Hai masbro en mbaksis, apa kabar? Sebelumnya, ijinkan saia, meski telat , mengucapkan “Selamat Idul Fitri 1436H, Mohon maaf bila perilaku selamaa ngeblog dan berinteraksi dengan nawak-nawak semua di dunia maya maupun di dunia asli, banyak kesalahan….maapkan yak
Back to topik. Lampu jauh (high beam), merupakan salah satu komponen utama yang menunjang keselamatan berkendara. Namun di sisi lain, ketidaktahuan pengendara, justru bisa membuatnya jadi bumerang yang membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Masih banyak pengendara yang belum paham dan seenaknya memakai lampu jauh setiap kali perjalanan malam. Padahal bukan itu fungsinya, malah hal tersebut bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Sorot lampu jauh bisa menyilaukan dan membuat blind spot dari pengendara yang berlawanan arah. Hal itu yang berbahaya. Karena pengendara dari arah lawan, tak bisa melihat dengan jelas kondisi di depan. Tak jarang, kondisi ini sering berujung insiden.
Lampu jauh, hanya digunakan untuk melihat jalur yang sepi dan gelap, bukan saat ramai dan ada pengendara lain dari arah berlawanan. Sedang untuk berkendara di kawasan terang dan ramai, kondisi lampu dekat standar saja sudah cukup dan aman.
Sayang, makin lama, makin banyak biker yang, entah sengaja/nggak, atau mungkin tidak paham barangkali ya, pas riding selalu pake lampu jauh alias lampu dim alias high beam πΏ Dipikir, lampu jauh alias dim, pasti lebih terang sinarnya daripada lampu dekat. Betul sih, filamen pada bohlam, untuk lampu jauh lebih besar, misal aja 55/60w, yang 55 watt untuk lampu dekat, yang 60 watt untuk lampu jauh. Tapi efek untuk pengguna jalan lain????
Emang sih, itu motor punya anda sendiri, cuma, yang dirugikan orang lain. SILAU saudara-saudara…Kalau siang masih rada mending, begitu gelap menjelang, bubar deh…karena silau, pengendara dari arah berlawanan bisa blank, gak bisa lihat jalanan. Ujungnya, rawan terjadi kecelakaan, karena efek buta sesaat. Sering banget saia pas jalan malam ketemu biker yang begini, gak peduli apapun motornya. Pilih aman saza sih, rada minggir alias menghindar daripada silau.
Padahal sih, kalo menurut ilmu dan fungsi lampunya, sinar lampu jauh/dim ini arahnya lebih lebar dan lebih tinggi jatuh sinarnya, bila dibandingkan lampu dekat. Tetapi, fokus sinarnya malah jauh menurun dibanding lampu dekat, sehingga malah menurunkan visibilitas area depan. Gampangnya, lebih tinggi sorotannya, tapi fokus ke jalan dekat malah berkurang. Ini kira-kira ilustrasinya…monggo disimak π
Jadi, setuju nggak, kalo diusulkan pada pabrikan sepeda motor, supaya menghilangkan tombol selektor hi/lo pada switch lampu sepeda motor?
Antisipasi aja, supaya tombol selektor itu tidak dipanjer/diposisikan pada posisi high beam/dim terus. Nah, sementara, untuk fungsi dim, lebih baik di semua tipe motor dipasangkan saklar passing lamp, yang biasanya hanya terpasang di motor sport/batangan. Kala membutuhkan lampu dim, misal untuk memberi tanda mau menyalip, tinggal mainkan saklar passing itu aja. Seperlunya saja, kan gak mungkin terus-terusan menekan saklar passing itu, kecuali jarinya kurang kerjaan
Berkendara aman, jalan di depan terang, pengendara lain tidak terganggu. Semoga berguna
Kalau saya lebih kepada mengurangi silau yg dihasilkan dari lampu jauh dengan menggunakan lampu proyektor.. Tetap terang tapi tidak menyilaukan seperti lampu biasa… π
LikeLike
nah, setuju sama langkah kang agoey…tapi projie lumayan mahal kang, jadi kadang orang pasang HIDnya doang
dah terang sangat, di-dim pula…habis dah
mirip sama headlamp si ciput, yang saia kasih topi pet+nundukin dudukan, biar gak silau
LikeLike
Mahal karna sdikit yang produksi dan pesan… Tapi kalau sekelas pabrikan yang mesan atau bikin ya pasti lebih murah karna jumlahnya pasti banyak…
Mirip2 motor dan mobil tahun 70an klo gitu.. Tapi kaau yg gaya retro malah bkin tampilan makin cakep dikasi topi lampu..
LikeLike
iya sih, kalau massal bikin cost turun, ujungnya, harga jual bisa ditekan aka murah
retro+pet : cakep
lampu cibi+pet : ???
LikeLike
iya.. bisa kita lihat dimobil2 baru sekarang bahkan yang MPV dan SUV entry level aja udah pakai lampu proyektor plus DRL.. Tandanya kedua parts tersebut sudah semakin murah..
agak wagu yak..? π
LikeLike
π
LikeLike
lampu jauh jarang2 banget sy gunakan..kecuali gelap n sepii bingits
LikeLike
idem a’…sama kalo ngasi kode mau nyalip, setelah nyalakan sein tentunya
LikeLike
Jangan sih klo dihilangkan permanen
STOP “Nyalip” Via Bahu Jalan!!! – http://wp.me/p2XD22-2zu
LikeLike
diwakili tombol passing kang..
LikeLike
Tapi saat jalan lurus panjang dan kosong (anggap di desa atau melintas hutan) masa harus pake pass beam ditekan terus?
LikeLike
nah, itu dia minusnya kang π
bisa pake karet gelang, diikatkan ke switch pass beam
LikeLike
Lbh ribeeeeetttt hahahahha
LikeLike
Saya nggak setuju om… Nanti nggak bisa mbales kalo ada mobil yg pake lampu jauh…
http://satuaspal.com/2015/07/27/hanya-dengan-25-jt-bisa-bawa-pulang-viar-karya-150-long/
LikeLike
LikeLike
Setuja, mending cuman dikasih tombol passbeam aja…
LikeLike
setuju, low beam & pass beam. tapi kembalikan saklar lampu utama. yakni lampu senja & lampu utama tanpa off. tambah lampu hazard juga boleh π
LikeLike
Kagak setuju, ini gw pake klo ada pengendara dari arah berlawanan yang makan jalan seenak udelnya….!
LikeLike
Hehehe…kalo tujuannya “mulia” kayak gitu sih silakan aja masbro π
LikeLike
Lampu jauh dihilangkan? Belum bisa kayaknya. Kalo diperkotaan sih oke aja, cuma kalo di pedalaman melewati hutan atau persawahan yg sepi sangat membantu pake lampu jauh, antisipasi kalo ada hewan liar menyebrang atau begal yg menghadang dijalan.
LikeLike
nah, itu salah satu sisi minusnya mas
kembali ke habit ridernya juga sih, masih banyak kok yang gak make lampu jauh secara terus menerus
#terang tapi gak menyilaukan yang lain, itu intinya π
LikeLike
visornya pake punya motor apa tuhh di cb150r???………
LikeLike
variasi mas, kayaknya bisa buat semua motor, tinggal bikin dudukan
LikeLike
Pingback: Lampu utama harus menyala dua duanya itu aturan nggak masuk akal, dan korban bukan cuma R15 tapi mayoritas | Mengupas soal motor