Nih, 3 seri Honda GL-Pro, simak mana yang built-up

Pagi masbro..

Siapa yang nggak kenal dengan Honda GL-Pro? Motor laki, yang di jamannya, keren dan gagah banget. Era 90aan, merupakan salah satu motor favorit setelah Honda Tiger 2000 yang melegenda. Termasuk saia yang kala itu yang masih sekolah, hehehehe.. Isone mung nyawang 😆

Tapi tahu nggak, Honda GL-Pro sendiri sebenarnya memiliki tiga generasi yang berbeda satu sama lain. Nah lho, banyak generasi kan?? Tiga generasi Honda GL-Pro, adalah Honda GL-Pro White Engine, Honda GL-Pro Black Engine, dan Honda GL-Pro Neo Tech. Apa saja bedanya? Yuk, kita kulik satu persatu

Honda GL-Pro (White Engine) 1985 – 1991

Honda GL Pro, nongol jauh sebelum Tiger hadir di tahun 1994. Nyaris 10 tahun sebelumnya, yaitu tahun 1985, Honda GL Pro meluncur resmi. Bongkahan mesin tegak, yang merupakan regenerasi dari Honda GL 125 saat itu. Kapasitas mesinnya besar di jaman itu, salah satu langkah jos pabrikan Honda dengan mengisi bak mesin dengan piston set kubikasi 145 cc dilengkapi pengapian yang sudah aplikasi CDI. Nggak ada lagi cerita ketok-ketok platina saat mesin mbrebet 😆 Generasi pertama ini, sering disebut Honda GL Pro White Engine karena memang kelir mesinnya silver, cenderung putih. GL Pro perdana ini mengaspal hingga 1991. Selain punya tenaga besar, kuda besi ini diklaim punya mesin yang lebih tangguh dan bertenaga dan ajibnya, hemat bahan bakar.

Fisik GL Pro, lebih menarik dan padat berisi bila dibanding seri GL sebelumnya. Tangki mengotak lebar, sehingga tampungan BBM meningkat, dipadu jok tebal yang bikin nyaman pengendara dan pembonceng. Selain itu, body belakang pun dilengkapi penutup, nggak langsung besi rangka macam GL sebelumnya, Lebih modislah, istilahnya. Hadirnya GL Pro ini, mendapat sambutan dari pengguna sepeda motor Indonesia. Ketangguhan mesin dan hemat konsumsi bahan bakar, jadi salah satu unggulan nih motor. Sekitar 6 tahun kemudian, produksi dan penjualan GL Pro mesin putih dihentikan , yaitu pada tahun 1991.

Honda GL-Pro ( Black Engine) 1992 – 1994

Versi facelift GL Pro,  muncul pada 1992. Kali ini, si motor lalaki ini, didatangkan secara Completely Build Up (CBU) dari Jepang dan hadir dengan warna mesin baru. Semula berwarna silver/putih, berubah menjadi hitam. Lebih garang, sekaligus membuat tampak lebih padat dan kokoh, meski sekilas tidak ada perbedaan dengan model sebelumnya. Seri GL Pro ini lebih dikenal dengan sebutan GL Pro Black Engine.

Meski sama seperti model sebelumnya, mesin bandel khas kaizen, bertenaga dan tangguh dan punya kelebihan, tenaganya diklaim lebih tinggi. Gegara masih built up Jepang nih. Bahan spare part kualitas khas Jepang, serta presisi. Makanya, mantap tenaganya.

Spesifikasi mesinnya nyaris serupa dengan GL Pro awal.  4-stroke, 1 silinder, OHC, 144,7 cc berpendingin udara. Mampu menghasilkan tenaga 16 hp di 8.500 rpm. Transmisi 5 percepatan manual dengan tipe kopling basah. Beratnya cuma 103 kg dan belum dilengkapi electric starter. Rem depan menggunakan cakram single piston, dan belakang tipe drum alias tromol.

Beredar hanya singkat saja, si Black Engine diakhiri pada tahun 1994. Masa edar singkat dan mesin CBU ini, kini jadi bahan incaran penyuka motor 90an.

 

Honda GL-Pro Neo Tech 1995 – 1999

Lalu Honda memperkenalkan Honda GL Pro dengan teknologi baru, atau lebih dikenal dengan nama GL Pro Neotech pada 1995. Kapasitas dapur pacunya naik, awalnya 145 cc menjadi nyaris 160 cc. Meski kapasitas membengkak, menurut data pabrikan, tenaganya masih di bawah seri Black Engine. Power maksimalnya hanya 14,7 HP di 8.500 rpm. Padahal, ada penyempurnaan di bagian karburator yaitu pada TPFC yang mampu menambah debit semprotan BBM ke mesin saat akselerasi

Umur beredarnya Neo Tech , yang mesinnya berwarna rada abu-abu kilap ini sekitar 4 tahun. Produksinya dihentikan dan dilanjutkan ke generasi Megapro, pada 1999.

Dari ketiga seri GL-Pro ini, di daerah saia masih diburu ya seri Black Engine. Bahkan, meski tahun keluaran lebih tua, harga jualnya malah lebih mahal ketimbang seri Neo Tech. Ya salah satunya, karena sisi mesin yang masih built up, yang bagi sebagian prang bisa jadi jaminan mutu, hehehhe

Semoga berguna

 

 

Leave a comment