Mengenal Escort Ambulance, apaan sih?

Pagi masbro..

Kalau dengar kata escort pasti deh, penilaian banyak orang rada miring. Menjurus tuh ke hal lain :mrgreen: Kali ini, escort-nya beda. Yang ditemani dan diamankan serta dikawal  adalah ambulans.

Escort Ambulance atau EA, kalau di luar negeri sono, biasanya dilakukan oleh aparat kepolisian secara resmi. Fungsinya sih jelas, membantu melakukan pengawalan sehingga ambulans memperoleh prioritas jalan menuju rumah sakit. Kalaupun bukan aparat kepolisian, ada semacam organisasi khusus EA yang  membantu tugas polisi tersebut.

Nah, balik lagi. Di Malang Raya, sudah beberapa lama muncul gerakan ini. Kalau secara nasional, sudah ada wadahnya yaitu bernama Indonesia Escorting Ambulance (IEA).

Di Malang, punya nama IEA Malang Raya. Secara prinsip, anggota IEA membantu perjalanan ambulans yang membawa pasien ke rumah sakit. Sebagai informasi saja, di Malang rumah sakit RS Saiful Anwar merupakan rumah sakit rujukan ke 2 setelah RS dr Soetomo Surabaya di provinsi Jawa Timur. Makanya, bila ada pasien yang tak mampu ditanggulangi rumah sakit kabupaten/kota di Jatim, pastinya ya dirujuk ke Surabaya atau Malang.

Sementara, kondisi lalu lintas di 2 kota ini 11-12. Macet. Apalagi bila menjelang dan saat akhir minggu. Antrean kendaraan mengular. Meskipun ambulans memiliki lampu strobo dan sirine, kadang di jalan, karena banyak faktor sering terjebak dalam kemacetan. Ya bisa jadi karena memang benar-benar stuck alias tidak dapat bergerak sama sekali, atau karena ketidak pedulian pengendara lain tentang ambulans yang meminta prioritas jalan.

Sementara di sisi lain, aparat kepolisian , ngggak  kalah ribetnya. Di rentang jalur Purwosari hingga kota Malang yang terkenal macetnya, bejibun polisi lalu lintas,  sudah berjibaku mengatur kemacetan supaya setidaknya lebih bisa bergerak.

Kalau pas ada ambulans membawa pasien, kadang polantas hanya bisa mengarahkan supaya kendaraan lain menepi dan memberikan jalan. Jangankan  mengawal ambulans, mengatur jalan di tengah  kemacetan saja sudah menyita jumlah personil polantas. Hal ini yang antara lain menimbulkan simpati beberapa pengendara motor, yang  kemudian berinisiatif membantu dengan melakukan pengawalan pada ambulans. Kalau tindakannya sih, rata-rata yang pernah  saia temui adalah berkendara di depan ambulans dan meminta jalan pada kendaraan lain didepannya dengan isyarat lampu dan  klakson. Gampangnya, membuka jalan bagi ambulans sehingga dapat melaju cepat dan stabil dengan mempertimbangkan kondisi pasien didalam ambulans.

Kadangkala, bila dirasa perlu, teman-teman ini tak  sungkan mengetuk kaca jendela mobil yang tak menepi dengan sopan. Hal ini mengingatkan saia tahun 2013 silam, saat menemani perjalanan ambulans yang membawa kakak saia yang mmengalami kecelakaan di Pasuruan dan dirujuk ke RSSA Malang. Hari Minggu, macet total dan ambulans susah mencari jalan. Banyak pula pengendara yang kelihatannya cuek dan nggak peduli. Walhasil, sampai di UGD RSSA hingga hitungan jam dan  kondisi kakak memburuk sehingga nggak tertolong. Pengalaman pahit banget buat saia dan  keluarga, padahal saia bareng ciput CB150R dan ‘ngemis’ jalan, mohon didahulukan perjalanan ambulans di kemacetan, eh, masih juga dapat pisuhan, umpatan dan makian. Yang  katanya sok-lah, yang gak lihat macet-lah. Coba jal, sanak keluarganya yang  di ambulans dengan kondisi seperti itu, bagaimana perasaannya? Maaf nih, jadi curhat

Bikers yang peduli dengan perjalanan ambulans inilah yang  kemudian bergabung dengan IEA di Malang. Intinya, mereka melakukan pengawalan pada ambulans sehingga dapat secepatnya tiba di rumah sakit. Nggak ada yang  dibayar lho masbro..murni tindakan sosial. Sungguh kebahagiaan tersendiri bagi mereka saat ambulans tiba di RS dengan lancar, apalagi pasien dapat tertolong. Senyum dan kadang ucapan terima kasih dari kru ambulans, benar-benar menjadi pelipur rasa capek dan tegang sepanjang perjalanan membelah dan menyusuri kemacetan.

Yuk, peduli dengan ambulans ya…Bila melihat nyala strobo alias lampu darurat berwarna merah ditambah suara sirine, sebisa mungkin menepi dan memberikan prioritas jalan untuk ambulans lewat. Bukan mengharap, siapa tahu tindakan sepele bisa menyelamatkan nyawa seseorang, yang  bisa jadi kita kenal.

Semoga berguna

foto : IEA, IEA Malang Raya

6 comments on “Mengenal Escort Ambulance, apaan sih?

    • soal lampu strobo, sesuai peraturan, kan pengguna strobo warna biru adalah kepolisian, merah untuk ambulance dan pmk, serta kuning untuk kendaraan darurat lainnya
      masyarakat sipil, harusnya, nggak boleh pakai sesuai UU, kan kendaraan sipil, bukan kendaraan khusus sebagaimana tersebut
      setahu saia sih, rekan-rekan di IEA Malang, gak ada yg pakai strobo-sirine, paling hanya memberikan isyarat lampu tembak/dim untuk pengguna jalan lain supaya memprioritaskan ambulance
      mohon maaf bila ada yang salah pas menjelaskan

      Like

    • bisa bukaakun instagram IEA Malang mas. ada kontak person yang bisa dihubungi langsung. kalau kopdaran, setahu saia di sekitar stadion gajayana malang

      Like

Leave a comment