Merasakan langsung Kompetisi Safety Riding bersama MPM

Di artikel lalu, sudah saia ceritakan tentang gelaran perdana di tanah air, kompetisi safety riding untuk blogger. Ya baru di Jawa Timur ini, ada even macam ini. Belum pernah ada sebelumnya, kecuali khusus instruktur safety riding. Yah, semoga menginspirasi yang lain untuk bisa mengakomodir. Eh, malah curcol. Kali ini, saia akan berbagi detail tentang impresi, haiyah…rasanya praktek langsung dan lanjut berlomba dengan kawan-kawan blogger Jatim.

Ada 3 kategori yang dinilai, yaitu Braking, Slalom serta Plank Riding. Dalam masing-masing kategori, banyak hal yang berpeluang mengurangi poin. Sistemnya, semua peserta diberikan nilai awal 1000. Nah, nantinya, pelanggaran atau kesalahan yang dilakukan dalam setiap kategori, berbuah poin minus. Kalau kelewatan ya bisa habis itu poin awal 1000. Kesalahan yang dianugerahi pengurangan nilai antara lain :

  • Braking , ada kecepatan minimal yaitu 35 kpj. Kurang dari itu, nilai dikurangi. Jarak pengereman menjadi poin utama. Bila roda ngesot alias terkunci, akan diakumulasi sebagai pengurangan nilai di setiap meter jarak pengereman. Disini, nilai tertinggi adalah pengereman dengan jarak terpendek dengan aman menggunakan kombinasi rem depan-belakang, tanpa ada gejala roda terkunci.
  • Slalom, manuver mengitari rute tertentu yang dibatasi cone/kun. Nilai tertinggi, tetap adalah yang meraih waktu tersingkat. Kesalahan yang mengakibatkan pengurangan poin adalah kaki turun saat manuver, menyentuh kun, dan paling fatal adalah salah jalur alias lupa rute.
  • Plank Riding, meniti jalur papan selebar 30 cm. Kali ini terbalik, yang dinilai adalah yang mampu menempuh waktu terlama saat meniti papan. Yang berpotensi mengurangi nilai antara lain kaki turun, mesin motor mati, dan motor turun alias tergelincir keluar dari titian.

Latihan praktek di sirkuit, memperoleh porsi paling banyak. Maklum bikers, nggak langsung pegang motor kan gak afdol. Latihan baru berakhir saat istirahat makan siang dan menunaikan ibadah sholat. Lanjut, karena hari makin siang menjelang sore, langsung saja kompetisi dilaksanakan. Karena mengambil judul ‘fun’, jadi ya santai saja, nggak kelewat tegang dan serius. Bergiliran, kami semua menaklukkan 3 kriteria tadi. Penilaian, dilakukan tim instruktur safety riding dengan kriteria pengurangan poin saat gagal atau melakukan kesalahan. Saat pengereman, lumayan sukses saia. Dari poin awal 1000, hanya dikurangi 80 saja dengan panjang jarak berhenti kisaran 10 meteran dari kecepatan 46 kpj.

Lanjut ke slalom. Hari makin panas, konsentrasi mulai buyar. Sukses di awal,  ditengah rute malah blank, lupa jalur. Walhasil, ada beberapa rute yang saia tidak lewati karena harusnya zig-zag malah lurus saja. Zonk di slalom, karena memotong jalur. Haduuu…padahal enak nih buat manuver. Perlu nambah konsentrasi dan daya ingat 🙂 Yah, sudah gak gubrak alias jatuh saja sudah bersyukur nih, hehehehe

Terakhir Plank Riding. Latihan, sempat yakin dan percaya diri. Begitu tiba giliran saia, oke, start lancar hingga pertengahan papan. Di 3/4 jarak, mungkin salah kontrol gas, tiba-tiba mesin mati. Walhasil, oleng dan kaki pun turun. Bendera merah berkibar, dan hasil akhir diskualifikasi alias tidak mendapatkan poin sama sekali. Waduuh…

Meskipun masuk di papan bawah alias juru kunci, secara pribadi, saia sangat puas ikut dalam acara semacam ini. Banyak manfaat yang didapat, termasuk kesimpulan, beberapa kebiasaan yang kita anggap benar ketika berkendara dengan sepeda motor, ternyata malah salah.

Yang jelas, kesimpulan akhirnya, bagi-bagi ilmu semacam ini sangat perlu diperbanyak. Lah, kan cuma di sirkuit saja tho? Nggak masbro, secara nyata dalam keseharian, akan banyak yang secara langsung dan tidak bakal kita terapkan. Contoh saja, plank riding. Latihan keseimbangan saat nunggang motor. Bila sudah menyatu dan enak dengan motor, lebih santai dan rileks saat menemui kondisi jalan sempit, dengan kecepatan rendah alias pelan-pelan. Seperti melintasi jembatan sempit dan jalan sempit lain, Demikian pula sesi pengereman. Bagaimana kita memaksimalkan rem depan dan belakang dengan porsi yang pas, dan didapat jarak pengereman aman. Nggak main injak tuas rem belakang saja, atau sebaliknya, remas tuas rem depan sampe pol. Yang ada , malah ban terkunci dan berpotensi selip, malah bahaya.Kembali ke harapan, semoga saja agenda macam ini diperbanyak, sehingga makin luas tersebar ke masyarakat, bagaimana berkendara dengan aman dan nyaman. Minimal, mempersiapkan saat hendak berkendara, piranti keamanan diri seperti helm-jaket-celana panjang-sepatu-sarung tangan, kemudian juga tak lupa cek kondisi fisik motor seperti fungsi gas, rem, lampu-lampu dan spion. Baru berkendara dengan hati-hati, dan waspada dengan keadaan sekitar saat di jalan raya.

Semoga berguna..

4 comments on “Merasakan langsung Kompetisi Safety Riding bersama MPM

  1. Pingback: Lagi, PT MPM kirim instruktur safety riding ke Jepang | sekedar coretan

Leave a comment