Adaptasi, itu salah satu kunci Happy Motor

Happy Motor. Sebuah pabrikan perakitan motor lokal yang berbasis di Malang, Jawa Timur. Berdiri cukup lama sebenarnya, yaitu sejak tahun 1999. Saat itu, sedang maraknya motor versi pahe, alias paket hemat. Gampangnya, lagi booming mocin alias motor cina. Dengan brand alias merk yang bisa dipilih, tetap pilih merk cina atau memakai merk sendiri. Dengan harga yang relatif miring dibandingkan motor merk jepun, tentunya, dengan kualitas yang berbanding lurus dengan harganya 😆 Model dan bentuk serta spesifikasi, sangat bisa direquest, bisa plek model jepun atau buat model sendiri. Mantap kan? Sayang, karena persaingan, banyak merk-merk unik bertumbangan. Yang masih lekat di ingatan saia antara lain Jialing, Dayang dan beberapa merk lain.

mocinKalau hingga saat ini, pabrikan yang masih eksis dengan merk era tahun itu bisa dihitung dengan jari. Sebut saja Viar, dan Happy ini. Disaat jualan motor sport/batangan, bebek serta matic lambat laun terus ditekan pabrikan Jepang, dan berat untuk bersaing , pabrik perakitan motor lokal ini mengambil celah pasar motor niaga serta motor trail. Motor trail, pasti kita sudah paham bagaiman bentuknya. Happy mempunyai jagoan yaitu MX 200 dan MX 200R. Dengan sasaran motor untuk medan offroad, spesifikasi didesain mampu melibas medan yang tak bersahabat. Jarak ke tanah yang tinggi, penggunaan ban pacul, serta mesin dengan spesifikasi bandel, kalau sekilas sih masih menganut generasi kaizen berkubikasi 200 cc. Mesin model ini, sudah lama dipakai Honda, mulai jaman CG dan CB series hingga sang legendaris, Tiger 2000. Hanya, di Hapy MX 200, ada sedikit pembenahan, alias penyesuaian.

mx200Pasar penjualan MX 200 ini, bisa menembus pasar motor garuk tanah, yang didominasi Kawasaki dengan KLX-nya serta VIAR yang mengeluarkan beberapa tipe sekaligus. Selain di Jawa, MX 200 ternyata juga diminati di luar Jawa. Rata-rata sih untuk kendaraan proyek, meski juga kadang ada perorangan juga.

mx31

Sport bertipe retro, ternyata juga disiapkan Happy Motor. Demam retro alias model klasik yang sempat mewabah, rupanya dibaca pabrikan ini. Mungkin, mengakomodasi keinginan pengguna yang nggak mau repot modifikasi, hehehe. Tinggal beli, beres. Pamer deh…

happyretro1

Dengan mesin yang hampir serupa dengan generasi Tiger, berkubikasi 200 cc, hanya dengan tampilan yang klasik habis. Jok rata, headlamp bulat dan ban diameter 18 inchi dengan kembangan klasik. Jian, menarik perhatian pokoknya.

happyretro2

Nah, khusus untuk kendaraan niaga, bukan hanya sekedar bertahan, tapi ternyata mampu meraih hati peminat. Kebanyakan malah dikirim ke luar Jawa masbro. Contoh, roda 3 versi ambulance, sudah dikirim 2 unit ke daerah Maluku.

happyambulansKendaraan niaga ini, dengan basis tengah hingga depan berbentuk sepeda motor, sementara tengah ke belakang, berupa mobil mini, dengan model bak untuk muatan. Versi bak, ada yang tertutup, bisa pula pesan bak terbuka yang menjadi standarnya.

happybakCocok nih memamng, untuk dipakai usaha. Bak belakang bisa diisi muatan, atau malah bisa menjadi tempat usaha. Sama dengan yang dipikirkan pedagang “nyoklat klasik” yang saia buat artikel tempo hari.

Yang jelas, jeli membaca peluang, bisa menjadi salah satu kunci bertahan dan mencari celah pasar. Daripada kukuh dan mati konyol? Kreatif dan bisa jadi sukses. Semoga saja…

 

 

Advertisement

13 comments on “Adaptasi, itu salah satu kunci Happy Motor

  1. Pingback: Lebih dekat Ambulance R3 Happy | sekedar coretan

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s