Proses Mutasi Masuk Kendaraan di Kabupaten Malang

Pagi masbro..

Masih terkait nih, dengan proses mutasi keluar yang saia lakukan di Samsat Kota Malang. Setelah beres segala urusan mutasi keluar di Samsat Kota Malang, atau istilah masyarakat ‘cabut bendel’ , kini waktunya memasukkan berkas ke Samsat tujuan, yaitu sesuai domisili, Kabupaten Malang. Nama resminya Mutasi Masuk Samsat Tujuan. Sebuah map biru penuh dengan beragam kertas alias dokumen kelengkapan kendaraan telah saia bawa dari Samsat Malang Kota.

Melaju menuju Samsat Kabupaten Malang yang terletak di Karangploso, pagi itu saia membawa serta kendaraan R4 yang  hendak diurus berkasnya. Yups, karena menurut informasi, harus tetap dilakukan prosedur cek fisik terhadap kendaraan yang akan mutasi masuk meskipun telah dilakukan cek fisik saat mutasi keluar dari Samsat asal. Sengaja datang pagi-pagi, supaya nggak kelewat lama antrinya. Eh, jam 7 lebih sedikit, sudah ada sekitar 4 kendaraan R4 yang sudah masuk dan berjejer rapi di area cek fisik. Belum termasuk R2 yang sudah nongol juga di lokasi. banyak juga yang mengurus ternyata, dan sepemikiran, pasti datang pagi supaya nggak  kelewat antri.

Usai memarkir kendaraan dan membuka kap mesin supaya mesin cepat dingin, saia menuju loket pendaftaran cek fisik. Olala, ternyata form isian untuk cek fisik tidak berada di loket tersebut melainkan di sebuah meja di tenda cek fisik. Formulir untuk R4 perlu 2 lembar sementara untuk sepeda motor R2 cukup selembar saja. Silakan isi dengan data kendaraan, bila bingung contek saja dari keterangan pada STNK.

Usai isi formulir, silakan stand by saja di dekat kendaraan. Nanti,  akan disatroni, eh, didatangi petugas cek fisik di kendaraan masing-masing. Tips, sekali lagi, siapkan area mesin dan sasis/rangka yang akan digesek, eh, dicek nomornya. Upayakan kondisinya bersih dan memudahkan  petugas. Sekitar jam 8 lebih, sudah mulai berkeliling petugas cek fisik Samsat, yang memang berbeda antara layanan khusus sepeda motor/R2 dan R4. Saia dapat giliran ke-4 kalau nggak salah. Untuk stiker tempat cetakan nomor mesin dan nomor rangka, dibawa sendiri oleh petugas, kita cukup siapkan formulir yang tadi sudah diisi. gesek-gesek dengen sejenis pensil/grafit, beres nomor mesin,  lalu berlaih ke nomor rangka/sasis. Hasil pencetakan di kertas stiker tadi, ditempelkan pada formulir, lalu dibubuhi paraf petugas cek fisik.

Usai, berlanjut ke loket cek fisik. Formulir cek fisik yang  sudah ditempeli hasil cek fisik oleh petugas, silakan dimasukkan loket, untuk dicek ulang dan divalidasi oleh petugas loket. Istilahnya sih BaUr Cek fisik.

Selesai divalidasi, berlanjut ke loket penomeran. Semua dokumen dalam map biru ini, dimasukkan loket untuk dipilah, mana yang mutasi masuk dan mana yang perpanjangan 5 tahunan.

Lalu akan bergeser ke loket di sebelahnya. Bila telah memenuhi syarat dan  lengkap, kita akan dipanggil dan diberikan formulir isian (lagi) di loket layanan formulir. Weleh, banyak betul ya formulir disini :mrgreen: Oh iya, ada kejadian yang bikin mumet disini nih, bikin kepala pusing dan nafas ngos-ngosan, sport jantung. Apaan tuh? Bakal nongol di lain artikel yak..

