Cerita (terpaksa) perpanjang SIM di Satpas Singosari

Pagi masbro..

Melanjutkan cerita kemarin, yang gagal perpanjang SIM secara online. Akhirnya ya tetap sambangi Satpas deh…

Sengaja, dari rumah sudah berbekal mencetak e-KTP dan SIM lama yang mau habis masa berlakunya. Menyiapkan sekitar 5 set, ketimbang fotokopi di lokasi. Tak lupa, saia cetak juga hasil tes psikologi secara online

Sambil berharap sih, hasil psikotes ini tetap bisa digunakan. Berangkat pagi, jam 07.30 sudah sampai di Satpas. Langsung menuju parkiran dalam Satpas, menghindari calo yang biasanya ada di parkiran jalanan. Tak lupa, beli map berkode SIM A, yang diisi data diri di bagian depan. Harganya IDR 3000, di tempat fotokopian. Lampirkan juga cetakan SIM dan KTP yang dibawa. Bakal diarahkan menuju ruang tes kesehatan dan psikologi yang letaknya di lantai 2, persis diatas ruang tes teori, berdekatan dengan lokasi tes praktek juga.

Ternyata antrian tes kesehatan sebelum jam layanan 08.00 itu sudah lumayan panjang, sai adapat nomor 37. Weh..skip-skip, jalani tes kesehatan yaitu tes mata saja. Daya lihat sekaligus tes buta warna. Dapatlah selembar surat keterangan dan diganti dengan biaya IDR 20.000

Saat itu juga saia tanyakan, apakah hasil tes psiko online bisa digunakan. Ternyata bisa saudara-saudara… diakui secara resmi. Wah, lumayan sih, nggak perlu antri tes psikologi lagi yang juga panjang antriannya, dan terutama, nggak perlu keluar uang lagi 😆

Jadi langsung deh, habis tes kesehatan, map berisi print KTP dan SIM, berikut print-out hasil tes psikologi dan surat keterangan sehat, menuju ruangan pendaftaran SIM. Menuju loket, bakal diarahkan petugas dan diberikan selembar formulir isian berupa data diri. Isi lengkap, termasuk tandatangan. Map berisi dokumen kita akan diambil petugas, dan diganti dengan nomor antrian. Weleh, dapat nomor 1 alias pengguna pertama.

Lalu bergeser ke ruangan administrasi, untuk dicek identitas serta data lain yang tercantum di SIM lama. Mungkin, untuk pengecekan ulang siapa tahu ada perubahan alamat atau data lain. Kemudian menuju ruang tunggu yang kosong melompong pas saia masuk. Iya sih, kan yang lainnya masih lanjut tes psikologi dan melengkapi dokumen lain-lain. Selang 1 menit, dipanggil ke loket pembayaran bank BRI, dan bayar tunai IDR 80.000 untuk perpanjangan SIM.

Setelah bayar, lanjut menuju ruang foto yang nggak pakai lama, langsung dieksekusi, pengambilan foto khas SIM. Yes, seadanya seperti biasa…jadi jangan berharap dandan, cuci muka atau lain-lain ya, wkwkwkwkwk

Tinggal nunggu pencetakan, yang hanya3 menitan. Awalnya, saia pikir bakal nunggu pengguna lain, alias sekalian entah 4 atau 5 orang sekaligus baru diproses. Ternyata nggak tuh…cepat jadinya. Meski hanya 1 orang saia saja, ya langsung diproses sampai selesai penerbitan SIM baru

Waktu proses pengurusan SIM bila syarat sudah lengkap, nggak sampai 10 menit. Yang lama ya proses tes kesehatan dan tes psikologi, yang bila ditotal, kira-kira makan waktu antara 1 jam, tergantung antrian

Makanya, memang kudu rajin bangun pagi ya, wkwkwkwk. Lain kali, bakal coba deh perpanjang SIM online dan ambil di lokasi saja, biar nggak terlalu makan waktu, yang mana kudu ijin ke tempat kerja

Semoga berguna

6 comments on “Cerita (terpaksa) perpanjang SIM di Satpas Singosari

  1. padahal lbh enak kalau mengikuti tgl lahir ya. Kalau berdasarkan tgl perpanjangan berarti harus datang ke satpas pas hari H… SIM saya tgl berlakunya berkurang 2 hari gara² saya ngurus H-2

    Like

Leave a comment