Sebagaimana termuat dalam pasal, eeeh, artikel lalu disini dan disini , saia masih berkesempatan nyobain alias testride Suzuki Satria FU150 FI. Usai soal fisik, sekarang yang paling krusial. Tenaga alias power yang dikeluarkan mesin DOHC 150cc Suzuki ini.
Meski gak nemu posisi riding yang paling nyaman karena kesalahan bukan pada motor, tapi memang ukuran badan saia 😆 Berangkat, mampir SPBU, menuhin tangki, meski info awal, sudah dipenuhi. Tapi, secara pribadi, kalo mau tes konsumsi BBM, enaknya full to full biar gampang. Maklum, gak pake metode dan alat ukur yang spesifik sih. . Eh, ternyata beneran penuh. Isi ron 92 gak sampe 1/2 liter, dah luber 😆 Oke lanjut riding. Kala diam, dan mainkan throttle gas, rasanya lebih responsif Satria F150 versi injeksi ini daripada versi karburator. Yo jelaslah…menurut salah satu mekanik Suzuki SMG Singosari, yang minjemin unit ini nih 😆 , versi karburator rada ada jeda tenaganya, mungkin karena sistem vakum CMIIW. Yang injeksi ini, lebih merata, gak ada gejala ngempos atau kosong. Tarikan, khas enjin yang fokus di rpm atas, santai di rpm bawah hingga 6000an. Tapi, diatas itu, hmm, nyosss luar biasa, sampe limiter mencekik di 13.000. Tenaga terus terasa naik, tak terasa ada jeda sedikitpun, seperti yang pernah saia temui di Satria FU150 versi karburator. Sempat menyasarkan diri sebentar di jalan rada sepi, tes kecepatan. Sementara, hanya sampai gigi 3, karena kondisi jalan dan feeling pribadi yang sudah kurang pede dengan ban standar yang imut. Dapat berapa?
Persneling 1 terbaca sampai 51 kpj, on speedometer. Terhenti saat limiter bekerja di 13.000 rpm. Dengan perlakuan yang sama, saia uji gigi 2 dan 3. Untuk gigi 2, kecepatan maksimal mencapai 84 kpj, sedangkan gigi 3 sampe 105 kpj menurut bacaan/tampilan spidometer juga. Sekedar informasi, jalanan yang saia pakai tes, karena susah cari jalan sepi dan lurus, ya seketemunya. Jalan rada sepi di areal perusahaan, aspal, dengan kontur rada berbelok dan naik turun. Makanya, untuk bisa mencapai kecepatan maksimal, bisa butuh waktu lama, lha ada bumbu tanjakan dan kelokan segala. Nah, kalau menurut bacaan GPS dengan aplikasi Ulysse Speedometer, sedikit beda. Nih, screen capture-nya
Usai, lanjut ke tempat kerjaan. Biar ngaso dulu sisuzi. Saat istirahat makan siang, saia sempatkan ke bengkel yang punya dyno. Walah? He-eh, meski secara kualitas, masih jauh dibawah punya Sportisi ataupun bengkel-bengkel racing sejenis, setidaknya, ada gambaran nyata, lewat grafik, gimana output dan grafik si Satria ini. Meski sederhana CMIIW, paling tidak, bisa ngukur kemampuan mesinnya. Skip aja ya…langsung naik di mesin dyno bengkel resmi pabrikan sebelah
Dan, hasilnya?? Tarraaaa….tuh saia jepret 😉
Si mekanik, yang ngetest, rada terpesona rupanya, hehehe, secara punya pabrikan tetangga 😆 Yang mencolok, adalah penampakan penunjuk kecepatan di speedometer Satria F150 ini, saat gas pol di gigi 6 diatas mesin dyno bikin takjub. Intip deh
Hoax? Terserah, saia foto sendiri kok 😉
Mantap ternyata, kalo dari angka yang tertera di hasil dyno, tenaga Satria F150 ini, selisih sedikit dengan klaim pabrikan di spesifikasi. Dari spek brosur, dicantumkan tenaga Satria F150 adalah 18,2 HP/10.000 rpm, hasil dyno 17,5 HP/10.000 rpm. Memang selisih sih, tapi, kalibrasi tiap mesin dyno kan beda-beda CMIIW.