Beres isi formulir tadi, yang antara lain berisi data kendaraan dan identitas pemohon lengkap, masuk ke area gedung Samsat dan menuju loket pendaftaran yang bernama loket 1. Serahkan semua berkas dalam map tadi berikut formulirnya ke petugas. nanti, akan diberikan nomer antrian yang bakal dipanggil oleh sistem. Awalnya sih saia mikir, hems..antri lagi, pasti masih ada proses dan loket selanjutnya. Panjangg…

Nggak berapa lama, paling 20 menitan, sudah dipanggil nomor antrian saia di kasir. Lho, langsung di kasir? Iya, saia juga kaget, kirain masih ada loket  layanan yang perlu dilalui lagi. Ternyata nggak, langsung di kasir diberikan total biaya yang  kudu dibayar cash, nggak boleh dicicil apalagi ngutang. Total jenderal, tembus angka 3 jutaan untuk R4 seken bermesin diesel 2496 cc keluaran 2001 ini. Yaitu pajak kendaraan/PKB, SWDKLLJ, biaya STNK dan BPKB serta biaya cetak plat nomor. Lumayan, lumayan bikin nyesek , pengeluaran di akhir tahun :mrgreen: Untungnya nih,  karena masih  masa promo, eh, masa pemutihan, nggak ada tuh dikenakan biaya balik nama alias BBN. Lumayan…(lagi)

Beres urusan bayar membayar, duduk lagi untuk menunggu pencetakan STNK yang  nggak sampe 5 menit. Bergeser ke loket STNK,  tunjukkan saja bukti PKB tadi, akan diberikan deh STNK baru si R4. Nah, saat ambil STNK ini, ada prosedur baru  yang kudu dilakoni. Yaitu, pengambilan gambar wajah/foto oleh  petugas. Lho? Iya, saia juga sempat penasaran,  ngapain ada kamera webcam berikut tripod mini diatas meja konter. Ternyata, setelah ijin bertanya pada petugas, itu merupakan sistem  baru database Samsat, untuk identifikasi wajah pemilik kendaraan/pengambil STNK. Jadi, bila ada sesuatu hal atau komplain, sudah  ada bukti sah, bahwa “ini lho pemilik STNK nopol xxxx, ini lho yang mengambil STNK nopol “yyyy” . Hemss..ajib juga nih proteksinya. Sayang saia nggak tahu, apakah   ini dilakukan di Samsat daerah lain atau nggak. Saat saia ijin hendak ambil gambar, ternyata nggak diperbolehkan sama petugasnya, faktor keamanan kali ya??

Usai ambil bukti PKB berikut STNK, diarahkan ke tempat  pencetakan plat nomor polisi, yang lokasinya di luar gedung, sisi timur. Sudah ada berjejer beberapa WP (wajib pajak, bukan WP lain :mrgreen: ) yang juga antri cetak nopol. Menyerahkan STNK kepada petugas di loket cetak TNKB, lalu tunggu sebentar. Jangan ditinggal pergi ya, karena prosesnya cepat dan juga rawan karena meninggalkan STNK. Sekitar 5 menitan,  sudah dipanggil nama sesuai STNK dan taraaa… 2 biji plat  nopol R4 yang notabene masih basah catnya diserahkan. Basah, karena memang barus aja dicetak, mas petugasnya yang bilang sendiri, ‘mas-pak, cat basah’. Alhasil, saia ikuti jejak beberapa WP yang menjemur sebentar plat nomor di dekat parkir mobil petugas yang terkena panas sinar matahari. Pantes nih, tadi kok lihat ada banyak nopol tergeletak di jalan itu, rupanya pada njemur, hehehehehe. Nggak hanya blogger yang rajin njemur ya, WP juga kudu jemur nopol supaya lekas kering 😆 😆

Dengan demikian usailah proses mutasi dan balik nama/BBN kendaraan R4 ini. STNK berikut PKB sudah di kantong, plat nopol juga sudah masuk tas. Tinggal BPKB saja yang baru  akan jadi 3 bulan mendatang, dan bisa diambil di Satpas SIM Polres Malang. Lama juga ya…padahal mau disekolahin biar pinter, hehehehehe. Upss..

Oke sekian cerita pengalaman pribadi saia mengurus mutasi kendaraan dari Samsat Kota Malang ke Samsat Kabupaten  Malang. Semoga berguna dan bermanfaat

18 comments on “Proses Mutasi Masuk Kendaraan di Kabupaten Malang

  1. Sam mau tanya, untuk mutasi keluar & mutasi masuk apakah yg datang harus pemohon?misalkan saya ingin kendaraan atas nama istri saya,tp yg datang ke samsat hanya saya.kira² bisa gk?

    Like

    • bisa mas. silakan disiapkan surat kuasa pengurusan bermaterai cukup, dan bawa ktp istri mas.
      pengalaman rekan, beberapa tahun lalu bisa mas. semoga nggak berubah :mrgreen:

      Like

  2. Pingback: Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor, jangan terlena dan gagal paham. Simak sebelum berangkat | sekedar coretan

  3. Pingback: Pemutihan dan diskon pajak kendaraan Jawa Timur, simak detail program 3 in 1 ini | sekedar coretan

Leave a comment