Pagi masbro..
Kecelakaan, adalah hal yang paling dihindari saat berkendara, baik naik motor ataupun mobil. amit-amit deh, jangan sampai kejadian, baik itu “sekedar” jatuh, terpeleset, serempetan ataupun kejadian tabrakan dengan kendaraan lain. Memang, nggak bisa kita hindari, berkendara di jalan raya, dengan begitu banyak pengguna jalan lain, resiko terjadi kecelakaan pasti ada.
Ada nih, beberapa mitos yang selama ini berkembang di masyarakat saat kita mengalami kecelakaan. Terutama, terkait dengan kendaraannya sih. Apa saja?
- Pakaian saat kecelakaan dibuang
Ada pemahaman, setelah mengalami kecelakaan, sebisa mungkin pakaian yang dikenakan saat musibah kudu secepatnya dibuang. Baik itu baju, jaket, celana hingga sepatu dan lainnya. Apa hubungannya? Mitosnya, akan membuat kejadian yang sama bisa terulang lagi. Hmm, kalau menurut logika sih, nggak juga. Pakaian yang dikenakan saat kecelakaan, biasanya kan rusak, entah sobek atau apapun. Keadaan pakaian dan kelengkapan lain yang kurang layak pakai, lebih berpotensi merusak konsentrasi pengendara sehingga kurang aman. Misal sobek, kan gampang angin menelusup masuk jaket. Walhasil, kurang konsentrasi saat berkendara. Termasuk juga bila pakaian selain rusak juga terkena noda darah misalnya, wajib diganti, entah dibuang atau diapakan. Bukan karena mitosnya bakal celaka lagi, tapi lebih kepada kelengkapan berkendara yang nyaman dan aman dipakai si pengendara
- Motor dimandikan air kembang
Ini juga pernah saia alami sendiri. Masa masih muda, suka kebut. Abis jatuh, esoknya motor disuruh cuci pakai air kembang oleh saudara. Katanya biar gak kenapa-napa lagi. Pikir punya pikir, ketemu alasan logisnya. Yaitu, dengan mencuci motor hingga bersih, bakal terlihat, bagian mana yang mengalami kerusakan sehingga bisa cepat diperbaiki atau diganti. Lha kalau motor kotor, musim hujan jatuhnya, karena saking kotornya, nggak tahu kalau misalnya footstep bengkok parah. Tahunya pas dinaikin, nggak nyaman dan walhasil, pengendalian kacau deh. Makanya, cuci motor setelah kecelakaan silakan, tapi nggak perlu pakai air kembang juga kali…malah serem karena wangi bunga, hehehehe. Cukup cuci seperti biasa, pakai sampo motor supaya lebih bersih dan wangi. Yang jelas, wangi sampo motor beda sama wangi bunga, nggak bikin horor
- Motor diruwat
Ruwat, adalah salah satu tradisi adat, semacam ritual tolak bala. Maksudnya, menolak hawa negatif sehingga terhindar dari musibah. Selain doa, biasanya juga ada semacam syukuran kecil dengan makanan. Soal doanya, saia setuju. Wajib itu mah, berdoa pada Tuhan sekaligus mengucap syukur karena terhindar dari musibah yang lebih parah. Makanan, juga oke. Karena, selain bermanfaat mengisi energi pengendara yang rada drop setelah kecelakaan, juga bisa mengakrabkan dengan orang lain. Jadi jangan salah, bukan motornya diruwat, diberi doa. Tapi lebih kepada pengendaranya, berdoa dan bersyukur diberikan keselamatan dan diberi kesempatan untuk lebih hati-hati saat berkendara
- Motor dijual
Ini yang saia rada kurang setuju. Ada yang menganggap, motor setelah terlibat kecelakaan, bakal bawa sial/apes. Nggak juga kalau menurut saia. Lebih ke performa dan stabilitas motor deh kayaknya. Setelah jatuh atau apapun, pasti ada bagian motor yang rusak, minimal nggak bener. Contoh gampang, setang bengkok. Nah, setang bengkok berpengaruh ke handling, makanya jadi nggak enak dan susah dikendalikan. Alhasil, sangat rawan dan berpotensi terjadi kecelakaan (lagi). Jual kendaraan bukan solusi jitu, yang pas adalah perbaikan, dan penggantian bagian yang rusak sehingga performa kembali sehat, minimal standart sehingga dinaiki juga enak. Lagipula, jual motor yang habis kecelakaan, kadang susah karena imej yang gak bener ini. Jadi sering dihargai jauh lebih rendah dari harga pasar. Nyesek kan?? Sayang banget, mendingan diperbaiki pelan-pelan sampai beres, utuh dan nyaman dikendarai seperti kondisi awal.
Itu beberapa mitos soal motor yang habis terlibat kecelakaan, berikut beberapa analisa dangkal logika saia pribadi. Ada yang mau menambahkan? Kolom komentar terbuka lebar
Semoga berguna
Hmmm… piye ya ? 🤔
Boleh saja dijual ,ketika kerusakan dirasa nggak bisa dipulihkan menjadi normal meskipun dengan perbaikan..
https://zonamotor.net/2019/12/25/video-hanya-10-detik-maling-buka-sks-dan-kunci-stang-lalu-gondol-honda-beat/
LikeLike
kembali ke feeling memang lek, nek wis gak iso disatukan, memang mending berpisah
#eh
LikeLike
Sebenarnya menyatukan lagi itu soal gampang…
*Las atau lem aja.. 🤭
LikeLike
ndak perlu saksi dan terop juga njih?

LikeLike
Naaah… 😊
LikeLike
tak kira motor ikutan dijual juga… wkwkwkwk…
LikeLike
welah..susah mo beli lagi, wkwkwk
LikeLike
Motor di jual itu antara kesempatan dan keinginan ganti motor hehe
LikeLike
dilema, antara kebutuhan atau keinginan yo mas 😆
#alesyan
LikeLike
Mumpung ada alasan ganti motor
LikeLike
nah, sarujuk aku kiy…penyuka modus yo lek
LikeLike
WakakakKak
LikeLike
Di artikel selanjutnya “ciri motor yang dijual bekas kecelakaan” ya
LikeLike
waini…disegerakan kang, haturnuhun
LikeLike
Pilihan terakhir…juallll
LikeLike
jual, buat depe,dan kembali terbelit cicilan
LikeLike
Akhirmya mectjitjil lagi….🤣
LikeLike
Mitos yang masih melekat pada budaya kita
LikeLike
bener mas, termasuk di saia
LikeLike
ya pilihan terakhir, motor mending dijual
LikeLike
BPKB diirokkan. piye pak?
LikeLike
Alternatif yang solutif ye pak..saia suka
LikeLike
sama nih seperti temenku .. setelah kecelakaan pasti gak mau naik motornya lagi .. kalo gak dijual ya jadi penghuni gudang
LikeLike
Wih, wong sugeh…mirip sultan?
LikeLike
emg sultan dia. . .truk nya banyak hehe
LikeLike
Ada tipikal rider kl udh pernah kecelakaan sekali, keterusan langganan kecelakaan, ini lebih karena attitude berkendaranya kurang baik
LikeLike
Gawan bayi kayake ya mas
LikeLike
kalau ane mah cepet-cepet dipoles-cet motornya supaya nggak dicengin temen2 kalau habis ndlosor
masalah badan sakit2 disyukuri saja selama nggak ada yang patah dan harus dijait, cukup pijet2 pakai conterpain
LikeLike