Kenapa sih gak ada pabrikan yang kepikiran buat lampu sein otomatis mati?

Pagi masbro..

Berkendara di jalan dengan lalu lintas jaman now, memang kudu lebih ekstra hati-hati. Selain memang pengguna kendaraan bermotor baik roda 2 maupun roda 4 semakin banyak, kondisi jalan juga susah diprediksi. Eh, tahu-tahu, ada nongol lubang  di depan mata, hehehehe

Yang paling jamak dan marak dibahas jadi rasan-rasan pengguna, adalah alpa-nya bikers menyalakan lampu sein saat hendak berbelok dan juga sebaliknya, yaitu mematikan lampu sein saat sudah selesai belok. Ya, kelihatannya remeh memang, namun mengandung faktor resiko dan bahaya. Yaitu, membuat bingung pengendara dari belakang.

Motor sudah berjalan lurus, tapi lampu sein masih menyala, berkedip-kedip. Bingung kan? Nih motor mau belok lagi, atau mau lurus sih? Mau disalip juga ragu-ragu, nanti begitu disalip eh, beneran belok.

Kayaknya, fitur keamanan tentang sein ini, perlu mendapat perhatian deh. Kalau dulu, dulu banget ada namanya buzzer yang bunyi bila lampu sein sedang menyala. Zaman era tahun 70-80an. Bunyi tiit..tiit..tiiit , mengingatkan pengendara kalau lampu sein masih aktif, sehingga bisa segera dimatikan bila sudah melajur lurus kembali. Jaman now, sempat ada juga aksesoris semacam ini, yang bisa dibeli di toko aksesori untuk ditambahkan pada motor masnbro dan mbaksis. Pernah saia tulis disini

Hanya saja, kadang bunyi pengingat ini bikin risih juga. Kalau komentar anak sekarang, gak gaul, motornya kayak motor orang tua saja, jadul, ada bunyi aneh-aneh gitu. Padahal, sekedar mengingatkan saja fungsi itu buzzer.

Nah, mengacu hal tersebut, sein otomatis sepertinya perlu dilirik deh sama semua pabrikan sepeda motor di tanah air. Selain memudahkan pengendara yang nggak repot lupa mematikan lampu sein, juga menambah tingkat keamanan. Contohnya, dulu sempat nongol pada varian Bajaj Pulsar.

Sensor sein otomatis pada Bajaj Pulsar berprinsip pada kedua plat yang saling bertemu atau sejajar, sensor ini tidak menggunakan listrik, tetapi menggunakan magnet. Apabila dua plat tersebut berjauhan, pada posisi ini setang dalam kondisi berbelok. Namun jika kedua plat dalam posisi sejajar, maka setang dalam posisi lurus. Bagi motor, tentu fitur seperti ini tidak bisa bekerja secara maksimal dikarenakan sudut belokan dan kestabilan kemudi motor tidak se-stabil mobil.

Semoga saja, inspirasi yang punya tujuan safety ini, bisa jadi dipikirkan pabrikan sepeda motor. Meskipun nggak plek sama, minimal bisa memudahkan dan mengamankan pengendara dari kelupaan mematikan lampu sein, meski nggak semua pengendara lupa, hehehehe. Semoga berguna

gambar : google, ardiantoyugo

 

 

 

 

 

 

14 comments on “Kenapa sih gak ada pabrikan yang kepikiran buat lampu sein otomatis mati?

  1. jaman sekarang sein sudah ga terlalu diperhatikan sama penggunanya, buktinya meskipun sudah dikasih sein masih juga diserobot, makanya sama pabrikan juga kurang diperhatikan, toh sudah ada sein otomatis yang terintegrasi dengan tubuh ridernya yaitu lambaian tangan atau kaki 😀

    Like

    • sein mahal kuwi mangnde, anggota badan :mrgreen:
      kadang, dengan kondisi lalin chaos, situasi kayak gitu jamak terjadi, dan saia pernah jadi korban mang, dipisuhi padahal dahn berusaha hati-hati dan nyalakan sein hikss..

      Like

  2. Saya kok mikirnya yg agak simpel ya: sein nyalanya pakai timer. Jadi setelah dinyalakan sekian detik, katakanlah 8-10 detik, otomatis off sendiri. Dan tetap bisa dimatiin manual. Saya kira jarang banget kan kita perlu nyalain sein lebih dari 10 detik?

    Like

Leave a comment