Beberapa hari yang lalu, keluarga besar saia punya gawe, yaitu mantu. Nah, seperti biasa, kalau ada acara keluarga, saia kebagian seksi repot, segala macam deh, mirip pembantu umum. Termasuk wira-wiri, seksi angkutan hingga sopir untuk pengantin π
Nah, awalnya, sudah ada mobil pengantin dari pihak catering. Karena satu dan lain hal, akhirnya dibatalkan. Hmm…karena pengantin Jawa, lengkap dengan jarit/jarik kain, pasti bakal susah kalo naik “mobil biasa”. Harus yang rendah, yah, sebangsa sedan dan sejenisnya. Karena belum nemu, akhirnya, saia “pinjam paksa” sebuah sedan kepunyaan saudara. Anak muda yang punya. Pernah sih, dibawa ke rumah. Toyota Limo, dimodifikasi dengan full audio, tampilan racing plus sedikit oprek mesin dan roda. Dulu, pas ke rumah, memang ceper, karena pakai velg 15″ tapak lebaarr dan ban rada gendut, plus suspensi direndahkan. Lengkap dengan interior bergaya racing, dengan tachometer gede diatas dasbor, jok model sparco-sparcoan khusus pengemudi, dan setir berlingkar kecil ala mobil balap. Wow….Begitu si mobil saia ambil untuk persiapan, walahhh…ternyata makin bertambah ceper π
Sekilas gak terlihat terlalu rendah ya? Tapi, kalau dibuat jalan, apalagi dengan muatan penumpang, ampyun…makin rendah, mepet dengan aspal. Karena waktu sudah mepet, nggak mungkin deh ganti mobil, dengan sedikit rasa khawatir, sepasang pengantin pun saia antar dengan Vios abal-abal ini. Apa yang terjadi saudara-saudara? Di beberapa gundukan jalan (baca:polisi tidur), sukses dengan mesra mencium gundukan aspal.
Eeeh, maaf, salah gambar :mrgreen. Yang ini bener
Padahal, saia mengemudi dengan halus, seperti priyayi, pelan-pelan, dengan perasaan plus cari jalan yang rata, hindari gundukan/polisi tidur dan lubang. Sudah beberapa kali terlatih, jadi sopir VIP soalnya π π Emang sih, proses masuk penumpang gampang banget, wong rendah. Nggak susah meski pakai jarik dan baju pengantin lengkap.
Bantingan suspensi khas mobil ceper a.k.a rendah, yaitu dikeraskan, terasa sekali. Masih main sih, sokbrekernya π Ditemani audio yang berdentum denganΒ subwoofer 10″ dan knalpot racing meraung, sukses mencuri perhatian pengguna jalan, hehehehehehe…. Untunglah, nasib baik tak ada kendala hingga selesai acara. Tersisa beberapa oleh-oleh, menambah panjang daftar cidera sang Limo.
Yups, kepet sepatbor depan yang semakin dalam tergerus kala mentok jalan tak rata. Kata empunya, sudah biasa sih itu, tapi ya…..perasaan ngilu kalau dengar suara gesekan dengan aspal π Nggak sayang ya, sama tunggangan? Ya, resiko modifikasi, kata empunya sambil nyengir. Anak muda nan gaul Untungnya, semua peralatan keamanan alias safety, masih berfungsi normal, mulai lampu depan non HID, sein lengkap dan nyala, spion OK, hingga sabuk pengaman juga masih terpasang komplit. Surat-menyurat? Siap jalan, bayar pajak pun tertib. Oke-lah…dimaafkan π
Ternyata, seperti itu rasanya..hmm
Wakakakak… konsekuensi logis…
LikeLike
lagi ngetren…
LikeLike
Mentok poldur,to..?
LikeLike
ho-oh…..greeekkk unine kang, ngiluuu π
LikeLiked by 1 person