Pagi masbro..
Yang namanya komstir, atau kalau bahasa daerah saia kones , memang sering kadang diabaikan. Piranti yang kalau di bengkel resmi disebut con race ini, fungsinya viral, eh, vital banget lho. Sebagai poros kemudi sepeda motor, dia ini yang mengendalikan hubungan antara suspensi depan dengan rangka/sasis
Supaya bisa bergerak harmonis belok ke kiri dan ke kanan, si komstir ini, yang berisi bola-bola gotri dan cincin serta mangkuk penampungnya, diikat oleh as yang dikencangkan oleh baut gede. Ilustrasinya kayak gini nih
Nah, seiring penggunaan dan medan jalan yang ditempuh, setelan baut pengencang komstir ini bisa berubah. Kadang berubah jadi lebih mengencang, yang berakibat pengendalian rada berat. Atau bisa juga sebaliknya, justru kendor sehingga handling enteng gak karuan dan cenderung oleng. Liar begitu…
Kejadian serupa saia alami pada si bleki, Honda New CB150R. Beberapa hari belakangan, kok terasa handlingnya agak berat. Awalnya saia pikir karena tekanan angin ban depan yang rada kurang. Eh, setelah tambah angin, kok tetap rasanya, nggak ada perubahan.
Pas mau berangkat kerja, sambil manasi motor dengan pasang standar tengah, coba iseng belokkan setir ke kanan dan ke kiri. Hmmm…rasanya kok ada yang aneh, rada berat nih. Pas posisi setang di tengah, nggak begitu kerasa. Pas sedikit memutar setang ke kiri dan ke kanan, ada saatnya terasa berat. Wah, nggak salah nih. Pasti setelan si komstir berubah.
Kalau pas lagi riding dan perlu bermanuver, kerasa banget motor nggak mau lekas nurut. Bandel dia. Akhirnya, daripada ribet, melipir deh ke salah satu AHASS di Malang, yang kebetulan saia lewati pas pulang kerja. Minta distel komstirnya, sederhana saja permintaan kali ini hehehehe.. Lho, nggak disetel sendiri? Waduh, setelah tahu ribetnya stel komstir di ciput dulu, apalagi pas ganti komstir, sampai lepas sokbreker depan segala, dengan cepat saia urungkan stel komstir sendiri. Sebab lain, nggak punya tools yang pas buat acara penyetelan ini.
Nggak pakai lama, karena situasi bengkel sore yang rada sepi, segera digarap deh si bleki. Dari lokasi saia nungguin, terlihat mekanik mulai mengendurkan baut utama komstir, yang gede dan tertutup karet di tengah setang Honda New CB150R. Kayaknya keras banget itu baut L12, ya emang belum pernah buka sih..lalu dilanjut dengan mengendurkan baut pengikat segitiga atas dengan sokbreker depan bagian atas.
Setelah itu, baru deh disetel kekencangan mur komstir, pakai obeng minus besar di area bawah komstir. Kalau gejala si bleki ini, mur komstir kekencangan, sehingga berat pas dipakai belok. Nah, mas mekanik menyetel, dengan sedikit melonggarkan/mengendurkan mur komstir.
Kalau sebaliknya, komstir kendor, yang biasanya diikuti gejala bunyi cetak-cetuk saat direm depan, berarti si komstir minta dikencangkan. Awas, jangan kebalik, sudah kencang, malah dikencangkan lagi. Yang pasti, mekanik bakal ngetes ulang, nih motor komstirnya kekencangan atau kendor, jadi nggak bakal salah perlakuan.
Usai stel, dites ulang. Malah saia disuruh nyoba juga, hehehehe. Hmm..pas nih, udah nggak berat setangnya pas diajak manuver, dan bila direm depan maksimal, nggak bunyi juga. Akhirnya, beres deh, penyakit si bleki beberapa hari terakhir ini. Dan tebak, berapa biaya stel komstir di bengkel resmi AHASS ini? Cuma IDR 25.000 saja kok..nggak mahal kan? Kebayang ribetnya kalau kerjakan sendiri, mana gak punya perkakas pula
Ini harga resmi ya, sudah ada patokan biaya service komstir pada daftar ongkos/jasa servicenya. Jadi, bila kerasa handling motor udah nggak enak, entah liar, atau malah berat, hayuk atuh, meluncur ke bengkel resmi saja, buat dicek komstirnya. Tentunya, perangkat lain macam sokbreker, ban, laher/bearing dan teman-temannya dipastikan sehat ya
Semoga berguna
Pingback: Komstir New CB150R perlu disetel, biar gak oleng kapten | Jatimotoblog