Review jas hujan Takachi PVC

Hujan, sudah hampir tanpa jeda, menyapa daerah Malang dan sekitarnya. Awal musim hujan lalu, karena kebiasaan, lama gak turun hujan, jadi jas hujan terlipat rapi di rumah, di wadahnya. Eh, pas pulang kerja, cuaca yang awalnya cuma mendung abu-abu, berubah putih karena air hujan tercurah. Walhasil, jas hujan plastik/kresek pun jadilah, asal gak terlalu basah sampe rumah πŸ˜†

minjem touringrider.wp.com

Sampai di rumah, setelah bersih-bersih dan menyapa duo junior, saia langsung cek jas hujan yang tergeletak di atas rak barang. Hem…lumayan berdebu, meski masih berada di wadah/tasnya.Β  Saia keluarkan, lalu diseka dengan lap kain. Cek kondisi sebentar, lipatan dan mungkin ada berjamur. Beres, segera saia masukkan ke tas tabung alias bagasi yang nempel di motor. Hati tenang, gak waswas lagi kalo hujan mendadak datang.

IMG02350-20150207-0856Saia nebus jas hujan Takachi PVC/karet, lebih dari setahun yang lalu, sekitar bulan Mei 2014. Waktu itu, memang belum masuk musim hujan, tapi, karena jas hujan saia sebelumnya, ros**a, sudah menunjukkan tanda-tanda bocor (baca:rembes), maka diputuskan untuk secepatnya menebus yang baru. Akhirnya, sekitar bulan Juli 2014, sudah langsung terpakai nih jas hujan. Impresinya? Dari segi fisik, jas hujan ini lebih tebal dari ros**a yang saia pakai. Mungkin karena bahan karet, beda dengan bahan taslan plus furing yang dipakai ros**a. Lebih tebal, otomatis beratnya juga lebih. Sistem sambungan, saia terus terang sudah kapok dengan sambungan jahit. Meski keterangan dari penjual, menyatakan sistem jahit sudah dilapis sealant, lapis plastik bla–bla–bla sehingga tahan air anti rembes, akhirnya saia ragukan. Karena, setelah beberapa bulan pakai, jas hujan sistem jahit yang saia pake sebelumnya, mulai yang tidak bermerk, ax*o hingga terakhir ros**a, akhirnya tetap rembes/bocor dan tembus 😦 Awalnya, bagian yang paling rawan, yang rembes duluan, yaitu maaf, selangkangan celana. Lalu setelahnya, biasanya yang merembes, bagian dada, sekitar jahitan resleting. Akhirnya, ya basah juga kalo hujan deras, percuma dong pake jas hujan πŸ‘Ώ

Impresi jas hujan karet ini saat pemakaian, terbukti tahan air. Bahan karet/PVC mampu menahan gempuran air hujan deras. Sementara, sambungan sistem press, juga berfungsi maksimal, tidak ada gejala rembes/bocor sedikitpun di semua bagian sambungan. Bagian celana, yang biasanya paling rentan bocor karena gerakan kaki, juga aman saja. Kembali, jas hujan ini akan diuji pada musim hujan kali ini. Semoga tetap bertahan dan awet, sehingga saia tidak perlu beli jas hujan lagi πŸ˜†

IMG02360-20150214-0811

Tapi, bukan barang buatan manusia kalo tidak mempunyai sisi minus. Takachi karet, yang saia tebus tahun 2014 di banderol IDR 150.000 kalo gak salah CMIIW, juga ada sisi minusnya. Selain bobot yang lebih berat, juga berpengaruh pada fisik yang lebih tebal saat dilipat. Kemudian, meski di bagian belakang/punggung ada ventilasi, bila hujan reda dan cuaca menghangat, masbro akan merasakan efek sauna alias panas bila tidak segera melepas jas hujan ini πŸ˜† Ya, maklum saja, karena bahan karetnya itu, sehingga panas tubuh terperangkap didalam, hehehehe, sumuk πŸ˜†

IMG02359-20150214-0810

Yah, intinya, karena fungsi jas hujan adalah menahan guyuran air hujan supaya tidak membasahi tubuh kita, saia pribadi puas dengan kemampuan jas hujan ini. Fungsi adalah yang utama bukan?? Ingat, ini adalah opini pribadi pengguna, saia tidak berafiliasi dan berhubungan dengan merek dan penjual manapun, barang yang saia review adalah barang pribadi, saia beli sendiri, bukan promosi. Ada kurang lebihnya, ya itulah yang saia rasakan saat menggunakan produk ini. Dan yang utama, saia merekomendasikan jas hujan yang aman untuk berkendara/riding adalah 2 pieces, alias setelan jaket/baju-celana. Bukan ponco, bukan, batman, apalagi catwoman. Bahaya masbro, kibaran jubahnya kemana-mana πŸ˜‰

IMG02200-20141117-1623

Semoga berguna

 

24 comments on “Review jas hujan Takachi PVC

Leave a comment