Mencicipi Rujak Soto Banyuwangi

Nguliner lagi yukss.. Tema kali ini, salah satu kuliner khas dan nyentrik kalau saia bilang. Rujak soto. Salah satu makanan khas dari ujung timur pulau Jawa, yaitu Banyuwangi. Beberapa tahun silam, saia pertama kali mencicipi makanan unik ini di tempat aslinya, Banyuwangi, saat kerja disana. Waktu itu, sekitar tahun 2008 kalo nggak salah. Menu ini, di Banyuwangi sendiri, juga tidak mudah dijumpai, hampir sama dengan menu unik satunya, yaitu Rawon Pecel. Hlaah, apa lagi tuh? Bahas Rujak Soto dulu yuk…

Saat tadi siang melewati daerah belakang UIN Malang, seputar Jl Sunan Kalijogo, setelah membeli beberapa peripheral komputer, ndilalah nemu warung yang memasang daftar menu unik ini. Nama warungnya “Riko”. Kalau dalam bahasa jawa, mungkin arti yang dimaksud pemilik warung ada;lah “kamu” atau “anda”. Tepat di tepi jalan.

riko1Kalau yang unik, tersedia rujaksoto dan nasi tempong khas Banyuwangi. Menu lain Continue reading

Festival “Kampoeng Tjelaket” 2016

Masbro dan mbaksis, yang domisili Malang dan sekitarnya, juga yang kebetulan singgah berkunjung di kota Malang, ada hiburan berkualitas di akhir pekan ini. Silakan datang saja ke Festival Kampung Celaket 2016 (Kampoeng Tjelaket) pada 23 – 24 Juli mendatang.

Tak hanya memberikan ruang, dan tontonan kreatif seni-budaya, festival yang awal digelar tahun 2010 lalu bernama Rampal Celaket Bersyukur ini, akan menciptakan sarana pembelajaran akan pentingnya menjaga ketahanan budaya nusantara. Termasuk menumbuhkan potensi ekonomi warga sekitar. Dimulai dari pemberdayaan warga kampung.

celaket Continue reading

Soto sawah, soto lawas di pinggiran kota Malang

Soto. Siapa sih yang tidak kenal makanan ini? Dengan beragam bahan, merupakan salah satu makanan khas negeri tercinta ini, selain rawon dan rendang, yang katanya, sudah terkenal di jagad internasional. Nah, kali ini, saia sempat kuliner salah satu menu unik di Malang. Sebenarnya, soto ini, sudah terkenal lama, terutama idiom khas, Soto Sawah. Beberapa tahun silam, era sekitar tahun 2010an, warung soto ini berupa sebuah bangunan sederhana, berdiri di tengah persawahan di daerah Ketangi, Karangploso, Malang. Lebih akrab disebut gubuk, diantara rekan-rekan saia waktu itu. Dengan penjual bapak berumur, yang supel dan akrab sekali dengan pembeli.

soto sawah gugel Continue reading

Menjes, makanan gorengan khas Malang

Makanan yang satu ini, mungkin daerah lain ada yang serupa. Sejenis dengan tempe sebenarnya. Mulai jaman saia masih kecil, hingga sekarang, masih beredar dan mudah dijumpai. Menjes, merupakan makanan hasil fermentasi dari limbah tahu. Kalau tahu, yang dipakai adalah air sari kedelai, nah, ampasnya, itu lah yang dimanfaatkan menjadi menjes. Diolah lagi, menambahkan ragi dan beberapa bahan lain, taraaa….jadilah si menjes. Nih contoh tampilan si menjes,kala masih nongkrong di dapur rumah saia πŸ˜†

menjes1Didaerah kulonan, Jawa Tengah dsk, Continue reading

Soto Ayam Lonceng, sedjak 1965

Biar yang lain masih rame membahas MotoGP, bahas makan-makan aja yuk disini πŸ˜†

Siang-siang nan panas, habis dari setor kerjaan, saia balik kantor. Mlipir dari arah Depo Arsip Jl Bingkil, perut minta diisi. Akhirnya, nyobain soto ayam legendaris Malang, di area timur Pasar Besar Malang.
Warung Soto Ayam Lonceng ini letaknya persis kawasan Kyai Tamin, Kota Malang. Terkenal dengan nama “Soto Lonceng”, karena memang tempatnya tidak jauh dari monumen lonceng atau jam kuno yang hingga kini masih ada di kawasan itu. Untuk menemukannya, gampang. Karena letaknya di pinggir jalan besar sebelah timur Pasar Besar, Kota Malang. Cuma, meski di pinggir jalan, kalau tidak jeli, sangat mungkin terlewat, karena ukuran bangunan yang tergolong kecil, bila dibandingkan dengan bangunan lain di sekitarnya.

