Sudah pada tahu kan, yang namanya shim klep pada mesin DOHC si CB150R?? Saia pertama kali lihat bentuknya ya dari simbah gugel Nah, kemarin adik ipar saia, pemilik si ciput CB150R cerita, pas service kesekian kalinya, dikasih tahu mekanik kalau settingan klep si ciput, sudah kurang pas alias di luar toleransi.
Cerita-lah dia prosedurnya ganti shim. Seumur-umur, ya belum pernah soalnya. Tunggangan dia Bajaj Pulsar, termasuk saia yang dulu juga pakai Honda GL Max dan Meggy. Kalau di motor tersebut, setel klep adalah dengan membuka tutup klep, setel kerenggangan dengan menyetel baut setelan klep. Tentu sebelumnya mengukur kerenggangan klep memakai feeler gauge. Setel klep jenis ini, biasanya dilakukan saat service rutin
Selama ini, kala service rutin, setelan klep mesin DOHC tidak pernah diubah sekalipun. Yah, sekedar cek busi, membersihkan throttle body (TB), membersihkan filter udara, ganti oli, setel ketegangan rantai, dan kalau perlu reset ECU. Service terakhir, menurut si adik, kok kurang maksimal dirasa hasilnya saat dyno. Akhirnya, ketemu kalau setelan klep sudah kurang presisi. Jadilah, sang kepmek mencorat-coret kertas, menghitung ulang ukuran shim klep, supaya bisa tercapai setelan klep yang pas. Karena, bisa jadi ukuran 4 biji shim ini nggak ada yang sama, tergantung kerenggangan dan kondisi klepnya
Usai ketemu ukuran shim-nya, langsung deh diambilkan barangnya, yang kebetulan, dengan ukuran yang dimaksud tersedia alias ready stok
Bongkar deh kepala silinder si ciput, untuk melepas shim lama diganti yang baru. Lumayan makan waktu juga nih prosesnya
Beres bongkar kepala silinder, rakit ulang, kembali saia jajal langsung. Hasilnya? Tenaga, terasa merata di rpm bawah hingga atas…gak seperti sebelumnya, yang drop banget di putaran bawah. Yah, feeling tiap orang memang beda, apalagi saia yang newbie…sangat perlu dipertanyakan validitasnya
Sekedar gambaran, untuk pencarian ukuran shim , serta efeknya pada klep bisa disimak
Last, untuk mesin DOHC seperti CBR150R series (mencakup CB150R dan Sonic150), juga Satria FU150, diperlukan pengecekan setelan klep setiap 24.000 km. Bilamana setelan klep sudah berubah, ya harus ganti shim, alias beli, wkwkwkwk…Kalo patokan standarnya, diatas 30.000 km, biasanya sih, sudah berubah setelan klepnya, sehingga harus ganti shim.
Berapa sih harganya? Sebiji koin kecil ini, dibanderol IDR 50.000. Kemarin, diganti keempatnya, sehingga total IDR 200.000, belum termasuk jasa bongkar-pasang.
Mahal?? Hemmm…relatif sih, mengingat odometer si ciput saat ini sudah nyaris 48.000 km lebih, dengan usia 7 tahun . Dibilang mahal, emang iya, part-nya aja IDR 200.000, bongkar kepala silinder berikut setting dan service lengkap, totalnya tembus IDR 300.000. Dibilang irit, nggak juga. Meki gak pernah stel klep selama bertahun – tahun, tapi kan “meringankan” kerja mekanik aja 😆 Biaya service tetap, hehehehe
BTW, buat pemilik tunggangan DOHC, entah real DOHC, asli DOHC ataupun DOHC abal-abal, monggo cek klep anda bila sudah berumur dan berjam terbang tinggi yaaa
Semoga berguna
Wew lumayan juga ya
LikeLike
mayan..mihil 😆
LikeLike