Habis dari situ, balik lagi deh ke tempat kerja. Sore, saat pulang, hujan deras mengguyur, alhasil, karena kebiasaan bawa ciput yang ban-nya lebih gede dari FU, rada membuat nyali ciut melindas aspal basah. Apalagi, maaf nih, rem Satria ini, luar biasa pakemnya. Yang depan, masih bisa-lah rada dikontrol. Yang belakang, termasuk karena ban yang imut, pakemnya juoss, sampe ngunci. Mungkin, belum dapat feel-nya barangkali. Jadinya, sempat kaget kala riding pagi harinya di Jl Ijen, mengerem mendadak gara-gara ada kendaraan belok mendadak. Tahu-tahu, ban belakang udah rada ngesot plus bonus suara decitan yang ngeriiii…mantap nih peranti rem nya 😉
Saia sempatkan mampir SPBU saat jalan pulang, untuk mengisi Pertamax (lagi) sampe luber. Karena emang sudah kesepakatan dengan tester lain, bahwa unit diserahterimakan dalam kondisi BBM penuh. Yah, sekalian supaya bisa tahu, seberapa sih, konsumsi BBM ayam jago DOHC ini, bila dipakai riding normal. Riding normal, dalam artian dipakai berkendara harian, kadang betot gas, kadang pelan, kena macet dan lain-lain. Jadi, gak ada metode lain-lain, entah ecoriding dan sejenisnya.
Maaf lagi, lupa minta print-out pengisian, yang jelas, saia isi Pertamax 92 senilai IDR 13.000, setara dengan 1,6 liter. Bayar dengan selembar uang IDR 20.000, kembalian IDR 7.000. Jarak yang ditempuh, adalah 60 km lebih sedikit, dengan berbagai kondisi, mulai lengang hingga macet, plus tes kecepatan saat gas pol, sebagaimana tulisan di atas. Jadi, bila dihitung sederhana, konsumsi BBM Satria FU150FI ini berkisar di angka 37,5 km/liter. Hmm, apa pendapat saudara-saudara?
Demikian artikel singkat, apa yang saia rasakan saat testride Suzuki Satria F150 Fuel Injection. Semoga berguna
Terima kasih pada dulur Jatimotoblog yang sudah memfasilitasi, serta PT SMG Singosari, salah satu unitnya ditest ride.
Di dyno kebaca berapa kmh ?
LikeLike
176
LikeLike
Cocok buat dipinang si satria..
LikeLike
Woh 175 kpj on standar tengah
LikeLike
Standar dinaikkan, roda dipaskan roller dyno, gas pol prei rem…
LikeLike
Wakakak
LikeLike
Unggahke dyno lek… 😉
LikeLike
Loh.. Aku kok cuma dapat segini?
LikeLike
Mungkin beda riding style,,,om motomazine lebih ganas,,.wajarlah segitu.
LikeLike
Betul itu, riding style tiap orang beda, pasti
Ujungnya, pasti terkail salah satu, kalo gak konsumsi bbm, ya performa maksimal
LikeLike
nambahin info aja … saya beli off the road . tgl 29-feb dapat rp19jt. faktur 2 minggu keluar . bawa ke samsat abis rp1.990.000,-. senin urus rabu plat + stnk jadi ( lama ) seharus nya sehari selesai
LikeLike
wah, ngurus jadi on the road sendiri nih masbro? dimana nih lokasinya?
LikeLike
iya ngurus sendiri …. saya lokasi blimbing malang .. tepatnya sebrang hero sakti Letjen s parman . jadi belinya tinggal nyebrang jalan ….
LikeLike
Oowh, glintung to..
Salam kenal mas, kalo ketemu cibi putih tetot aja, rute pp kerja 😉
LikeLike
kantor ku suhat kang . yo akeh gak ketekok e hahahhaha
LikeLike
ebuseeettty…sampe 175 kpj.. 😯
LikeLike
nggak kemana-mana padahal, meraung diatas dyno 😆
LikeLike
nahh iya berputar diatas hino.. ehh dyno.. 😀
LikeLike
yang ngetes takjub nih, mekanik sebelah (rumah)
LikeLike
ada amplop?? xixixi
kaaabuuuuurrrrrrrrrr
LikeLike
woooo….kagak ada, itu juga boleh dapet minjem, hehehehe
bbm beli sendiri lho
LikeLike
hehehe.. kidding kidding aja kang 😀
LikeLike
iyah…saia juga kidding-kidding kok
LikeLike
Kapan aku iso test ride..??
http://bakulkangkungjpr1.com/2016/03/24/suzuki-satria-fu-150-fi-telah-mendarat-di-papuaharganya-wow/
LikeLike
lha kuwi, gek ndang dites unit-e 😉 , mosok ra entuk??
#masih shock harganya disono
LikeLike
Ora entuk..
LikeLike
ijol paijan??
#upss
LikeLike
Panggah ra entuk…
Kudu ijol duit jare…
LikeLike
weleh….kontak sugiisihonodotcom ae
LikeLike
Pingback: Suzuki GSX-R 150 nongol di Malang | sekedar coretan
Pingback: Suzuki GSX-R 150 hadir di Malang | sekedar coretan