Dulu, beberapa waktu silam, kita kalo mau tambal ban, pasti tukang tambal selalu menyiapkan sejenis pemanas/kompor, berbahan bakar minyak tanah atau spiritus, sebagai pemanas karet penambal supaya menempel ke ban dalam.

gambar : google

Seiring waktu, ternyata ada perubahan dalam peralatan tersebut
Mulai pemanas berbahan bakar spiritus, kemudian berbahan bakar gas elpiji. Kalo prinsipnya sih masih sama, selang dari tabung gas, diarahkan ke semacam kompor mini, untuk memanaskan karet penambal supaya menempel erat ke ban dalam yang bocor berlubang.

Nah, yang sekarang sering saia temui adalah memakai pemanas elemen, yaitu sejenis elemen pemanas dalam setrika listrik.
Selain simpel, efektif, juga meminimalkan terjadi kebakaran kalo pake elemen listrik, sebab biasanya bengkel tambal ban seringkali merangkap bengkel perbaikan mesin, menyediakan bensin eceran dan juga suku cadang kendaraan

gambar : google

Dengan acara bakar-bakar memakai api untuk memanaskan karet penambal, entah minyak atau elpiji, sangat beresiko bila banyak benda mudah terbakar di sekitar tempat itu.
Betul??? Dan yang ini, adalah versi penambal dengan elemen buatan pabrik, yang diklaim aman (dan rapi)

tambal listrik : google

Meski sekarang era-nya ban tubeless, dimana sudah banyak penambal khusus ban tubeless dan juga cairan penambal otomatis, keberadaan tukang tambal ban masih sangat diharapkan biker yang ketiban apes, bocor ban motornya. Selain menghasilkan rupiah/bukan dollar, juga menghasilkan pahala, yaitu rasa syukur biker kala bertemu tukang tambal ban saat ban kempes. Pernah nggak, merasakan betapa gembiranya setelah menuntun motor dengan kondisi ban kempes, kemudian bertemu tukang tambal ban?? Nah, yang saia alami, betul-betul berterima kasih dan bersyukur 😉

Semoga kita semua selamat dalam perjalanan hingga tujuan.