Inovasi gokil Honda, pernah lansir piston oval

Pagi masbro..

Buat penghobi motor, apalagi yang demen dan suka oprek mesin motornya, pasti paham dengan komponen utama di mesin. Piston

Benda ini, merupakan sumber tenaga yang menggerakkan mesin motor. Benda berbentuk silinder bulat yang bergerak turun naik dalam silinder blok mesin, berfungsi memampatkan campuran bahan bakar dan udara yang lalu disulut percikan api busi. Umumnya, piston kendaraan apapun, entah motor-mobil hingga banyak jenis mesin lain, pasti berbentuk bundar. Nah, era awal balap bergengsi MotoGP beralih ke mesin 4 tak, pabrikan sayap mengepak. Honda, pernah merilis motor yang menggunakan piston berbentuk tak lazim. Yaitu Honda NR750

Piston tak lazim pada Honda NR750, bentuknya nggak bulat atau bundar. Melainkan oval. Nah lho..ora umum to? Dengan bentuk oval memanjang ini, selain memang unik, ada banyak tujuannya. Antara lain, dengan lebarnya permukaan piston, bertujuan mampu menampung banyak katup alias klep.

Pada Honda NR750, konfigurasi mesin V4-nya, di tiap silinder dahsyat nih. Tiap silinder diisi 8 katup, yaitu 4 katup hisap dan 4 katup buang. Ajegileee…total ada 32 katup dalam 1 mesin NR750

Jadi bisa dibayangkan to, bagaimana dahsyatnya keluaran tenaganya? Apalagi dengan spesifikasi piston yang overbore, mesin unik ini bisa berkitir hingga 23.000 rpm. Ajegile..swiiing

Klaim power si NR750 ini adalah 165 HP pada 15.500 rpm. Makanya, saat tes akselerasi, dari kondisi diam ke 100 kpj, hanya butuh waktu 3 detik saja, dan kecepatan tertingginya adalah lebih dari 225 kpj

Konsekuensi si piston oval ini, karena bentuk yang lebar dan kudu tahan digebuk kompresi tinggi pasokan  4 katup ini, ya harus merubah modelnya. Yaitu, kudu dipegang oleh 2 setang piston sekaligus, di bagian kiri dan kanan. Kalau cuma 1 di tengah, kayaknya bisa ambrol tuh, peyang dan nggak sinkron gerakan naik-turunnya.

Selain dipegang 2 setang piston, material piston oval ini juga kudu sangat kuat. Di eranya, sekitar tahun 1992, penggunaan bahan unik duralium dan magnesium, adalah sesuatu yang spektakuler.  Termasuk penggunaan bahan titanium pada setang piston serta ketup alias klepnya. Kalau jaman sekarang sih, sudah banyak yang menggunakan material tersbut ya..

Lompatan teknologi pada bentuk dan material piston oval, serta aplikasi sistem mesin NR750 ini, memang luar biasa. Bahkan, saking mengkhawatirkannya, sempta dilarang tuh, Honda NR750 turun balap, hehehehe. Ngeri

Yuk ah, semoga artikel kali ini bisa menambah pengetahuan teknologi dalam mesin motor. Semoga berguna

 

Spesifikasi Honda NR750

Model : Honda NR 750 NR40 RC40

Tahun Pembuatan : 1992

Mesin : 4-Tak, Liquid Cooled, 90° V-4 Oval Piston, DOHC, 32 Valve

Kapasitas Silinder : 747.7 cc

Bore x Stroke : 101.2 x 50.6 x 42 mm

Rasio Kompresi : 11.7:1

Penyuplai BBM : Electronic Fuel Injection (PGM-FI) 8x 30mm, 2 Injectors per Silinder

Pengapian : Computer-Controlled Digital (HRC ECU)

Max Power : 165 HP @ 15500 Rpm

Max Torque : 66 N.m @ 11000 Rpm

Transmisi : 6 Kecepatan

Rasio Gear :
1st : 2.666 (40/15)
2nd : 2.125 (34/16)
3rd : 1.777 (32/18)
4th : 1.545 (34/22)
5th : 1.381 (29/21)
6th : 1.381 (29/21)

Frame : Triple-Square Section, Twin-Tube Alumunium Alloy Beam, Albeit-Titanium Coated

Suspensi Depan : 45mm Inverted Telescopic Fork (Upside Down) Titanium Coated Special Made by Showa

Suspensi Belakang : Alumunium Single-Sided Swingarm (Mono-Arm) Pro-Link, Showa Monoshock

Rem Depan : Dual Cakram Hidrolik 310mm, 4 Piston Calipers

Rem Belakang : Single Cakram Hidrolik 220mm, 2 Piston Caliper

Ban Depan : 130/70 – 16

Ban Belakang : 180/55 – 17

Tinggi Jok : 785 mm

Berat Kosong : 220 kg

Kapasitas Tangki BBM : 17 Litres

Performa 0-100 Km/h : 3,89 Detik

Top Speed : 257.3 km/h

 

 

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s