Pagi masbro..
Piranti rem cakram memang sudah menajdi standar pengereman motor mas kini. Nyaris nggak ada nih motor yang pake rem tromol, khususnya di bagian depan. Nah, memang secara fungsi rem cakram lebih pakem dan kuat ketimbang rem teromol, juga perawatan lebih mudah karena terbuka. Namun, bila nggak dirawat, ya bakal menurun fungsinya, alias nggak pakem.
Cara mengecek ketika rem cakram nggak lagi sepakem biasanya, kira-kira seperti apa? Apa saja dan apakah bisa dilakukan sendiri? Simak beberapa item pengecekan berikut ini :
- cek kampas rem
Kampas rem menipis, adalah tersangka utama. Ketika lapisan kampas menipis, makin dekat dengan besi/plat pemegang kampas. Selain rem juga mulai terasa tidak pakem, resiko lain adalah bisa menggerus permukaan piringan cakram. Cek kampas bisa dilakukan sendiri dengan mengintip kondisi kampas lewat sela cakram atau paling mudah, pantau ketinggian minyak rem di tabung. Bila sudah menurun, pasti kampas menipis deh
- cek minyak rem
Kondisi minyak rem sendiri juga ada masa pakainya. Kuras seluruh minyak rem dan ganti baru dengan DOT sesuai rekomendasi pabrikan. Kapan waktunya kuras dan ganti minyak rem? Kalau anjuran pabrikan Honda, dalam hal ini AHM, adalah antara rentang waktu 20.000 – 30.000 kilometer jarak tempuh
Cek minyak rem juga bisa dilakukan sendiri dengan mengamati lewat kaca lubang intip master rem. Bila terlihat butek/keruh, sudah saatnya dikuras dan diganti baru
- cek piringan cakram
Piringan cakram sebagai media gesek penghenti motor juga ada batas ketebalan minimal, dan biasanya tercantum di area piringan. Yaitu keterangan seperti “MIN TH 3 mm”. Berarti, ketebalan minimal piringan adalah 3 mm. Lebih dari 3 mm masih aman, tapi dibawah itu, bakal tidak maksimal fungsinya. Bila dipaksakan terus, resiko rem tidak pakem, terasa bergetar saat direm, piringan melengkung dan paling fatal adalah piringan cakram patah
Pengukuran ketebalan cakram bisa memakai penggaris, atau kalau spesifik menggunakan sigmat yang biasanya dimiliki bengkel
Semoga berguna