Pagi masbro..
Sepeda motor, diproduksi oleh pabrikan dengan beragam model. Nah, untuk roda sepeda motor, secara umum terbagi dalam 2 versi yaitu dengan velg ruji atau jari-jari (spoke wheel/SW) serta velg palang (cast wheel/CW) yang biasa disebut velg racing.
Secara tampilan, pelek palang memang lebih unggul lantaran desainnya yang lebih variatif, modern dan sporty. Makanya, kerap jadi pilihan, meskipun dari segi harga, sepeda motor dengan velg palang pasti lebih mahal dibandingkan dengan sepeda motor velg jari-jari. Alhasil, motor dengan velg jari-jari kerap ‘disepelekan’, karena sering dianggap lebih murah
Namun
bila dibandingkan, ternyata ada banyak keunggulan pelek konvensional alias jari-jari yang justru, relatif lebih baik.
Positifnya nih velg jari-jari, adalah sisi durabilitas dan harga. Velg jari-jari sampai saat ini masih menjadi primadona sebagian pengguna motor, terutama para pecinta trail dan supermoto. Salah satu alasannya, karena velg jari-jari punya daya tahan atau durabilitas jauh lebih baik dibanding model palang.
Tidak hanya itu, secara bobot velg jari-jari juga lebih ringan sehingga memberikan dampak pada kendali motor yang lebih mudah. Harga dipasaran umumnya velg jari-jari juga lebih terjangkau (baca : murah) dibandingkan velg palang.
Daya tahan velg jari-jari, antara lain karena struktur jari-jarinya yang bisa disetel serta lingkar velgnya yang berbahan besi. Bilapun terbentur, peyang atau bengkok, pasti masih bisa dibetulkan atau disetel.
Dan keunggulan lain velg jari-jari punya sifat mengikuti atau elastis, tidak kaku seperti palang. Sifat ini membantu meredam benturan layaknya sok breker. Elastis ini, karena desain begitu banyak jari-jari (36 biasanya) yang membuat penyerapan getaran dan benturan dari jalan tak rata, menjadi tersebar ke banyak titik. Efek ini, bakal terasa kalau pengendara sering melintas di jalur yang berlubang. Coba deh kalau nggak percaya, pasti redaman lebih empuk ketimbang velg palang
Faktor minus dari pelek jari-jari hanya soal perawatan. Karena rata-rata bermaterial besi, termasuk jari-jari dan lingkar velg-nya, maka pelek jari-jari lebih sensitif dengan korosi, apalagi bila pemilik malas untuk membersihkannya. Ditambah dengan struktur jari-jari yang 36 batang, jadi lebih lama proses membersihkannya, alhasil jadi makin malas deh
Lha kalau velg palang/CW, secara tampilan memang lebih gagah. Bahan logam campuran, biasanya antara alumunium dan besi serta logam lain, membuat bentuk velg bisa lebih estetis. Selain tampilan yang lebih wah, jumlah palang yang biasanya sedikit, minimal 3 palang hingga 10 palang, membuat velg jenis ini lebih mudah dibersihkan. Bandingkan dengan velg jari-jari yang 36 jari 😆 Nyucinya, jelas lebih gampang velg palang
Minusnya si velg palang ini adalah kaku dan berat bobotnya. Material logam pada velg ini, berimbas pada hilangnya sifat lentur, dan juga otomatis, beratnya. Coba deh, melintas jalan rusak pakai motor velg palang, atau kejeblos lubang, pasti kerasa banget benturan dan getarannya. Dan bila bengkok, atau peyang karena habis hajar lubang, velg palang lebih susah dibetulkan atau disetel ulang.
Memang sih, ada velg palang yang ringan namun, jelas, material yang kuat dan ringan pasti mahal. Tengok deh velg macam Marchesini, atau merk lain yang dipakai motor-motor gede. Kuat, ringan tapi pasti, mahal
Jadi, pilihan mau motor velg jari-jari atau velg palang kembali kepada selera dan kebutuhan. Yang jelas, pakai motor apapun, sebisa mungkin hindari jalan rusak ya…karena berbahaya baik buat pengendara maupun kerusakan pada motor.
Semoga berguna