Saat melintasi Jl JA Suprapto, saia berada di belakang sebuah mobil Honda Jazz RS warna putih, modifikasi ciamik. Simpel saja, tidak terlalu banyak aksesori. Sekedar merendahkan suspensi, aplikasi velg lebar ring 17 dan ban tipis, serta beberapa aksesori body kit, meliputi spoiler depan belakang, sideskirt dan wing alias sayap belakang. Resik sekali…
Bukan modifikasinya yang saia tonjolkan, Tapi, cernati sebuah stiker dengan kata-kata lumayan panjang yang tertempel di bumper belakang. Nih, kala diperbesar
Hmm, sangat bisa jadi, pemilik mobil ini, atau mungkin malah komunitasnya, yaitu Genji Community, secara tersirat, memohon maaf dan pemakluman pengguna jalan lain, kala mereka sedang jalan barengan (baca:konvoi). Permintaan maaf yang tidak umum sebenarnya. Selama saia membuntuti mobil tersebut, maaf, nopol saia samarkan, perilaku sang pengemudi, terbilang tertib aturan. Tertib saat pindah jalur, tidak iseng main gas/bleyer meski menggunakan knalpot racing, juga tidak ngebut meski jalanan sempat kosong. Belum ketemu saat mereka konvoi sih, apakah memang sesopan itu, atau tidak. Kalau memang iya, salut dengan komunitas ini. Konvoi, entah turing atau apapun, tanpa merugikan/merendahkan pengguna jalan lain, adalah hal yang langka di jalanan negeri ini. Betul?? Sering banget soalnya, barengan dengan komunitas/klub yang, maaf nih, kurang menghargai pengguna jalan lain.
Semoga, menginspirasi yang lain. Saling menghargai sesama pengguna jalan, entah itu biker, rider, driver, mau roda 2 kek, mobil atau malah sepeda angin, semua haknya sama di jalan. Semoga berguna
Yang ingin tahu komunitas ini, silakan ke TKP.
Nah gitu dong. Salut deh….
Beda sama yang ini
https://macantua.com/2016/05/14/lampu-mundur-jadi-rem-lagi/
LikeLike
Sip om….👍
LikeLike
Keren, sopan lg, layak diacungi jempol
LikeLike
Pingback: Stiker ‘gak penting’ yang bijak | sekedar coretan