Sebanyak 10 titik Pelican Crossing di 10 Zoss (Zona Selamat Sekolah) Kota Malang telah difungsikan sejak 14 Maret 2013. Adapun 10 titik tersebut berada di depan SMP Narotama Jalan Ahmad Yani, SMP 20, SMPK Cor Jesu, SMPN Veteran, SMPN 6, SD Sukun 1, SD Bandungrejosari, SD Kebonsari I, SD Kebonsari II, dan SMA 6. Apa kabarnya sekarang??
Eh, sebelumnya, ada yang belum tahu apa sih Pelican Crossing? Bukan nama hewan lho :lol . Pelican Crossing, berasal dari nama PEdestrian LIght CONtroled dengan “O” diubah menjadi “A”. pelican crossing merupakan semacam traffic light bagi pengendara di jalan. Jangan tanya saia, soal perubahan huruf “O” menjadi “A” , karena, sumpah saia gak tahu 😉
Sejak dioperasikan 2 tahun silam, sebenarnya tidak banyak kendala pada peralatan ini. Sekedar mengingatkan kembali, sistem kerja-nya, hampir sama dengan traffic light. Yaitu, menampilkan, eh, menyalakan lampu. Hanya bedanya, lampu pada Pelican Crossing, hanya menyala merah saat tombol ditekan. Selang sekitar 15-30 detik, barulah lampu merah mati, berganti lampu hijau/kuning yang menyala. Durasi waktu, disetting oleh instansi terkait, tergantung kepadatan arus lalu lintas dan pengguna pelican crossing. Saat stand by, lampu yang menyala adalah lampu kuning berkedip-kedip. Di jalur Pelican Crossing ini, juga terpasang zebra cross, sebagai sarana penunjang penyeberang jalan.
Nah, sekarang ini, kondisi beberapa Pelican Crossing, secara fisik tidak bermasalah. Lampu tetap berfungsi normal. Yang saia temui di SMP Narotama JL. A Yani, tombol-nya malah tidak ada alias rusak alias hilang 👿 Lha gimana coba, pengguna yang mau menyeberang mau menyalakan lampunya? 🙄 Akhirnya? Ya tidak berfungsi itu peralatan mahal….
Sementara, di depan SMPK Cor Jesu, masih berfungsi baik, terbukti, berkali-kali saia lewat, sering difungsikan untuk menyeberang pelajar.
Hanya saja, ada beberapa faktor yang menjadi tidak maksimalnya fungsi Pelican Crossing itu sendiri. Contohnya :
- Pelican Crossing di kota Malang, tidak dilengkapi dengan buzzer, sehingga saat lampu merah menyala, pengguna jalan kurang memperhatikan. Semacam kurang tertarik, karena tidak ada bunyi khusus. Kadang, pengguna jalan, jika bukan lampu traffic light, jarang diperhatikan..entah karena faktor ketidaktahuan, atau memang dasarnya cuek 😦
- Rendahnya kesadaran pengguna jalan, akan prioritas penyeberang jalan, meski di zebra cross sekalipun, termasuk di area Pelican Crossing. Seringkali saia menemui, lampu Pelican Crossing menyala merah, sudah ada pelajar yang mau menyeberang, eh, kendaraan yang lewat malah tidak ada yang berhenti. Terpaksa, minta bantuan pada pak satpam/sekuriti untuk membantu menghentikan arus kendaraan. Lha apa gunanya coba si Pelican Crossing itu??
- Posisi tombol pengaktif alat, untuk sekolah SMP atau SMA, saia rasa sih sudah pas. Tapi, untuk yang berlokasi di SD, sepertinya terlalu tinggi, sehingga susah diraih oleh pelajar SD yang mayoritas posturnya masih tergolong pendek. Akhirnya, harus minta bantuan orang dewasa untuk menekan tombol, sekalian membantu menyeberang.
Oleh karena itu, perlu ada solusi bagi instansi terkait, antara lain Dinas Perhubungan dan Polres Malang Kota. Selain secara rutin mengadakan perawatan dan perbaikan unit yang rusak, juga bisa ditambahkan buzzer/sirine, seperti di kota Surabaya dan Surakarta yang pernah saia lihat. Sepele, tapi mampu mencuri perhatian pengguna jalan. Toh, murah saja sebenarnya, juga mudah dipasang 😆
Kemudian, perlu diadakan sosialisasi lagi bagi pengguna jalan di sekitar Pelican Crossing, supaya paham, fungsi dari peralatan tersebut. Yah, minimal, saat lampu merah menyala atau buzzer/sirine menyala, berhentilah sebentar di area sebelum zebra cross, untuk memberikan kesempatan bagi penyeberang jalan untuk melintas. Nggak perlu sosialiasi di gedung mewah layaknya acara pejabat-pejabat kita, cukup bikin semacam banner dengan warna mencolok dan desain menarik, dipasang di sekitar lokasi Pelican Crossing. Beres, hemat biaya dan efektif. Betul nggak? Sulit bikin desain? Mas Joko siap membantu, hehehehe….tak iklanin mas Joe
Akhirnya, semua peralatan penunjang, meski canggih dan lengkap, akan kembali pada perilaku penggunanya. Akan berfungsi maksimal, bila didukung semua pihak yang menggunakan jalan raya. Mari saling menghargai pengguna jalan, patuhi semua rambu dan marka, berkendara dengan aman.
Semoga berguna
Di solo jg tdk maksimal.. bnyk yg gk paham
LikeLike
Idem mas, disini juga
Gak hanya yang mau nyebrang bingung, pengendara juga pada gak ngeh fungsi si pelican ini 😦
LikeLike
sayang banget..rusak percuma..
LikeLike
Jogja juga sama…
LikeLike
Sama gak berfungsi maksimal?
LikeLike
tombol e podo pretel… tak pencet pencet ga iso…
LikeLike
Hoalah…idem, kurang maintenis, eh, maintenance kayake
LikeLike
woww woww wowww keren juga
http://nendangbanget.net/2016/01/04/jadi-blogger-kudu-betah-melek-tidur-minimal-jam-1-malam-oke/
LikeLike
nek pacet, ra kanggo 😆
LikeLike
untung dibaca Pelican, soalnya kalau Pelicon terdengar saru.
LikeLike
Mungkin itu sebabnya pergantian huruf O dengan A barangkali 😆
LikeLike
pernah liat dipencet tp yg berkendara gak melambatkan atau berhenti 😀
LikeLike
he-eh, pernah juga nemu kejadian kayak gitu, mungkin pada banyak yang belum tahu fungsinya
LikeLike
sangar
LikeLike
skrg di RS lavalette dan SDN negeri LA sucipto sudah ada
LikeLike