soto1Bangunannya terkesan kuno. Bagian luar, dicat warna putih, dengan kusen pintu dan jendela berwarna biru. Petunjuk, hanya ada papan nama kayu dengan warna dasar putih kekuningan dan ditulis dengan cat warna hitam. Tulisannya juga sangat sederhana. Hanya tertulis Soto Ayam Lonceng saja. Masuk kedalam, nuansa jaman dulu, sangat terlihat. Yakni, masih menggunakan ubin khas zaman dulu yang berwarna krem. Pada bagian atas pintu masuk juga masih ada izin dagang dari plakat kayu yang masih menggunakan ejaan lama.

Di bagian pojok-pojok ruangan, terdapat papan yang difungsikan sebagai meja. Sementara untuk meja makan, hanya ada dua meja dengan ukuran sedang. Sementara pada bagian pojok ruangan sebelah timur, terdapat semacam rombong berwarna coklat mengkilap yang digunakan oleh pemilik warung. Ya, mungkin mempertahankan nuansa aslinya, agar orang yang mampir tidak hanya nostalgia dengan menyantap masakannya, namun juga merasakan keaslian lokasinya CMIIW

soto4Lanjut, langsung pesan saja. Di menu, hanya ada 1 menu makanan, ya soto ayam itu :lol:, lha kalo minuman, ada beberapa macam seperti teh panas/es, kopi, jeruk panas/es.
Gak berapa lama dirakit, eeh, diracik, seporsi soto ayam Lamongan jadul, sudah tersaji dimeja saia. Nasi, dengan taburan suwiran/potongan daging ayam, bihun/soun, serutan kubis, dan irisan telur rebus, diguyur kuah soto yang sedikit keruh/butek..hemm, sempat gak sabar, pingin cepat disikat, padahal belum difoto πŸ˜†

soto2Rasanya, berasa balik ke jaman dulu. Serius masbro, semasa kecil, kalo pas ke kota (karena rumah di desa), diajak bapak-ibu, pulangnya pasti mampir ke soto ini. Rasanya, seingat memori saia, tetap. Tidak terlalu gurih kayak soto jaman sekarang, ada khas kuah keruhnya. Ditemani sedikit kecap manis dan sambal, makin nendang. Hemm…bener-bener nostalgia jaman kecil, hikss..hikss
Berangkat naik oplet, ganti bemo di kota, jalannya ke alun-alun, sebelum pulang makan soto dulu disini. Walah…OOT
Jelasnya, ini soto jadul, wajib dicoba pemburu kuliner. Meski sangat sederhana, tapi, buat yang punya kenangan dengan tempo dulu alias jaman dulu, sangat layak dicoba. Kalo gak salah, warung soto ini juga sempat masuk di buku 50 Tempat Jajanan dan Oleh-oleh khas Malang serta buku 100 tempat makan legendaris di Malang 20-70 tahun CMIIW, lha bukunya ada tuh di tempat kerja saia πŸ˜‰

soto 5Dengan harga yang masih sangat terjangkau, seporsi soto ayam Lamongan ini dibanderol IDR 12.000, sementara untuk minuman teh, cukup IDR 3.000.
Monggo dicoba dulur…

Oskab President aseli Ngalam

Hem, oskab…jajanan khas ngalam iki. Kabeh mesthi wis itreng lontep daging sing asaib diarani oskab ngalam. Lha lucune, lek umak golek nggen utowo wong dodolan sing dijenengi “oskab ngalam”..waduh, kadit nemu sam. Gak bakalan onok…walikanMalah sing ono oskab olos, oskab cak man, oskab rakab….heka pokoke sing di-lod nggawe jeneng oskab. Lha trade-mark oskab ngalam, biasane digawe nek sing lodod ndek malang coret alias ndek jobone ngalam, misal ayabarus, jekardah dkk.
Lek jare ayas, sing asli ngalam, yo oskab kampung iku, nggawe rombong disorong, karo oskab sing lawas, alias suwe onok ndek ngalam. Contone? Cak Man osi, oskab Jumaju (mek rombong sorong), trus ono maneh sing legendaris, oskab President. Continue reading