Pagi masbro..
Kuliner kali ini, adalah salah satu menu tradisional khas Malang. Bila biasanya analogi kuliner khas Malang adalah bakso, yang ini beda. Mungkin banyak juga yang ngak begitu paham makanan satu ini. Yaitu orem-orem
Makanan berbahan dasar tempe ini, bisa dibilang menu merakyat. Murah – meriah – enak – banyak. Klop kan?? Dengan bahan utama irisan tempe , yang dibumbui dengan kuah santan nan gurih. Disajikan dengan irisan ketupat atau lontong, alias disiramkan diatasnya.
Salah satu warung orem-orem di Malang yang termasuk legendaris ada di bilangan sentra otomotif Comboran. Dahulu sih jualan di gerobak, lalu beranjak menempati bangunan permanen. Orem-orem pak Tikmanan judulnya. Sekarang, yang melanjutkan jualan adalah anak-anaknya. Siang itu, saia melipir kesitu setelah ada keperluan di daerah situ.
Setiap pembeli, nggak bakal ditanya mau makan apa. Ya karena yang tersedia ya menu orem-orem saja Yang berbeda hanya minuman sederhana, yaitu teh dan kopi. Duduk sengaja di depan gerobak, pas. Segera, tangan lincah sang ibu peladen menata irisan ketupat di piring, ditambah dengan dua jumput tauge panjang yang sudah direbus, dan beranjak membuka dandang, alias wadah masak orem-orem.
Seketika, uap panas mengepul dari dalam, dibarengi aroma sedap khas orem-orem. Diciduklah si orem-orem dari dalam dandang. Sayur tempe dengan kuah santan kekuningan butek, disiramkan ke atas tauge dan irisan ketupat di piring.
Dilanjut dengan taburan bawang goreng dan kecap asin sedikit saja, jadilah menu yang lumayan mengganjal perut. Lebih sah, dipadu mendol alias olahan tempe layu yang dikepal, dibumbui dan digoreng serta pelengkap yang nggak boleh ketinggalan, sambal yang boleh diambil sepuasnya. Sayangnya, siang itu saia kehabisan si mendol. Alhasil, hanya ditemani kerupuk dan segelas es teh.
Nggak butuh waktu lama menghabiskan isi dalam piring ini. Dan tebak, berapa rupiah yang kudu dibayar untuk sepiring orem-orem? Hanya IDR 8.000 saja. Murah kan? Isinya padat dan mengenyangkan. Untuk pendamping, seperti mendol dan kerupuk, hanya dibanderol gopek alias IDR 500 saja, dan minuman, mulai IDR 2.000.
Benar-benar merakyat kan? Dan jangan salah, meski murah, tetap lezat dna mengenyangkan. Cukuplah untuk mengisi tenaga di siang hari. Kalau kurang, ya silakan pesan seporsi lagi, hehehehehe
Last, ada beberapa warung orem-orem lain di Malang yang cukup legendaris seperti Pak Tik ini. Seperti orem-orem Arema di Jl Blitar, orem-orem pak Syahri di Jl Gatot Subroto. Bahkan bisa dijumpai pedagang keliling yang menjajakan makanan ini dengan gerobak keliling.
Salah satu makanan rakyat yang gampang dijumpai, meski nggak sepopuler bakso, yang kayaknya, setiap melangkah pasti ketemu penjual bakso di Malang
Semoga berguna