Halo masbro, apa kabar?
Wira-wiri di jalanan, beberapa hari terakhir, nampak pemandangan yang tak biasa di penjual BBM eceran. Apa yang aneh ya? Ternyata, botol-botol beling, yang biasa berisi cairan kuning alias Premium, kini semakin jarang dijumpai. Tidak hanya di area kota, bahkan, di desa saia juga sama. rata-rata, kini, botol BBM yang dijual eceran, berwarna biru. Warna khas BBM non subsidi, yaitu Pertalite dan Pertamax. Wow..
Dari hasil ngobrol dengan tetangga dekat rumah, yang kebetulan juga jual eceran, kini pembelian Premium dengan wadah jerigen, dilarang di semua SPBU. Beliau mengeluh, karena sempat tidak tahu, sehingga dengan kalang kabut, berkeliling ke beberapa SPBU. Hasilnya sama saja, tetap tidak boleh. Usut punya usut, ada surat edaran resmi dari Pertamina, tentang pelarangan pembelian Premium dengan jerigen, untuk djual kembali secara eceran. Surat bernomor 444/F134/2016-53, dengan tertanggal 3 Maret 2016 itu, berisi tentang penjualan BBM jenis Premium dan Solar subsidi di Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum/SPBU.
Di surat tersebut, tegas disebutkan bahwa adanya pelarangan/bagi SPBU, untuk menjual / menyalurkan BBM jenis Premium / Solar kepada jerigen, untuk dijual kembali oleh konsumen. Nah, sebagai gantinya, SPBU hanya melayani pembelian dalam jumlah besar/jerigen untuk BBM non subsidi, yaitu Pertalite, Pertamax dan sejenisnya, termasuk Pertamina Dex untuk pengganti solar subsidi. Hmm… malah, sudah terpampang spanduk besar di beberapa SPBU, untuk lebih menegaskan hal itu pada masyarakat
Pantesan, sekarang penjual bensin eceran, pada berwarna biru dagangannya..lha wong isinya pertalite dan pertamax 😉 Terus, soal harganya? Di tempat saia, kisaran harga Pertamax eceran antara IDR 8.000an, tergantung isi kemasan. Sedangkan Pertalite, sekitar IDR 7.500, juga tergantung isi kemasan. Sudah rahasia umum, “mainnya” pedagang bensin eceran ya di volume/isi dan harga. Ada yang isinya penuh, hingga tutup botol, ada yang sebatas leher botol, macam-macam. Tentunya, harga juga berbeda-beda CMIIW
Yah, sebuah kebijakan yang ibarat bermata ganda. Satu sisi, bisa meningkatkan konsumsi BBM bersubsidi, sisi lain, bisa makin melemahkan pedagang eceran, bahkan bisa memicu tindakan ilegal, seperti memodifikasi kendaraan dengan tangki ekstra, untuk bisa membeli BBM bersubsidi seperti Premium dan Solar untuk dijual lagi secara eceran. Premium bisa makin langka nih, hehehe…
Semoga berguna


Peniadaan premium mkin gencar..
LikeLike
Bensin warna hijau ini ditempatku diecer 8000/lt kang
LikeLike
idem kang, sebotol 8000 juga di tetangga saia
LikeLike
Nah berarti merata kang yo..
LikeLike
pertamax ditempatku Rp.10.000 (pertamini) padahal yang jualan pak haji. malah murah dibatak (Rp.8500)
LikeLike