Sore masbro..
Di Sabtu 22/05/2021 kemarin, saia diajakin MPM Honda Jatim, untuk ikutan acara prescon sekaligus rilis Honda All New CB150R. Selain seremonial perkenalan nih motor secara offline dan online, ada sesi yang ditunggu nih, yaitu sesi testride
Yups, kesempatan nyemplak generasi terbaru CB150R yang jelas nggak bisa disia-siakan. Rasa penasaran di siang yang panas itu, membuat semangat mengenakan jaket, helm berikut perangkat keselamatan standar untuk bisa ngegas ANCB, kita singkat saja begitu.
Cuaca Sidoarjo yang biasa terik, rasanya jadi berkali lipat di trek MLC, alias arena safety riding ini. Usai nunggu giliran dengan media lain, maklum, unit yang disediakan terbatas, akhirnya nyemplak juga nih motor. Kalau secara fisik, memang kelihatan lebih bongsor ketimbang unit lama, eh, NCB gen 3 sebelumnya. Terutama dari sisi tangki nih
Si tangki, lebih gede, berkat penggunaan cover tangki berbahan ABS, yang dicat serupa dengan bodi. Sementara tangki asli, tetap berbahan logam dan ada di bagian dalam. Istilah awam sih, kondom tangki begono.. Jaid kesan big bike yang memang diusung Honda, nampak menonjol dari sini
Begitu nyoba duduk, eh, nyaris sama saja dengan NCB lama, si bleki di rumah. Dengan tinggi saia di 183 cm, telapak kaki yang dibungkus sepatu, menapak sempurna ke tanah. Kanan dan kiri, nggak ada cerita jinjit. Malah, rada menekuk sedikit sih di dengkul, lha memang postur saia termasuk jangkung sih. Saat meraih setang, nah, ini…
Posisi setang, sedikit lebih tinggi dibanding NCB, berkat digunakannya raiser atau dudukan peninggi setang yang terikat pada segitiga atas. Setang model fatbar yang dinamakan tapered handlebar ini, juga sedikit lebih lebar, serta punya bentuk menggemuk pada area tengah. Alhasil, tampak lebih berisi. Posisi berkendara, buat saia yang jangkung dan tangan rada panjang, jadi lebih nyaman dan rileks. Badan nggak condong kedepan, dan posisi tangan saat menggenggam setang santai, karena lebih keatas
Beres menyesuaikan posisi riding, lanjut menyalakan mesin. Karena basis mesin yang sama, jadi nggak ada yang spesial. Bunyi mesin hingga bunyi knalpot, tak ada beda dengan NCB sebelumnya. Tarik kopling, masukkan gigi persneling 1, weh, lupa, panel dasbor sudah ada indikator gigi persneling nih, kayak CBR. Naikkan gas, lepas kopling, akselerasi nyuss..
Rasanya, lebih enteng nariknya, pada gigi 1 dan 2. Apa feeling saia yang error? Nggak, karena memang, pada ANCB ini, ada penyesuaian bobot yang berkurang hingga 2 kiloan. Sangat bisa jadi, dengan tenaga mesin yang sama dengan NCB sebelumnya, namun bobot motor lebih ringan, jadi lebih berasa tenaganya
Tikungan pertama, diambil dengan adaptasi sebentar. Masuk ke area tengah, jejeran kun meliuk-liuk, coba libas dengan banting setang dan tekuk, weh…lebih anteng nih. Anteng, maksudnya stabil dan mantap. Nggak ada gejala limbung meski rada dipaksa banting setang, habis nikung kanan, sekejap nikung kiri. Lanjut hingga beberapa kali putaran, rasanya tetap sama. Stabil
Hmm..penggunaan sokbreker upside down model SFF-BP inilah yang menyumbang stabilitas area depan saat diajak menekuk tikungan. Sokbreker ini, sedikit lebih kaku, sehingga otomatis lebih stabil. Bukan keras lho ya, karena saat menginjak speedtrap papan, mampu naik-turun dengan nyaman, si USD Showa ini. Nggak keras
Meski rasanya kurang lama dan puas, impresi sekejap ini cukup menghadirkan penilaian yang positif tentang generasi terbaru Honda CB150R Streetfire. Terutama tampilan gede ala big bike dan suspensi depannya yang saia acungi jempol. Nggak sekedar pamer USD berkelir emas yang mencolok, namun fungsinya juga maksimal.
Wah, kayaknya enak diajakin jalam rada jauh nih..suk ah, kalau ada kesempatan, unit testride yang waktunya lebih panjang, bakal diulik lagi.
Semoga berguna
Pingback: Testride singkat, All New CB150R. Impresinya? Nganu | Jatimotoblog