Kasak-kusuk seputar BBM masa kini yang (cepat) habis, ini hasil tes pribadi Pertamax di New CB150R

Pagi masbro..

Karena nyaris tak pernah mengisi jenis Pertalite, jadi ya saia rada kesulitan saat ngobrol bareng rekan-rekan kerja yang saling cerita soal Pertalite akhir-akhir ini jadi boros penggunaannya

Kalau Pertamax? yuk, kita jajal saja, kebetulan tempo hari pas ada rejeki, saia isi sampe penuh meski sebenarnya cukup bikin tepok jidat karena capai ratusan ribu (175 ribu) 😆

Rute tetap seputar Malang Raya, ya dari rumah ke tempat kerja, ditambah aktifitas kurir serta lain-lain. Kondisi motor juga tetap standar, knalpot standar meski jarang service Tangan kanan juga sekenanya, kadang plintir gas ugal-ugalan, kadang ya santun ala bapak-bapak, pokoke penggunaan normal saja

Seharian ini, jarak tempuh saia tatkala riding dan ngider kerjaan nunggang NCB lumayan sih, sekitar 130an kilometer. Saat pulang, mampirlah ke SPBU Pertamina di dekat rumah . Mengisi penuh, mengembalikan kondisi BBM di dalam tangki sesuai keadaan awal

Karena si bleki masih belum dilengkapi dengan pengukur konsumsi BBM laiknya motor modern kekinian, jadi ya mengandalkan perhitungan manual. Metode, full to full, kondisi penuh, dipakai ngider, lalu kembali diisi penuh.

Pengisian menggunakan aplikasi, dan hasilnya, menghabiskan biaya IDR 68.000 untuk mengisi penuh sebanyak 4,69 liter.

Jarak tempuh di tripmeter B tercatat 127 km. Dari hasil perhitungan sederhana, 127 km menghabiskan BBM 4,69 liter, ketemu hasil 27, 10 km/liter. Waduh????

Boros amat ya, si bleki??? 1 : 27 jeee… Terakhir saia jajal di artikel ini, memang sih 2 tahun lalu, pake BBM Shell, masih tembus di angka 1 : 46, jauh banget selisihnya. Mana sekarang harga Pertamax menjulang tinggi, IDR 14.500 hare…alamak

Pantes saja kok rasanya sering jajan ke SPBU, boros ternyata, hikssss