Oli kadaluwarsa, seperti apa sih?

Pagi masbro..

Semua kendaraan bermesin dan menggunakan bahan bakar, pasti didalam mesinnya, menggunakan oli alias pelumas untuk melumasi semua bagian baik yang bergerak maupun tidak didalam ruang mesin. Termasuk mesin sepeda motor, menggunakan oli mesin dengan spesifikasi tertentu dan dalam jumlah tertentu pula. Biasanya, jumlah oli mesin juga tergantung tipe dan kapasitas mesin.

Oli mesin yang digunakan sebagai pelumas terbuat dari beberapa zat aditif yang sudah memenuhi standar dan campuran bahan dasar oli. Seperti halnya makanan, ada anggapan bahwa oli yang sudah lama disimpan dan tidak pernah digunakan merupakan oli yang sudah basi atau kadaluwarsa. Tapi, apakah benar oli tersebut sudah tidak bisa digunakan sama sekali? Jawabannya adalah

tergantung bagaimana cara penyimpanan oli tersebut. Apabila oli yang disimpan dengan keadaan tertutup rapat dan diletakkan di tempat yang sejuk, tidak terkena debu dan tidak terkena sinar matahari secara langsung, maka oli tersebut masih dapat bekerja dengan baik.

Salah satu penyebab oli dikatakan kadaluwarsa alias nggak bisa digunakan lagi, adalah faktor eksternal, seperti oksigen, air, debu dan kotoran. Ketika oli sudah tercampur dengan salah satu komponen tersebut, maka oli tersebut sudah pasti akan mengalami penurunan kualitas dan hasilnya, tidak bisa digunakan lagi.

Oli mesin yang tercampur oksigen akan  terimbas oleh proses oksidasi sehingga  akan mengubah struktur oli menjadi lebih kental dan dapat menimbulkan endapan di dalam oli. Ketika oli bercampur dengan air, akan berubah warna menjadi seperti susu pekat, berubah banget warnanya dari oli yang tadinya berwarna bening. Sedangkan oli yang tercampur dengan debu atau kotoran yang mengandung silika dapat menyebabkan kerusakan pada permukaan mesin yang dilumasi oleh oli yang rusak ini.

Makanya, bila masbro dan mbaksis menyimpan oli untuk cadangan buat motor, misal diletakkan di gudang atau garasi, pastikan tutup dan segel botol oli masih tertutup rapat dan sempurna. Hal ini untuk menghindari terkontaminasinya oli dengan faktor eksternal seperti tersebut diatas seperti udara/oksigen, air dan lain-lain. Lalu, tempat penyimpanan juga sedapat mungkin tidak terkena sinar matahari langsung dan tidak di tempat yang lembab.

Salah satu cara mengenali oli yang tidak kadaluwarsa saat membeli oli di toko atau bengkel adalah dengan melihat kondisi botol oli mesin yang masih tersegel dan tertutup rapat. Lalu, berapa sih umur oli yang masih aman untuk dipergunakan setelah disimpan dalam kurun waktu tertentu?  Pada umumnya oli mesin masih dapat digunakan dengan baik dalam waktu 2 sampai 5 tahun. Namun, ada baiknya sih, supaya menggunakan oli yang tersimpan secepatnya, nggak sampai bertahun-tahun. Sebagai antisipasi saja sih.

Salah satu tips sebelum menggunakan oli yang sudah lama disimpan adalah mirip dengan prosedur minum obat tipe suspensi 😆 yaitu kocok dahulu. Proses pengocokan pada cairan ini bertujuan agar kandungan di dalam botol tercampur secara merata. Oli yang disimpan dalam waktu yang cukup lama dapat menyebabkan komponen dalam oli terpisah, dengan kata lain ada bagian yang mengendap di bagian bawah kemasan/botol oli. Makanya,  membutuhkan pencampuran kembali pada saat ingin digunakan.

Yang paling penting lagi, adalah mengganti oli mesin pada motor atau mobil secara rutin alias periodik. Yaitu kisaran angka 2.000 – 4.000 km, tergantung tipe mesin dan tipe oli yang dipakai. Kenapa? Ya karena oli mesin memiliki masa pakai setelah digunakan. Kualitas oli jelas akan menurun baik secara fungsi maupun struktur karena digunakan dalam temperatur tinggi dan melumasi bagian yang bergesekan dalam mesin secara terus menerus. Yuk, perhatikan oli mesin-mu, dan cek secara rutin. Semoga berguna

6 comments on “Oli kadaluwarsa, seperti apa sih?

  1. saya malah kalau beli oli yang 1 liter kan disisain sekitar 200mL nah sisanya saya kumpulin lagi sampai 800mL terus dipake lagi, udah gitu merknya beda-beda lagi 😆

    Like

Leave a comment