambah kecepatan.
Akhirnya, abis wilayah Bangil, nemu jalan lumayan lebar dan mulus, bisa sedikit ekplore tenaga si Revo. Ambil jarak dengan teman-teman di depan, geber deh sampai top gear. Sedikit menyelami karakter mesin, akhirnya kecepatan mentok di 110 kpj on spido. Posisi gas dah mentok πŸ˜†
Akhirnya, sampe juga di cek point 1 di Tongas Asri jam 10.30. Keluhan? Perkiraan awal, bakalan pegel naik bebek jarak jauh, tapiii malah gak pegel nih. Kalo pendapat saia pribadi sih, posisi riding Revo FI ini tergolong nyaman, meski postur saia sedikit diatas normal, 183/79. Diakali posisi duduk rada mundur, akhirnya nemu posisi yang lumayan ideal buat saia. Sedikit yang mengganggu, yakni pas menurunkan gigi persneling, terasa keras banget, sampe perlu rada kasar nginjaknya, lha kalo gak gitu gak mau turun gigi. Apa pas unit ini aja, ato gara-gara masih baru ya? Gak paham saia, soalnya nyoba Revo karbu lawas punya teman, enak-enak aja naik-turun gigi.
Kesimpulan akhir soal Revo FI, khas bebek pekerja πŸ˜† Murah, tenaga sedang, tergolong irit, posisi duduk juga nyaman. Kok irit? Iya, dipake geber-geberan Sidoarjo-Tongas, indikator BBM cuma geser sedikit. Maaf kalo gak spesifik, susah kalo mau ngetes konsumsi BBM, lha ganti-ganti motor πŸ™‚
Silakan dikomentari