Tune up, arti sebenarnya

Pagi masbro..

Kita , yang sehari-hari menggunakan kendaraan bermotor untuk melakukan semua aktifitas, pasti sudah akrab dengan istilah “tune up” . Buat yang nggak utak-atik motor sendiri, alias biasa menyerahkan ke bengkel, pasti di kuitansi atau nota service, tertera, tindakan yang dilakukan saat service rutin adalah tune-up.

ilustrasi kwitansi tune up

ilustrasi kwitansi tune up

By the way busway, apaan sih tune up itu? Tune-up adalah merupakan kegiatan perawatan berkala pada sepeda motor, dimana kegiatan ini meliputi :

  • Memeriksa bagian-bagian sepeda motor untuk memastikan bagian tersebut masih berfungsi sebagaimana mestinya
  • Membersihkan bagian yang kotor agar kotoran yang ada tidak merusak sistem.
  • Menyetel bagian yang berubah agar sesuai dengan spesifikasinya.
  • Memperbaiki/mengganti komponen yang rusak/aus.

Diharapkan nih, dengan dilakukannya tune up kendaraan secara berkala dengan baik, maka akan diperoleh hasil :
1) Usia komponen/kendaraan lebih lama
2) Konsumsi bahan bakar lebih ekonomis
3) Tenaga mesin optimal
4) Kadar polusi/emisi gas buang kendaraan lebih rendah.

Kira-kira, apa saja yang dikerjakan saat melakukan tune up alias service berkala motor kesayangan?  Nih, saia kasih detailnya ya…

  • Bagian Mesin
    a) Memeriksa dan mengganti oli pelumas mesin
    b) Membersihkan saringan udara
    c) Membersihkan saringan bahan bakar
    d) Memeriksa dan menyetel busi
    e) Membersihkan karburator
    f) Menyetel katup
    g) Menyetel campuran bahan bakar/putaran mesin
    h) Menyetel kebebasan kopling

  •  Bagian Kelistrikan
    a) Memeriksa dan merawat baterai
    b) Memeriksa fungsi kelistrikan (bel, lampu tanda belok, lampu kepala, lampu rem, lampu indikator)

  • Bagian Chasis
    a) Memeriksa dan menyetel gerak bebas rem
    b) Memeriksa, merawat dan menyetel gerak bebas rantai roda
    c) Memeriksa keausan/jarak main poros kemudi
    d) Memeriksa kondisi ban dan menyetel tekanan angin ban
    e) Memeriksa dan mengencangkan baut-baut pengikat (baut rangka, baut pengikat mesin, tuas starter, tuas transmisi, dsb)

Untuk penggantian spare part, sebenarnya nggak harus kok. Tergantung kondisi dari suku cadangnya sendiri, dan toleransi yang diizinkan oleh pabrikan. Secara kasat mata, bakal dicek oleh mekanik.  Contoh, kampas rem yang paling sering. Kalau kurang pakem, nggak selalu kudu ganti kampas rem-nya. Bisa saja karena hanya kotoran yang menumpuk, atau kualitas minyak rem yang menurun. Kalau memang kampas rem aus atau menipis, secara fisik pasti terlihat kondisinya sudah menipis. Bila hendak diganti, pasti mekanik memanggil pemilik, untuk ditunjukkan kondisi suku cadangnya. jangan mau kalau asal manggut-manggut saja, dan bilang iya. Cek kasat mata ya masbro..

Semoga berguna

 

 

 

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s