Pagi masbro..
Sudah wajibnya nih, seorang biker merawat motor tunggangannya. Bukannya apa-apa, hal ini merupakan kepedulian yang berujung pada kenyamanan dan keselamatan. Terbayang kan, gak pernah merawat motor, tahu-tahu mogok dijalan? Atau yang lebih serem, sampai kena musibah gara-gara ada perangkat yang berfungsi akibat nggak dirawat?
Kali ini, Honda New CB150R saia, si bleki item, odometernya hampir tembus 12.000 km. Kalau melongok jadwal sevice di buku service yang diberikan pabrikan, saatnya melakukan perawatan berkala ke 3. Ada noh, kuponnya yang biasa disingkat KPB di bagian dalam buku service. Kalau bunyi keterangan di KPB, batasnya adalah 12.000 km atau kurun waktu 1 tahun, mana yang dicapai terlebih dahulu.
Mumpung belum kelewatan, alias odometer masih 12 ribu kurang sedikit, saia gelandang deh ke bengkel AHASS Asia motor. Sebelumnya, sudah saia lakukan booking service melalui aplikasi One Heart Card. Maksudnya, supaya nggak antri, dan bisa langsung dilayani. Bingung caranya? Simak deh di artikel ini
Siang itu meluncur ke bengkel, dan begitu sampai sudah ditunggu mekanik,karena sebelumnya saia juga sudah diingatkan melalui telepon, kalau jadwal service hari itu sekitar jam 1 siang. Langsung naik mesin dyno untuk intip seperti apa keluaran mesin sebelum dilakukan service.
Secara tenaga sih, hanya sedikit mengalami penurunan. Tapi, kendala yang terlihat sekali pada grafik adalah akselerasi. Ada tonjolan gunung pada saat mulai akselerasi, yang menandakan memang sedikit bermasalah. yang saia rasakabn sih memang iya, rada lelet akselerasinya, kalau istilah Jawa, rada nggandol. Nggak bisa langsung cuzzz…meluncur gitu
Naik pit, preteli semua. Lepas jok dan tangki, bongkar saringan udara dan throttle body si penyuplai bahan bakar. Sekaligus juga buka busi. Dilakukan pembersihan semua, mulai filter udara hingga si TB. Memang kotor juga, secara ribuan kilo dipakai. Sayang lupa jepret nih, hanya sempat abadikan gambar filter udara
Masih bisa dibersihkan ternyata si filter, jadi nggak perlu diganti. Sementara pada TB, setelah dibersihkan, kemudian dilakukan proses injector cleaner menggunakan cairan khusus yang diinjeksikan untuk membersihkan nozzle injektor sekaligus sedikit mengikis kerak karbon di ruang bakar.
Cek busi, meski kondisi fisik bagus, namun ternyata api yang dihasilkan rada kurang besar. Disimpulkan sih, mulai menurun performanya, alhasil ganti deh. Khusus busi, emmang kondisi fisik belum tentu sebagus hasil percikan apinya. Lanjut stel jarak main tuas kopling, melalui stelan tuas di bak kopling. Sambil juga, saia minta penggantian kampas rem belakang. Maklum, ada rencana jalan jauh, khawatir di jalan. Meski sebenarnya, kampas rem masih cukup bagus, kasat mata masih 50 persen lah. Berhubung suka pepatah sedia payung sbelum hujan, ganti sekalian deh.
Beres semua, si bleki naik dyno lagi. Jajal bagaimana hasilnya setelah dipijat, eh, dilakukan perawatan segala macam tadi. Hasilnya?
Hmm, lumayan nih. Grafik akselerasi kini menghilang, lebih halus alias smooth. Akselerasi lebih spontan dan halus. kalau tenaga mesin, nggak terkoreksi terlalu banyak, naik sedikit saja, kisaran di angka nol koma sekian hp saja. Mengingat, nggak ada ubahan pada sisi mesin. Masih standaran saja kok si bleki ini, beda sedikit dengan kakaknya yang sempat ganti knalpot dan filter udara 😆
Terbukti kan, kalau merawat motor bisa membuat performa membaik? Dan ujungnya, lebih nyaman…akselerasi lebih mulus dan nyuss ketimbang sebelumnya.
Semoga berguna
Hluuuk…ngebul pak?
LikeLike
ngebul apane to pak? #mikirkerasgakpernahngebut
LikeLike
Ngebul dompete 🤣
LikeLike
sembb..ncen tifis pak, tau aja sampean
LikeLike
Karena nganu pak, saya tuh semacam
LikeLike
servicenya habis berapa tuh om ?
https://jipmania.wordpress.com/2018/08/26/berkenalan-dengan-toyota-condor-kijang-versi-4×4-asal-afrika-selatan/
LikeLike
135k mas, ganti kampas rem-busi-beli coolant
LikeLike