Pagi masbro..
Honda New CB150R, memang sudah dipakaikan sepatu karet, alias ban bertipe tubeless alias nggak pakai ban dalam dari pabrikan Honda sono. Kelebihan ban ini, selain jelas, nggak pakai ban dalam, ukuran lebih bervariasi, juga lebih mudah ditangani saat mengalami kebocoran
Seperti saat lalu, ketika si bleki Honda New CB150R item tunggangan saia kena paku dan bocor. DItamballah di tukang tambal ban yang bisa mengerjakan ban tubeless. Ingat, penanganan tambal ban tubeless dan tube type jelas berbeda. Yang jamak, tambal ban tubeless adalah dengan ditusuk dan dijejalkan karet penambal pada lubang melalui sisi luar ban. Praktis sih, karena lebih cepat dan nggak perlu melepas roda segala
Setiap hari , saia memang melakukan pengecekan ban, sekaligus dengan cek rem setiap sedang memanaskan mesin motor di pagi hari. Nah, beberapa hari lalu, saat melihat-lihat kondisi ban , kok terlihat, tambalan di ban belakang yang sudah lama ditambal dengan tambal tubeless itu, karetnya sedikit mononjol keluar dari permukaaan ban. Nggak banyak sih, namun sedikit membuat was-was. Sayang lupa foto, hehehehe. Kira-kira kayak gini penampakannya….ini dari simbah gugel
Karena keburu kerja, ya sudah, saia putuskan saat istirahat siang saja saia cek lagi di kantor. Baru ingat, kalau pas posting di instagram saat tambal tubeless, diberi saran di komentar, oleh salah satu bengkel resmi Honda, kalau sebaiknya ditambal tiptop supaya aman. Btw, sudah follow akun IG saia belum? Follow gih, nggak rugi kok 😆 😆
Siangnya, meluncur deh ke AHASS Asia Motor saat istirahat siang. Skip..skip..Tiba disana . langsung sampaikan keluhan tentang ban tadi, dan mau ditambal tiptop. Penasaran juga caranya, karena belum pernah lihat langsung penambalan dari dalam ini. Langsung deh, roda belakang dipereteli. Ban dilepas dari roda, dengan mesin tentunya supaya nggak lecet velg lapis emas si bleki Prosesnya, ada nih di artikel yang ini
Setelah ban lepas, digerayangi, eh, diperiksa siapa tahu ada paku lain yang nancap, sekalian melepas tambalan lama. Nih penampakan tambalan lama sistem tusuk, yang sudah dicabut dari ban
Setelah bersih dan aman, mulai deh pengerjaan. Bagian yang lubang bocor, dihaluskan terlebih dahulu. Eh, dihaluskan atau dikasarkan sih sebenarnya? 😆 Pokoknya supaya bersih dan lem bisa nempel sempurna. Menggunakan mesin bor tuner nih, keren kan??? Aslinya, pake mesin gerinda kecil bisa, karena pas dipakai mekanik lain, dan alhasil pakai bor tuner ini. Serasa kilik mesin dan reamer karburator ya, pake bor tuner macam gini, hehehehe
Usai bersih permukaan bagian dalam ban, oleskan lem perekat khusus. Dalam paket tambal tiptop ini, yanbg menurut mas Amar pemilik bengkel, aseli bikinan Jepun, selain karet penambal dengan ukuran tertentu berjumlah 100 biji dalam 1 pack, juga disertakan sebotol lem khusus berwarna hijau. Labelnya sih Maruni,
Dioleskan merata pada sekelilingan lubang si bocor. Dan sebelumnya, ternyata nemu lubang lagi, kecil kena kawat. Bocor halus istilahnya, disikat sekalian deh. Nah, setelah diolesi lem merata, perlu dibiarkan hingga lem mengering. Antara 10-15 menitan. Hmm..kayak lem kastol dan merek burung terbang itu ya, hehehehe
Setelah ditunggu 15 menit, ditempellah itu koyo, eh, karet penambal. Buka plastik pelapis beningnya, tempelkan pada area kebocoran. Posisi menempelnya, adalah sisi berwarna hitam ditempel pada permukaan ban.
Silakan diberi tekanan, atau pukul-pukul ringan supaya melekat sempurna dan melebar. Pakai tangan boleh, pemukul gagang palu boleh juga.
Selepas itu, tinggal melepas plastik pelapis si karet yang berwarna perak. Taraaa..nampak deh karet penambal berwarna hijau menempel di bagian dalam ban.
