Bensin tanpa timbal, ini ceritanya

Pagi masbro..

Pasti nggak asing kan , dengan stiker semacam ini?

Jamak ditemui pada area tangki penampung bahan bakar motor modern. Salah satunya pada Honda Vario 110FI lansiran 2014 kepunyaan nyonya. Istilah bensin tanpa timbal, jadi sempat ngetrend tuh, apalagi era 90an hehehe

Bensin tanpa timbal (unleaded fuel) adalah bensin yang tidak mengandung timbal. Penasaran bagaimana ceritanya?

Begini

ceritanya. Jaman dulu, dibawah tahun 90-an, Pertamina masih “nora”, karena bahan bakar yang dipasarkan hanya mempunyai nilai oktan 83 aja. Jadi ketika produsen sekelas Mercedes, BMW, Volvo dan merk-merk Eropa lainnya masuk ke Jakarta, Pertamina harus meyediakan bahan bakar ber-oktan lebih tinggi, karena mobil Eropa memiliki kompresi mesin lebih tinggi.

Singkat cerita, cara meningkatkan angka oktan paling mudah dan murah adalah dengan menambah Timbal (lead, atau rumus kimiannya Pb) pada bahan bakar (bensin premium pertamina tersebut). Maka pada saat itu, kalau tidak salah namanya bensin super 98, dengan oktan 98. Jadi Super 98 Pertamina itu, adalah leaded fuel (bensin bertimbal).

Nah sejalan dengan penelitian lingkungan dan medis, ditemukan gas buang dari bahan bakar bertimbal, itu menurunkan tingkat kecerdasan anak, penelitian sudah dilakukan oleh banyak institusi di dunia.

Akhirnya timbal dilarang dipakai sebagai campuran bahan bakar. Nah sejak ditemukannya kenyataan itu, lalu para produsen bahan bakar berlomba-lomba menciptakan bahan bakar dengan angka oktan yang tinggi tanpa memakai timbal (unleaded fuel).

Solusinya, antara lain menambahkan katalis tertentu, yang mampu bersenyawa dengan bahan bakar ini. Bahan HOMC (high octane mogas component) yaitu senyawa bahan bakar yang lebih ramah lingkungan namun bila ditambahkan katalis, angka oktannya akan meningkat. HOMC ini juga digunakan oleh Pertamina, sebagai pabrikan bahan bakar terbesar di Indonesia

Sebagai contoh , Pertamax yang punya angka oktan 92, bahan dasarnya adalah HOMC (high octane mogas component) yaitu fraksi naphta (C6-C10) yang banyak mengandung komponen aromatik yang merupakan produk dari proses catalytic reforming menggunakan katalis yang mengandung metal Platina. Komponen aromatik mempunyai angka octane yang tinggi. Sehingga tanpa adanya penambahan TEL-pun, angka oktan produk tersebut sudah cukup tinggi (biasanya > 100)

Alhasil, nyaris semua bahan bakar jaman now, berspesifikasi tanpa dicampuri oleh yang namanya timbal lagi, alias unleaded fuel. 

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s