Pagi masbro
Lampu rem pada sepeda motor, memang vital dan penting. Lampu, yang biasanya menjadi satu dengan lampu belakang, menjadi salah satu patokan bagi pengendara di belakang kita untuk lebih waspada karena kita sedang dalam posisi mengerem.
Secara default pabrikan sepeda motor, lampu rem yang jadi satu dengan lampu belakang, akan menyala lebih terang daripada si lampu belakang/lampu senja/lampu kota. Kebanyakan, terutama yang lampu belakang masih menggunakan tipe bohlam, kapasitas daya-nya yang lebih besar ketimbang lampu senja dalam bohlam yang sama. Tujuannya jelas, supaya lebih menarik perhatian pengendara lain terutama pengendara di belakang
Bagi pemilik motor yang masih menggunakan bohlam pada lampu belakangnya, banyak yang meningkatkan kualitas dengan diganti model LED. Selain lebih terang dan hemat daya, disamping lebih gaul tentunya, ada juga pilihan model LED-nya. Mau tipe LED yang standar, yaitu menyala redup ketika lampu senja dinyalakan dan lebih terang ketika lampu rem menyala ataupun model LED yang lebih gaul. Yaitu menyala biasa saat mode lampu senja dan menyala berkedip-kedip bila rem ditekan.
Penggantian LED ini cukup menyesuaikan dengan soket lampunya saja dan kelistrikan motor. Yang jamak dan umum sih model bayonet alias soket tancap bulat. Sama seperti yang saia praktekkan pada Honda Vario 110 FI kepunyaan istri. Lampu belakang, diganti dengan LED bayonet, yang sistemnya tancap dan putar, sama persis dengan sistem bohlam bawaannya.
Sebelumnya sudah saia ganti dengan LED, ternyata, seiring waktu penggunaan yang tembus tahunan sih, mulai menurun kualitasnya. Ada beberapa titik LED yang mati sehingga mulai kurang terang, saia amati beberapa bulan terakhir. Dan yang parah, kemarin, malah error. Saat rem ditekan, lampu belakang malah mati total. Kalau nggak rem malah nyala biasa. Bingung kan??
Daripada mumet nyari letak error-nya, cabut saja deh, ganti baru. Meluncur ke salah satu toko aksesoris di kota Malang, sekalian pulang kerja. Tebus sebiji LED model bayonet, 12 volt. Murah saja sih, selembar duit IDR 50.000 kembaliannya cukup banyak 😆 Persisnya, harganya IDR 30.000. Dengan merk yang nggak umum, maklum, kadang susah dicarinya merk tertentu. LED ini punya 8 mata, yang berbentuk kotak-kotak kecil. Ada yang mengistilahkan LED jagung, karena bentuk mata-nya mirip butiran jagung pada tongkolnya.
Nggak perlu membuka lampu belakang Vario kalau mau ganti bohlamnya. Cukup mencopot soket lampu yang berada di belakang rumah lampu saja. Jangan lupa buka jok dulu ya, lalu lanjut buka cover body persis di atas rumah lampu belakang.
Putar ke kiri soket lampu, lalu tarik keluar. Copot deh itu bohlam berikut soketnya.
Tinggal dilepas dan diganti dengan LED yang baru. Cara lepasnya juga mudah, cukup ditekan kedalam, lalu putar ke kiri. Masukkan LED bayonet yang baru dengan cara sebaliknya. Masukkan ke soket, tekan lalu putar ke kanan.
Sebelum dipasang kembali ke rumah lampu, ada baiknya dicek dulu fungsinya. Posisikan kunci kontak ON. Lampu senja bakal langsung menyala. Uji nyala lampu rem dengan menekan tuas rem. Kalau nyala semua, berarti sudah terpasang sempurna.
Langsung kembalikan soket lampu berikut LED-nya ke dalam rumah lampu. Paskan posisi coakan dulu, lalu dorong masuk. Untuk mengencangkan, , putar berlawanan yaitu ke kanan 90 derajat. Bakal terasa kok, kalau soketnya sudah duduk sempurna dan terkunci. Beres. Sekarang, lampu belakang Vario 110 ini sudah kece dan berfungsi normal. Lebih kelihatan merah gelap/pekat karena saia pilih model LED berwarna merah, bukan putih. Demikian pula mode lampu remnya, saia pilih mode kedip alias blinking. Lebih mencolok, sesuai fungsinya.
Kepengen? Ke toko variasi terdekat aja gih, beli LED-nya dulu. Pastikan kelistrikan dan lampu-lampu motor masbro sudah menganut sistem DC ya, karena kalau masih AC macam motor generasi sebelumnya, bakal nggak maksimal itu lampu LED dan yang ada malah cepat mati dan rusak.
Semoga berguna