Pagi masbro..
Suspensi, atau sokbreker pada sepeda motor punya fungsi vital, yaitu utama meredam getaran dan benturan akibat jalan tak rata. Perangkat kenyamanan ini, biasa terpasang pada bagian depan dan belakang motor. Sokbreker depan sendiri, sesuai tren dan kemajuan terkini, kini ada 2 model yang paling banyak diaplikasi yaitu sistem teleskopik konvensional serta sistem upside down/USD. Ndak usah mikir model lawas macam springer, cangkrang dan lain-lainya yaa 😆
Bedanya apa sih? Yang jelas, secara kasat mata adalah bentuk yang sama yaitu batang yang punya as bergerak naik turun. Pembeda utama adalah posisi as dan tabungnya. Eh, sebelumnya, supaya gampang, bagian sokbreker depan secara garis besar ada 2, yaitu as sokbreker (fork tube) dan tabung sokbreker (fork slider). As sokbreker, diidentifikasi dengan rupa batang dipoles krom mengkilap, sedang tabung sokbeker adalah bagian tempat as bergerak naik-turun
Sokbreker
teleskopik memiliki posisi fork tube berada di atas dan fork slider di bawah. Sementara, sokbreker upside down, kebalikannya.
Sokbreker teleskopik ini mempunyai konstruksi kompresi pipa teleskopik yang terkait bagian segitiga ditahan pegas di dalam pipa. Lalu untuk reboundnya diatur dengan sirkulasi oli lewat pipa suling didalam tabung yang terhubung dengan ke as roda bagian depan menggunakan per di dalam tabung dengan memanfaatkan peredaran oli . Tipe konvensional ini lumayan memiliki redaman yang agak lembut dan kadang juga terlalu lentur
Kekurangan sokbreker teleskopik :
- Shock jenis teleskopik sangat kurang stabil jika digunakan pada motor yang memiliki kecepatan tinggi.
- Memiliki tampilan yang biasa , kurang kesan mewah dan sporty
Kelebihan sokbreker teleskopik biasa :
- Sangat cocok digunakan pada kondisi harian dan berbagai medan
- Harganya, lebih terjangkau (baca : murah)
- Cukup kuat sekalipun untuk menopang motor yang berat
Beralih ke yang kedua yuk, yaitu sokbreker upside down.
Bahan dari sokbreker jenis upside down ini menggunakan bahan berkualitas tinggi berbahan dasar alumunium dan titanium bahkan magnesium. Sokbreker ini, memiliki konstruksi tabung yang terikat segitiga , sementara pipa telekopik yang memiliki diameternya lebih kecil dari tabung, terikat pada adaptor as roda bagian depan. Makanya disebut terbalik, karena posisi tabungnya ada diatas sementara as sokbreker malah dibawah
Ada info nih dari masbro Agung Febrianto, teknisi Ohlins Indonesia. Beliau mengatakan, sokbreker upside down memberikan handling yang lebih baik dibandingkan dengan sokbreker teleskopik. Hal ini dikarenakan bagian segitiga yang mencengkram fork slider. Sehingga, kemungkinan terjadinya flex lebih kecil. “Namun, dari sisi harga jelas lebih mahal dibanding teleskopik. Selain itu, bobotnya juga umumnya lebih berat,
Kelebihan sokbreker upside down :
- Tipe USD memiliki fisik tampilan yang terlihat keren, gagah karena diameter pasti lebih besar dan juga lebih mencolok
- Dibekali dengan sistem redaman yang mantap
- Lebih stabil meski digunakan pada saat motor dipacu dengan kecepatan tinggi.
Kekurangan sokbreker upside down :
- Sokbreker tipe ini, sering bocor jika menopang bobot sangat berat
- Memiliki harga yang lumayan mahal. meski juga masih tergantung spesifikasinya
- Perawatan dan perbaikan lebih rumit karena beda suku cadang dengan model konvensional
Nah, tuh, masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Tinggal sesuaikan saja, kebutuhan atau keinginan? eh, maksudnya, pilihan tipe sokbreker depan sesuaikan dengan banyak hal. Seperti tipe jalan yang sering dilalui, karakter sokbreker yang sesuai serta selera dan juga harga
Semoga berguna
Pingback: Sokbreker upside down versus sokbreker teleskopik, ini kelebihan dan kekurangan masing-masing - Jatimotoblog