Maraknya ojek online, satu sisi memudahkan kita untuk memilih moda transportasi. Beberapa waktu lalu, sempat bikin gaduh di dunia maya maupun dunia nyata, soal adanya larangan operasional ojek online dan dicabutnya larangan itu hanya berselang sehari saja

gambar : google

Sisi lainnya mode transportasi baru ini, ada minusnya nih. Ada oknum pengemudi yang” godain” penumpangnya, mungkin karena fisik sang penumpang 😆 , malah bisa berlanjut karena sudah tahu nomor HP , lokasi kantor atau malah rumah.  Ada yang marah-marah hingga ke media sosial karena review kita sebagai pengguna gak bagus. Yah, mungkin ada segelintir oknum pengemudi ojek yang seperti itu CMIIW

Ada rekan kemarin curhat di grup alumni sekolah saia, pas make layanan ojek online di Surabaya kurang puas, namun belum disampaikan ke driver atau manajemen. Ceritanya, pesen jemput anaknya dari sekolah, trus minta diantar pulang ke rumah. Lha rumah, kebetulan kosong alias sepi, karena kedua orang tua si bocah kerja, pembantu juga gak ada. Ndilalah, si driver ojek, minta tolong ke si bocah, untuk numpang ngecas HP di rumah. Entah bener atau nggaknya, soal katanya kehabisan batere, tidak bisa dikonfirmasikan ke si bocah. Maklum sih, namanya anak SD 😉 Setelah beres, dibayar, ojek pun pergi. Si bocah telpon ibunya, cerita soal ojek yang nunut ngecas HP. Wah, ibunya langsung khawatir, dan pulang. Ya, orang tua mana yang gak khawatir, anak sendirian di rumah, kok ada orang asing. Untunglah, tidak terjadi apa-apa. Mudah-mudahan saja, kejadian tadi beneran karena darurat si ojek. Sekarang, yang dikhawatirkan si ibu, adalah karena si ojek jadi tahu kondisi rumah 😦 . Mau komplain ke manajemen, takutnya ngefek ke pengemudi, entah kena sanksi atau apa gitu. Kalo nggak komplain, khawatir juga terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di waktu mendatang.

gambar : google

Nah, dari obrolan kapan hari itu, ada beberapa solusi alias tips untuk menghindari beberapa kejadian yang tidak diinginkan. Nih,  saia berbagi beberapa tips dan triknya. Terutama, buat penumpang kaum hawa, cewek, ladies, perempuan, gadis, dan anak sekolah.

1. Pilih start point maupun tujuan, sebisa mungkin adalah tempat umum yang berdekatan dengan rumah atau tempat kerja, atau tujuan sebenarnya. Misal, mau berangkat dari rumah Perum X ke kantor Y. Nah, bisa minta dijemput di depan gerbang perumahan. Lalu, tujuan, pilih saja minimarket yang lokasinya dekat kantor. Beres. Pengemudi, tidak tahu tempat tinggal dan tempat kerja. Aman kan??
2. Pakai 2 nomor HP berbeda. Sekarang, punya 2 atau lebih nomor telepon HP adalah hal lumrah. Silakan pake nomor yang biasa dipake untuk paket data. Jadi, misal pengemudi iseng, gak langsung menghubungi nomor telepon yang biasa dipakai.
3. Untuk karyawan wanita, bisa selalu siapkan celana panjang atau jaket untuk ganti, terutama untuk yang biasa berpakaian “modis” sehubungan tuntutan pekerjaan 😆 Jadi, sebelum ojek menjemput, silakan berganti pakaian dulu. Ribet yak? 😆
4. Untuk anak sekolah, terutama yang masih kecil semisal SD, selalu tanamkan paham “orang asing” . Jangan pernah membiarkan orang asing masuk ke rumah, mengajak ngobrol atau apapun. Jawab pertanyaan orang asing seperlunya. Bila ditanya, “di rumah ada siapa”? Jawab kalau ada eyang/mbah atau pembantu. Ya, meski sebenarnya rumah kosong, demi keamanan, silakan “doktrin orang asing” selalu ditanamkan pada anak

Sementara, baru 4 yang saia munculkan. Ada yang mau berbagi dan menambahkan, masbro dan sis?? 😉 Semoga berguna