Pagi masbro..
Pasti nggak asing dengan istilah Supeltas kan? memang sih, di beberapa daerah punya nama berbeda, namun idenya sama, yaitu penamaan Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas
Di kota Malang sendiri, Supeltas juga ada dan eksis. Terlepas dari beberapa imej negatif tentang pengatur jalan ini, disadari, keberadaan supeltas ini memang sangat membantu pengguna jalan. Dengan pertimbangan tersebut, Unit Keamanan dan Keselamatan (Kamsel) Sat Lantas Polresta Malang Kota aktif melakukan pembinaan pada 141 Supeltas yang tersebar di seantero kota Malang
Wuih, 141 orang? Yups, jumlah itulah yang terdata oleh Unit Kamsel Makota secara resmi sebagaimana disampaikan oleh Ipda Eko Prasetyo, Kasubnit 2 Kamsel Satlantas Polresta. Beliau saia temui di ruangan Dikyasa Polresta Malang Kota beberapa waktu lalu
Supeltas, sejatinya adalah sukarelawan yang menjalankan tugas pengaturan lalu lintas di beberapa titik persimpangan. Namanya sukarelawan, menjalankan pengaturan lalu lintas ini merupakan kerja sukarela, tanpa bayaran dan dilaksanakan di waktu luang. Tidak ada yang menjadikan supeltas ini sebagai mata pencaharian utama, “ujar Ipda Eko. Dan yang pasti, pihak Polresta Malang Kota sebagai pembina, tidak memberikan upah/gaji/bayaran kepada 141 supeltas resmi
“Betul, tidak ada itu honor/bayaran atau sejenisnya kepada supeltas. Polresta Malang hanya melaksanakan upaya pembinaan secara humanis kepada supeltas untuk meningkatkan kemampuan mereka saat melakukan pengaturan lalu lintas. Seperti isyarat pengarahan, skala prioritas dan terutama sisi keselamatan”
Banyak dijumpai memang semacam supeltas, atau polisi cepek atau pak ogah, yang membantu atur lalu lintas, namun malah berujung semrawut dan justru rawan kecelakaan. Hal ini yang berupaya dihindari dan ditekan oleh Polres Malang Kota.
Lalu, bedanya apa nih, supeltas binaan Polresta dengan yang “liar” ? Sengaja saia kasih tanda kutip ya, untuk istilah “liar”
Bedanya, adalah atribut. Yaitu berupa rompi biro di punggungnya bertuliskan dengan beberapa bagian dilengkapi pemantul cahaya/reflektif untuk keamanan di malam hari yang dikenakan supeltas binaan Polres Makota. Ada juga beberapa yang berupa kaos lengan panjang dengan tulisan serupa serta diimbuhi dengan topi khas, yaitu warna paduan biru-putih
Lalu, boleh nggak memberikan tips, atau sekedar uang lelah? Tentunya diperkenankan dong, tidak ada larangan, karena bisa jadi hal itu adalah wujud perhatian pengguna jalan yang merasa terbantu oleh supeltas. Asalkan, saat memberikan tetap hati-hati, tidak mengganggu tugas dan kinerja supeltas serta memperhatikan kondisi lalu lintas
Btw, selain pembinaan dan pelatihan, di masa pendemi ini, pihak Polres Makota juga membekali para supeltas di area kota Malang dengan perangkat kesehatan, antara lain masker. Maklum, kerjaan di jalan, sangat rawan polusi, debu serta sebaran virus penyakit
Terakhir nih, kalau ada yang nakal, atau berbuat merugikan gimana? Tenang masbro..silakan dicatat ciri-ciri dan lokasi sang supeltas tersebut, dan bisa dilaporkan ke Polres Malang Kota, atau bisa juga lebih cepat dengan memanfaatkan aplikasi “JOGO MALANG”. Cukup install di HP, banyak fungsi termasuk pelaporan hal seperti ini. Soal aplikasi ini, bakal saia ulas di lain artikel ya..
Semoga berguna, dan tetap hati-hati saat berkendara