Pagi masbro..
Sekarang, emang jamannya kudu tertib, begitu yang selalu didengung-dengungkan banyak pihak. Contoh gampang, SIM. Nggak ada lagi toleransi, telat perpanjangan 1 hari saja, bisa dipastikan, SIM masbro dan mbaksis nggak akan lagi bisa dipakai. Mati secara otomatis dan kudu buat baru. Weleh..weleh kan?
Termasuk administrasi surat kendaraan. Terlambat bayar pajak, sanksi denda sudah menanti. Apalagi ancaman tilang di jalan kala ada razia, karena jelas, STNK nggak berlaku gegara belum bayar pajak. Pernah saia tulis sudah lama tuh, disini
Nah, hari Jumat lalu, saia sedang mengurus salah satu kendaraan operasional tempat kerja. Honda Supra X 125 lansiran 2007 ini, dari nopolnya jelas terbaca, kalau sudah waktunya pajak 5 tahunan alias ganti STNK berikut plat nopol-nya. Tuh, bulan 7 (Juli) 2018 kan?
Karena cek fisik alias esek-esek pasti dilakukan, pagi itu berkotor-kotor ria membuka dek tengah Supra supaya bisa menjangkau nomor rangka di bagian komstir sekaligus membersihkan nomor mesin yang sering kotor kena oli dan kotoran lain. Saia maklum kalau kadang petugas cek fisik di Samsat sering ngomel kala ketemu kendaraan yang tak terawat. Gimana mau masang stiker dan menggesek nomornya bila lokasi nomor rangka atau nomor mesin kotor? Wajar dan manusiawi lah, bilapun dipaksa hasilnya juga nggak maksimal, malah bisa kotor semua tuh formulir cek fisik
Beres menyiapkan motor, dan berikut surat-suratnya, meluncur deh ke Samsat Malang Kota di area Kacuk. Sebelum lakukan cek fisik, tentu menyiapkan dokumen rangkap alias fotokopi. Mulai BPKB, STNK, pajak terakhir serta identitas diri termasuk surat kuasa karena si motor atas nama tempat kerja. Sambil menunggu antrian cek fisik, saia iseng memeriksa dokumen, siapa tahu ada yang kurang. Waladalah, mata ini terpaku pada angka masa berlaku STNK yang ternyata…
Nggak sama dengan masa berlaku pada plat nopol. Wah, gimana nih? Pada STNK, tertera masa berlaku adalah 05-09-2018 alias 5 September 2018. Sementara pada plat nopol tercetak 07-18 alias Juli 2018.
Saia celingak-celinguk, bermaksud cari informasi. Pas ada petugas cek fisik, bertanyalah saia tentang ketidakcocokan tanggal tersebut. Sang petugas juga sedikit ragu dengan jawabannya, dan menyarankan saia bertanya langsung ke petugas berwenang di loket. Akhirnya, tetap deh saia lakukan cek fisik dan melanjutkan prosesnya.
Didalam Samsat, sambil menuju loket saia siapkan semua dokumen. Lalu, pada petugas pendaftaran, saia sampaikan soal nggak akurnya tanggal masa berlaku pada STNK dan nopol. Dan jawaban petugas berwenang tersebut santai saja ternyata. Hal tersebut sangat dimungkinkan, saat pencetakan plat nopol, ada kesalahan, sehingga berbeda dengan STNK.
Lha terus bagaimana pak? “kejar saia. “Begini mas. Untuk data, acuan kami dari Samsat, adalah dokumen kendaraan yaitu surat-suratnya. Karena yang terdata dalam database adalah STNK dan pajak, ya itu yang menjadi acuan. Jadi, masa berlakunya adalah 5 September 2018” jelas si mas, eh, bapak panjang lebar.
Saia manggut-manggut. Kemudian, prosesnya bagaimana nih pak? Saia batalkan atau lanjut? Ternyata, proses dilanjutkan saja, nggak perlu menunggu hingga bulan September mendatang. Pembayaran pajak dan segala sesuatunya bisa diproses saat itu juga. Dan yang bikin tenang, pencetakan STNK baru berikut PKB si Supra, tetap berlaku hingga bulan September tahun 2023. Alhasil, saat pencetakan plat nopol, saia jadi H2C, jangan-jangan salah lagi. Ternyata nggak 😆 , kini nopol sudah akur dan rukun, sama persis berakhir pada bulan September, hehehehe
Last, bila menemui kasus serupa, nggak perlu panik ya masbro en mbaksis. Kesalahan itu manusiawi, mungkin petugas lelah, kurang konsentrasi. Tenang saja, acuan adalah dokumen kendaraan. Jadi, selalu periksa surat kendaraan ya, teliti dan jangan sampai lupa.
Semoga berguna
Bisa gelut gitu
https://satuaspal.com/2018/07/30/kedapatan-keke-challange-akan-diberi-sanksi/#
LikeLike
nah kuwi lek, kan bikin bingung
LikeLike
mending bulan nya… punya saya nomer nya satunya salah 🤣 gimana tuh… depan belakang beda nomer
LikeLike
waduh, malah ayahab mas…gak dibalikin samsat?
LikeLike
gapapa lah .. toh kalo polisinya sendiri juga nggak sadar… beda 1 nomer doang di plat nomer depan sama belakang…
LikeLike
gak masalah pas razia mas?
LikeLike
pernah kena sekali razia .. yang dilihat plat depan.. ga kepikiran kalo liat belakang…. ya lolos 🤣 seperti tanpa dosa.. jalan lagi …
LikeLike
wkwkwkwkwkk…
pas nyetak plat, guyon aja tuh operatornya
LikeLike
mungkin … sampe typo angka 🤣
LikeLike
prnh pas gnti plat nomer hrusnya 2020, lah ini 2019
untng blm pulng dr samsat, jd bsa dicetak lg yg salahnya
LikeLike