Pagi masbro..

Kemarin, sudah sempat saia tulis artikel tentang hadirnya Honda CRF150L di kota Malang, melalui dealer MPM Basuki Rahmat. Nah, ketika ada waktu luang saat istirahat siang, saia meluncur ke dealer ini. Penasaran soal si jangkung CRF150L.

Bertemu langsung dengan Bapak Yudi, branch manager MPM Basra dan personil WSP mas Arick di TKP. Beliau menjelaskan kalau unit CRF150L yang dikirim ke Malang ini merupakan salah satu unit perdana di Jawa Timur. Weh, mantap tenan. Sambil ngobrol santai, saia lalu minta ijin ambil gambar Honda CRF150L yang sudah berdiri gagah di showroom.

Wew, kesan jangkung khas motor trail langsung nampak dari pemakaian suspensi tinggi serta ban offroad. Suspensi depan bertipe up side down dengan diameter yang terbesar di kelas motor trail 150cc, yaitu 37 mm.  Suspensi belakang, menggunakan monoshock dengan lengan penghubung, yang biasa disebut prolink. Jarak main suspensi depan belakang layaknya motor offroad, lumayan jauh/panjang, sehingga otomatis jangkung.

Rem cakram depan berdiameter 240 mm dihentikan oleh kaliper Nissin 2 piston, sementara cakram belakang punya ukuran 220 mm dikombinasi kaliper 1 piston. Sementara roda, punya diameter khas motor trail, kombinasi 21 inchi dan ban 2.75 di depan, sementara belakang velg almunium 18 inchi dan ban offroad IRC 4.10. Gahar

Tangki penampung bahan bakar berbahan logam dengan penutup kombinasi plastik keras, mampu menampung 7,2 liter. Lumayan lah, kalau buat diajak trabas, nggak bolak-balik mengisi ulang dengan jarak dan medan yang tidak terlalu berat.

Mesin, dengan kapasitas mesin 150cc berpendingin udara alias non radiator, punya ukuran square yaitu hampir seimbang antara diameter piston dengan langkahnya. Piston berukuran 57,3 mm sementara langkahnya 57,8 mm. Dengan pasokan bahan bakar sistem injeksi close loop dengan O2 sensor, mampu mengeluarkan daya maksimum 9,51 kW/8000 rpm.

Jok memanjang khas, mulai dari belakang tangki hingga area bodi belakang. Membuat banyak pilihan posisi duduk bagi rider saat berkendara. Mau mundur saat roda belakang butuh traksi lebih, atau maju maksimal hingga dekat tangki ketika diajak jalan offroad.

Perlampuan, masih menggunakan bohlam biasa, mulai dari lampu depan halogen-nya, lampu sein- depan-belakang dan lampu belakang. Sementara, panel dasbor, sudah digital keseluruhan dengan menampilkan pengukur kecepatan/odometer berikut 2 mode tripmeter, indikator BBM berbentuk bar, lampu persneling netral, lampu sein, lampu hi-beam, dan indikator MIL. Sayang nih, tachometer alias pengukur putaran mesin nggak ada.

Setang model fatbar dengan palang penguat di tengah, lebar khas motocross, yang duduk manis diatas raiser. Yang asyik, panel di holder setang komplit. Sebelah kanan, selain tombol elektrik starter, juga ada engine cut off alias tombol pembunuh mesin. Sementara holder setang sisi kiri, selain tombol lampu sein dan klakson, berikut tombol lampu dekat-jauh, juga dilengkapi dengan passing beam alias saklar lampu dim. Uniknya, hampir mirip dengan passing beam punya Honda CBR250RR, yaitu tombol passingnya menyatu dengan tombol hi/lo beam. Untuk memfungsikan lampu dim, cukup menekan tombol ke bawah saja, sesuai tulisan keterangannya. Ajib nih..jadi pengen saia

Lha terus, dengan spesifikasi seperti itu, berapa nih harga jual Honda CRF150L di area Malang? Nah, mengutip pernyataan pak Yudi, bahwasanya rilis resmi CRF150L di Jawa Timur memang belum, tetapi harga resmi sudah ada meskipun berbeda di beberapa daerah di Jawa Timur.  Disampaikan juga oleh bapak ramah ini, bahwa harga CRF150L  ini ada di angka IDR 32,9 juta. Nah, sudah jelas to? Ayo, yang di area Malang dan penasaran dengan wujud fisik Honda CRF150L, bisa meluncur deh ke MPM Malang, karena kebetulan yang sudah ada barangnya ya hanya disini.

Semoga berguna