Yup. Itulah yang saia gambarkan melihat “perlakuan” yang dialami sebuah pohon beringin di Alun-alaun Kota Malang. Pohon beringin di sisi selatan alun-alun, dekat dengan wahana playground anak-anak. Berawal dari beberapa keluhan warga. Entah benar atau tidak, Dinas Kebersihan Kota Malang, menerima laporan beberapa warga, yang mengeluh, kalau anaknya, ketakutan melihat sosok pohon beringin besar tersebut. Nggak tahu, apakah sampai ada penampakan dan segala macamnya, yang jelas, katanya lho ya, itu pohon kok bikin seram. Nih pohonnya
Memang sih, pohon beringin yang ada di Alun-alun, rata-rata berusia diatas 100 tahun. Jadinya, emang besar dan akar gantungnya banyak, menjulur-julur sehingga sepintas memang seram 😆 Nah, dari laporan itu, pihak DKP mempunyai ide, kalau misal pohon beringin itu, bagian batang bawahnya, hendak diberi warna. Yah, supaya lebih ceria, toh, didekatnya juga ada wahana permainan anak. Jadilah, kemarin, 20/11/2015 lalu, 1 pohon coba diwarna dengan cat, yang menurut pihak DKP berbahan dasar air, sehingga tidak berbahaya dan merusak si pohon.
Maka, berubahlah tampilan batang bagian bawah si pohon beringin, ada warna hijau dan biru yang mewarnai. Hemm. Nah, tak berapa lama, hitungan jam saja, hasil karya petugas DKP ini, ternyata malah menuai banyak hujatan dari berbagai pihak melalui media sosial dan internet. Walah… Banyak yang menyayangkan, kenapa sampai seperti itu? Gimana nasib pohonnnya? Malah tambah jelek!! Wagu! dan sebagainya.
Akhirnya, tak ingin polemik berkepanjangan, Kepala DKP memutuskan, untuk menghilangkan warna di pohon tersebut. Jadilah, sampai tadi saia bertugas di Alun-alun, beberapa petugas DKP mendapat tugas tambahan, menghilangkan cat yang menempel di pohon tersebut. Waduh…semoga saja, proses penghilangan cat tersebut tidak sampai melukai batang beringin, sehingga tidak sampai kena penyakit dan akhirnya mati. Ada-ada saja ya…
Terlepas dari benar tidaknya, ada makhluk halus atau apapun yang bikin seram, niat mempercantik bisa jadi hujatan dan dicerca…tidak disurvei dulu sih, apalagi berhubungan dengan fasilitas umum/publik. Semoga, dengan kembalinya warna alami pohon, bisa membuat Alun-alun makin asri.
Ada yang menghujat lagi? Monggo di kolom komentar yaaa


hag hag hag…percaya ndak percaya saya dulu juga melihat hal seram di pohon yang sama, dan buah hati pun demikian…jika orang tua mengeluhkan hal yang sama seperti anaknya dilokasi yang sama berarti sangat disayangkan masa kecilnya ndak bermain di bawah pohon beringin… #eeh
LikeLike
Sampe sekarang masih sam, saia tiap sabtu disitu soale 😉
LikeLike
Saya lagi di batu ni lek
LikeLike
Wah..mampir ke rumah kang, dibawah, singosari
Dah pulang kandang nih, susah keluar, digandoli thole2 😆
LikeLike
Wakakakakak… Ane jg susah keluar kang, lha cuma bawa bis #eh
LikeLike
Owalah, rombongan tho? Tau gitu tak ampiri td pulang lembur mas…
WA 08125297751
LikeLike
Pin bbm me ra aktif ta sam
LikeLike
la trus d kapakne enake kwi? 🙂
LikeLike
dijarke wae kang 😆
LikeLike
Bukan salah pemkot.. Salah yg tidak tau bersyukur ada pohon dibilang seram biar kaga seram diwatnain disalahin juga ditebang pasti disalahin juga… :(🌳
LikeLike
🙂
salah semuanya ya?
LikeLike