Pagi masbro..
Semua kendaraan bermotor, entah itu mobil atau sepeda motor, pasti sudah dilengkapi dengan begragam indikator, salah satunya yang sangat penting yaitu indikator bahan bakar
Meski bentuknya macam-macam, mulai dari berbentuk analog berupa jarum, digital berupa bar electronic, hingga yang sangat minimalis yaitu hanya berupa lampu indikator yang bakal menyala ketika BBM menipis, semua pasti terpasang oleh pabrikan kendaraan. Tapi, kira-kira pada paham nggak arti huruf “F” dan “E” pada keterangan indikator BBM tersebut? Bukan “fenuh” dan “entek” (habis : Jawa) lho ya..
Kalau huruf “F”, saia yakin 100 %, pasti sudah paham. Yaitu singkatan dari kata ‘full’ bahasa Inggris, yang menandakan bahan bakar masih penuh dalam tangki. Nah, kalau “E”, pasti ada yang gagal paham. Dikira, artinya adalah ’empty’, alias kosong, menandakan bahan bakar habis. Padahal bukan itu maknanya
Huruf “E” pada panel indikator isi tanki BBM sebenarnya punya arti Emergercy, atau keadaan darurat. Ini bukan berarti kosong, melainkan bensin yang tersisa masih tersedia sekitar 10% dari total kapasitas maksimal bahan bakar. Tanda huruf “E” tersebut memiliki maksud supaya pengendara tidak benar-benar kehabisan bahan bakar di tengah jalan, terlebih ketika melakukan perjalanan jauh. Sehingga disarankan bagi pengendara untuk selalu melakukan isi ulang BBM sebelum indikator BBM sampai di posisi huruf E. Ini berlaku untuk semua model indikator bahan bakar ya, baik analog ataupun digital. Kalau analog, jarumnya yang bakal bergerak ke posisi “E” sedangkan untuk indikator model digital biasanya ditandai dengan indikator bar pada posisi “E” mulai berkedip-kedip.
Ada baiknya, membiasakan mengisi ulang bahan bakar dalam kondisi belum kosong. Yah, di kisaran setengah tangki atau minimal 1/4 isi. Kenapa? Setidaknya ada 3 keuntungan yang diperoleh, diantaranya bahan bakar yang tidak mudah menguap, menghindari karat di dalam tangki dan terlebih lagi untuk terhindar dari kerugian akibat kehabisan bahan bakar ketika dalam perjalanan.
Semoga berguna


