Pagi masbro..
Turunnya harga minyak dunia, yang diikuti turunnya harga BBM juga di tanah air, membuat banyak orang (termasuk saia) menghela nafas (rada) lega. Meski nggak banyak, tapi lumayanlah..
Nggak hanya BBM keluaran Pertamina saja yang turun harga, BBM swasta, salah satunya Shell, juga mengoreksi harga jualnya.
Dengan harga jual di Malang, untuk Shell Super 92, IDR 9.175 yang hanya selisih tipis dengan Pertamax 92 yang dijual IDR 9.000 saja. Mumpung turun nih, tangki si bleki yang kosong, saia penuhi dengan Shell Super di salah satu SPBU Shell di Malang. Pagi itu, saia isi penuh, hingga mulut tangki dan sedikit luber. Saatnya menikmati performa BBM swasta nih, sekaligus uji konsumsi BBM, hehehehe. Makanya, nggak lupa mereset tripmeter B di panel spidometer si bleki
Soal “rasa” , pernah saia sampaikan di artikel lain, memang performa mesin standar Honda New CB150R sedikit meningkat kala menenggak Shell Super. Kasak-kusuk sih, BBM swasta ini ini lebih terjamin dan lebih presisi angka oktannya dibanding kepunyaan BUMN. Sudah jadi rahasia umum sih, eh
Seperti biasa, rute aktif tiap hari kerja, dan ditambah rute lebih karena ada kerjaan yang mengharuskan ke lokasi lain yang kebetulan daerahnya rada jauh serta langganan macet. Gaya berkendara harian, nggak melulu anteng di kecepatan sedang namun kadang juga merayap terjebak macet. Walhasil, saat pulang dan masuk ke SPBU Shell ini, odometer menunjukkan angka 198,2 km. Weh, hari ini ternyata lumayan panjang ya si roda motor menggelinding. Pantes, kok rasanya badan rada pegal, diimbuhi mata capek dan pingin merem saja bawaannya.
Isi kembali dengan Shell Super, lagi-lagi minta penuh hingga mulut tangki. Beres, dan diberikan struk petugas, saia balik ke tempat kerja. Sambil ngaso alias istirahat menanti waktu pulang, saia menghitung konsumsi BBM si bleki ini. Metode full to full ini, paling gampang menurut saia, karena patokannya ya pengisian BBM hingga penuh saja. Dengan total pembelian sebanyak 4,36 liter, dan jarak tempuh yang tercatat saat isi ulang BBM di 198,2 km, tinggal membagi saja.
198,2 / 4,36 = 46,09. Ketemu, angka konsumsi BBM perliter adalah 46,09 km/liter. Weleh, lha irit ya? Saia takjub nih, karena rerata, paling irit si bleki adalah di 45 km/liter. Selisih sekilometer saja sih 😆 Dengan kondisi sama, yaitu kondisi tanpa ubahan mesin, kecuali penggantian knalpot R9. BBM saat itu menggunakan Pertamax 92
Last, dengan penggunaan BBM berkualitas dan oktan pas dengan mesin, yang jelas, tenaga yang dihasilkan mesin akan lebih maksimal dan penggunaan bahan bakar juga akan lebih efisien (baca : irit). Tentunya, diimbangi juga dengan gaya berkendara yang nggak ugal-ugalan, yah, biasa saja. Menyesuaikan dengan keadaan, hehehehehe
Tapi, BBM swasta lebih irit ternyata, eh. Semoga berguna
Di kota saya setau saya nggak ada, andai ada mau nyoba juga.
#banjarmasin
LikeLike
belum barangkali bang..ntar penetrasi mulai deh di luar pualu Jawa..hehehhe
LikeLike
Pingback: Kasak-kusuk seputar BBM masa kini yang (cepat) habis, ini hasil tes pribadi Pertamax di New CB150R | sekedar coretan