Pagi masbro..
Filter udara pada kendaraan, berfungsi sebagai penyaring udara yang dihisap mesin. Tujuannya ya jelas, supaya udara yang masuk ke ruang bakar bersih, tanpa kotoran atau partikel apapun yang berpotensi terhisap masuk dan merusak mesin. Makanya, ini filter, punya usia pakai dan wajib diganti.
Secara material, ada beberapa jenis bahan, antara lain kertas, busa dan logam. Urutannya, yang pertama tuh paling rekomen diganti bila sudah aus, sementara busa dan logam macam filter ala racing, bisa dibersihkan dan dipakai ulang. Kali ini, saia utak-atik filter udara gerobak besi dirumah, silvy, Kijang Kapsul Diesel.
Masih menggunakan filter udara kertas, terpasang produk Aspira. Ganti dari sebelumnya orisinal Toyota. Harganya, di kisaran IDR 100 ribuan untuk Aspira. Orisinal pun ya masih sekitar segitu
Pas nongkrong di bengkel, dari melebarnya obrolan, dapat info menarik bahwa filter udara si ToKiDi (toyota kijang kapsul diesel) ini, bisa disubstitusi dengan part lain merk. Weh?? Jamak sih sebenarnya, substitusi part antar merk, saling silang istilahnya. Pertimbangannya, selain harga 😆 juga efektifitasnya. Lanjut, info tersebut, adalah menggunakan filter udara Daihatsu Espass
Masih dari sumber yang sama, nggak perlu ubahan apapun, tinggal pasang saja. Bahkan, menurut si sumber yang sudah pakai bertahun-tahun di tokidi-nya, isapan udara lebih lancar. Hmm..bener nggaknya, kembali ke feeling pengendara kayaknya.
Akhirnya, saia jajal deh. Melipir ke toko spare part langganan, di area Kotalama, Malang. Langsung bilang, cari dan beli filter Espass, langsung dicarikan deh. Dan tebak harganya? Hanya IDR 50 ribuan, dan ini original Daihatsu lho..
Wah, lumayan nih. Bergegas pulang, dan siap pasang di jeng Silvy. Buka kap mesin, lalu buka penutup alias cover filter udara dengan melepas 3 penguncinya. Nggak perlu dilepas tutup filternya, cukup dimiringkan atau digeser saja ke sisi yang kosong. Cabut filter udara yang terpasang, dan memang, sudah hitam Bekerja keras rupanya, karena saia yang lupa mencatat, kapan terakhir mengganti filter udaranya 😆 Maapkeun…
Lalu saia buka kemasan si filter Espass, dan saia bandingkan fisik filter Espass dengan filter Kijang. Ealah….memang mirip banget masbro… Ukurannya, baik diameter lubang dalam, diameter luar hingga tingginya. Selisih sedikit saja tingginya, nggak sampai 2 milimeter yang saia yakin nggak berpengaruh.
Segera pasang deh. Hanya cukup dimasukkan, si filter Espass duduk rapi didalam tabung filter Toyota Kijang. Plek dan pas, nggak goyang atau apapun. Lalu lanjut tutup deh dan kunci dengan rapat.
Penasaran hasilnya, ya langsung jajal tes mesin. Nyalakan mesin, hmm..biasa saja. Coba gas beberapa kali, rasanya, di putaran bawah rada enteng sih. Meskipun belum tes jalan dan berbeban, hehehehehe.
Bisa juga, hal karena si filter kondisi baru, sehingga menyaring lebih bagus dan sekilas sih, lubang alias bolongan di bodi filter sisi dalam sedikit beda dengan filter sebelumnya. Berbentuk lingkaran yang kayaknya lebih gede. Tapi ya, kembali ke feeling pengendara juga lah, wong saia juga pemula. Mau tes dyno juga ribet amat, hehehehe. Yang jelas, lebih ramah di kantong, alias lebih murah pakai filter Espass ini. Penting bisa ganti baru secara berkala.
Yuk, substitusi di jaman susah ini
Semoga berguna