Sampai disitu, beres. Tunggu beberapa saat untuk memastikan menempel sempuran, lalu pasang kembali ban ke velg. Usai itu, tinggal isi angin dengan tekanan sesuai standar pabrikan. Untuk memastikan, sila cek kebocoran di permukaan ban dengan air sabun. Bila ketemu, dengan sangat terpaksa, dilakukan penambalan lagi. Syukurlah, ban si bleki aman, lubang bocornya sudah tertutup sempurna. Berikut video singkatnya, silakan ditonton dan dikomen ya gaes
Kebetulan, sekalian saia minta dibalancing, karena ada mesinnya juga disitu. Beres semua, roda seimbang, dan dirakit, si bleki saia tunggangi balik ke tempat kerja. Untuk biaya, tarif tambal ban dengan sistem tiptop di AHASS Asia Motor, dikenakan IDR 35.000 per lubang. Mahal? Nggak juga sih, kan sudah termasuk ongkos bongkar pasang ban dan roda juga. Kan, perlu melepas roda dan melepas ban supaya bisa ditambal dari dalam.
Menurut info sih, tambal tubeless dari dalam ala tiptop ini, lebih direkomendasikan ketimbang sistem konvensional yang ditusuk. Karena, nggak berpotensi merusak struktur kawat penguat ban. Namun, ada sisi lemahnya juga. Selain lebih mahal, juga proses lebih lama karena perlu bongkar ban dan velg segala.
Semoga berguna
lumayan juga 35 rebu…
motorku kena paku tak biarkan sampe sekarang…
LikeLike
motor sakti…tapi nek dicabut, pasti mak cuzzz
LikeLike
balancingnya gratis ya? 35rb masih wajarlah sama hasilnya ,,,
LikeLike
Di tempatku belum ada, mayoritas tusuk dari luar…
LikeLike
lha saia juga baru njajal kemarin lek..dah ada setahunan sih, kalo jajal kan pas bocor
LikeLike
Wah boleh juga nih. Tidak merusak ban seperti pasang dari luar
LikeLike
wah, saya belum pernah pake ban tubeless. Nice info, menambah pengetahuan,
LikeLike
hayukk disegerakan mas…jaman-e non tube 😆
LikeLike
paling aman memang di tambah dari daelm,. cuma prosesnya lama,. lebih mahal juga,.
LikeLike
Oh gitu to caranya, baru tempe saya
LikeLike
plis..jangan dicoba yaaa
LikeLike
Tapi harus bongkar ban yak
LikeLike
Canggih . Tapi ya harus bongkar ban…
LikeLike
iyo lek…lebih malah plus lebih lama
LikeLike
wehhh manteb ini, gak kelihatan dari luar
LikeLike
kalau bekasnya, biasanya masih disamarkan lagi pake lem sipit dan sisiran karet
LikeLike
tapi masih jarang keknya
LikeLike
iya mas, tahunya paling ya tambal tubles ditusuk ituh kebanyakan
LikeLike
lha iya, mangkanya kalo ada yang begini boleh juga itu
LikeLike
Tambal dari Dari dalem lebih rapi juga yahh, secara kalo ditusuk dari luar kadang yg buat nambal masig ngliwir bikin ilfill..
LikeLike
walah, harus bongkar ban, ongkos naik pasti.
LikeLike
bener..kudu lepas roda, bongkar ban juga. tempo hari itu sudah termasuk semua om
LikeLike
Butuh waktu lama lebih mahal
LikeLike
yups..kudu bongkar roda soalnya
LikeLike
Satu hal yang ga saya suka dari ban tubeless ya ini.. Kalau nambal kelihatan banget dan jelek bentuknya. Beda sama ban dalam biasa ngga kelihatan bekasnya
LikeLike
kadang juga kalo gak rapi pas motong sisa tambal tusuk, bisa grenjal grenjul kerasa nggak rata
LikeLike
Dari sekian banyak penjelasan tentang bocornya Bleki, saya fokua di kata digerayangi saja pak. Siapa yg salah kalau begini
LikeLike
saia suka ..saia suka
konsistensi bapak terkait hal tersebut
LikeLike
Pak komenku kekarung gak
LikeLike
lho, mosok to? mengandung benih berarti..benih perusuh
LikeLike
mau beli yang buat nambal kayak gitu di mana ya ?
tanyain dong
LikeLike
owalaaaah… gitu toh caranya nambal ban yubles… baru nheh..
LikeLike
Keren belum pernah coba sistem tambal dalam, tapi untuk perawatan dan keawetan tambalan setelah ngalami bocor, boleh juga kapan2 jajal
LikeLike
Labih ribet tapi lebih awet
LikeLike
oh gitu cara nambal dari dalem. jadi mirip tambalan ban delem gitu ya….thanks infonya om
LikeLike