Berkaitan dengan artikel terdahulu, soal sobeknya cop busi si ciput, saia rada kepikiran dengan solusi sementara dengan pengeleman. Mau inden part berlabel NGK ini, kok ya pas defisit ekonomi sedang melanda, haiyahhhh 😆

Dari penjelasan mas Aziz, memang, part satu itu vital. Namun, sepertinya nih, punya CBR150R  lawas alias yang masih CBU, saudara seperguruan OCB, lebih kuat CMIIW. Part lebih bagus, harga juga lebih mahal, kan masih impor alias beli ke negeri seberang. Walah…makin tak terjangkau nih

Pusing, sempat cari-cari info ke berbagai literatur, eeh, relasi. Akhirnya, mengerucut ke cop busi Satria FU150. Lho?? Beda merk? Bisa kah??

Sabar bro, satu-satu saia jelaskan. Satria F150, secara dimensi mesin dan posisi busi, sangat mirip dengan CB dan CBR series. Yaitu, posisi lubang businya di tengah dan dalam, sehingga otomatis, cop busi juga panjang, supaya bisa menjangkau ujung busi. Lalu, sama plek kah, alias PNP dengan CB series? Tenang, saia lanjut cerita dulu ya 😆 Akhirnya, berbekal rada nekat dari informasi kawan-kawan tadi, mulailah saia berburu part satu ini. Dari 1 bengkel resmi Suzuki, ke be-res S yang lain. Hasilnya? Nihil 👿 Pun dari info penunggu warung eskaka, yaitu disarankan ke Suzuki Singosari, nihil. Bukan kosong sejak lama, tapi stok terakhir mereka, barusan ludes 2 biji ke konsumen persis sejam sebelum saia datang 😆 Oleh salah satu kru be-res, malah disarankan ke bengkel/toko non resmi di wilayah Jl Pattimura/ Aneh nih, masak pegawai be-res menyarankan ke toko non resmi 🙄 Tapi saia ikuti sarannya, meski hasil akhir tetap nihil. Akhirnya, setengah putus asa, saia coba tanya ke toko sparepart langganan dulu, di sekitar Blimbing. Eh, malah ada masbro. Nemu sepaket, berisi 3 part, yang kalo dirangkai, jadi 1 cop busi/cangklong busi Satria F150. Rada lega, setelah berpusing-pusing. Banderol? Tenang, part Suzuki, sebagaimana diketahui, nyaris tak ada versi imitasi alias KW. Banderol resmi, saat saia tanya ke be-res sebelumnya, kisaran IDR 90.000. Klop, di toko tadi juga harga segitu. Bungkus…

Mau pasang sendiri sebenarnya. Toh, tinggal cabut yang lama, colok yang baru. Tapi, lagi-lagi perasaan kurang sreg. Walhasil, saia bawa ke be-res Honda 😆 Saia cerita ke kepmek, yang kebetulan kenal akrab, soal subtitusi cop busi itu. Dia angguk-angguk, lalu panggil mekanik untuk bantu mengerjakan. Naiklah si ciput ke paddock. Bla..bla..bla…copot cop busi lama. Sengaja, nggak langsung diganti, karena ingin tahu, sama nggak sih, dengan punya Satria FU? Nih gambarnya, biar gak penasaran…saia jejerin sekalian.

Ternyata, meski konstruksi serupa, perbedaan ada di panjang. Cop busi Satria FU, lebih panjang sedikit. Kalo bentuk dan bahan, mirip banget sih. Toh, sebenarnya, gak ada fungsi yang rusak di cop busi CB150R saia, hanya karet sekatnya yang sobek. Lainnya bagus. nah, ada ketemu sedikit masalah. Beda panjang cop, ternyata di bagian tengahnya. Kalau mau dipaskan, fungsi karet penyekat malah hilang. Paling bagus sih, dipotong bagian tengah. Masalahnya, mau disambung bagaimana coba, bagian tengah itu? 🙄

kiri cop busi CB150R, kanan cop busi Satria F150

Akhirnya, dengan sedikit akal-akalan, bagian bawah cop bus Satria yang mengalah, dipotong dengan gerinda sedikit, beberapa milimeter saja. Coba pasang, meski tidak 100% sempurna, karet penyekat masih bisa masuk dan menutup area lubang busi. Maaf, tidak bisa saia foto, karena sudut pengambilan susah, juga tempatnya di bawah tangki. Maaf ya…

Dicoba, jreeeng. Berfungsi normal ternyata. Wah..solusi lumayan nih. Yah, meski tidak 100% sempurna, alias masih was-was dan khawatir ada rembesan air ke lubang busi. Trik pencegahan, saat cuci motor, tidak menyemprot berlebihan di area kepala silinder dan lubang busi. mencegah lebih baik dari mengobati bukan. Trik akal-akalan ini, sudah terpasang di CB150R saia, sekitar 3 bulanan, tanpa kendala berarti.

Demikian tips dan trik substitusi cop busi Satria F150 pada Honda CB150R. Semoga berguna..