Pagi masbro..
Idiom sepeda motor CBU, memang punya build quality yang jempolan. Nggak dipungkiri, bukan mengecilkan produksi dalam negeri ya, kualitasnya memang berbeda. banyak faktor sih, termasuk standar fabrikasi negara lain yang beda dengan disini. Mangkanya, imej orang dengan motor CBU alias completely built up pasti lebih jos.
Namun, apakah seterusnya seperti itu? Nggak juga masbro, apalagi bila si motor CBU ini telah berumur dan beberapa suku cadangnya minta diremajakan. Pemilik, bila memang beneran care alias peduli dan sayang motor, akan memilih cuku cadang orisinal.
Contoh saja, Honda CBR150R lawas CBU Thailand. Motor gesit dengan sistem karburator ini,cukup lejen karena kentjang.
Balik ke soal kualitas suku cadang. Contoh saja, piston kit. Banderol barang orisinal impor Thailand, piston saja ada diangka IDR nyaris 600 ribuan.
Namun, bila pakai keluaran lokal sini, ya memang sih, jauh lebih hemat, bisa separuhnya tuh. Namun, yang jelas, balik ke kualitas juga. Makanya, tuh motor CBU, kalau rawatan pemilik yang sayang, cincay-lah kualitasnya tetap mantap, yang ngaruh ke performa dan daya tahan juga. Bila sudah banyak ganti part dengan part lokal, ya wassalam, sama saja kayak motor produksi sini
Mangkanya, jangan terbuai dengan iming-iming motor CBU kalau nebus mokas alias motor bekas. Pastikan pemilik juga merawat motor, dan ganti dengan suku cadang asli sehingga kondisi dan performa nggak menurun. Dan jangan lupa, urusan harga jual dan pajak nih motor CBU memang rada beda (baca : lebih mahal) ketimbang motor rakitan lokal ya Kan pajak mengikuti harga jual awal, hehehehehe
Semoga berguna buat pemburu mokas CBU