Pagi masbro..
Entah siapa yang memulai, hari raya Idul Fitri, kala berkumpul dan bersilaturahmi dengan ksanak eluarga serta tetangga, yang namanya kebiasaan bagi-bagi sangu alias salam tempel berupa uang dengan pecahan kecil sudah lekat. Terutama buat anak-anak kecil nih, memang, senengnya bukan main kala dapat sangu saat lebaran. Nah, yang kadang jadi ribet, adalah makin lama, makin lekat tertanam bahwa uang yang dihadiahkan pada anak-anak itu haruslah uang baru. Masih lurus, dan mulus dalam pecahan bervariasi, antara IDR 1.000 hingga IDR 20.000. Kalo pecahan besar, hemm…sai juga gak nolak deh 😆
Maka itu, mendekati hari raya, bermunculan jasa penukaran uang di berbagai tempat. Baik itu berupa permanen semacam money changer hingga pelapak dadakan di tepi-tepi jalan. Sudah jadi pemandangan lumrah di berbagai tempat, termasuk di Malang. Bahkan, kapan hari sempat juga dirazia oleh Satpol PP Pemkot Malang, karena memang melakukan aktifitas ‘perdagangan’ di tempat yang dilarang.
Sebenarnya, pihak Bank Indonesia perwakilan Malang, telah menyiapkan solusi Continue reading