Semalam, sekitar pukul 22.15, ledakan dahsyat mengguncang Bumiayu, Kota Malang.
Korban meninggal 4 orang, 3 dewasa dan seorang bayi. Sementara korban kritis 2 orang, dirawat intensif di RSUD Saiful Anwar Malang. Petasan yang dirakit, kemudian meledak, merupakan kebiasaan warga setempat untuk menyambut pengajian yang akan dilakukan di wilayah tersebut.
Menurut penuturan rekan yang kebetulan berdomisi Bumiayu, sebenarnya perakit petasan, sedang tidak berada di tempat. Yang ada beberapa temannya, yang kemungkinan, merakit racikan petasan tanpa sepengetahuan pemilik bahan.
3 orang tewas seketika didalam rumah yang hancur. Sementara bayi yang meninggal, benar-benar apes alias ketiban sial. Karena, sang bayi yang sedang digendong ibunya, hanya lewat didekat rumah yang terjadi ledakan. Ibunya terlempar, sementara bayinya jatuh dan meninggal.
Sementara, hingga saat ini, lokasi di Jl. Kyai Parseh Jaya Bumiayu, masih dijaga ketat pihak kepolisian, untuk melakukan olah TKP.
Sudah dilarang, kok ya masih bikin dan nyalain petasan, piye jal??
Turut berduka untuk korban, semoga diterima di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Kembali, sebuah pelajaran yang harus dibayar mahal dengan nyawa.
tonggo kuwi kang, semalam getaran bikin keder kaca jendela rumah…. :O
LikeLike
loh, cedek ngomah gadang yo kang? teman kerja tadi cerita, sambil berlinang-linang, terbayang wajah si bayi 10 bulan 😦
LikeLike
kuwi depan sdn arjowinangun 3 kang lokasine, sekan omah ra enek sekilo…
sekolahe lumayan ancur pisan…kiy mw diliburkan… 😦
LikeLike
lha iyo, radius sekilo sik bergetar…
ngrakit rentengan, trus yang terakhir indukan, guede…eh, meleduk duluan
LikeLike
tak pikir blanggur kayak biasanya kang, eh ternyata masih dalam perakitan…
kayakke sudah membudaya di bumiayu kehadiran blanggur (mercon rentengan) kuwi…
LikeLike
jangankan disono mas, di tempat bapak saia, gak sampe 2 kilo dari rumah, masih juga kok bikin rentengan pas hari raya..
minimal, 3-4 juta serenteng, ukuran sepanjang bambunya, kisaran 4-5 meteran, plus bonus terakhir yang segede gaban–eh, voltus, mak blarrrrrr 👿
LikeLike
nah looh…. 😆
LikeLike
Bapakku dewe ae gedek2, aseli susah merubah kebiasaan yang bahaya itu
LikeLike
Pelaku sdh di amankan.
?
LikeLike
Astagfirullah mesake ibu dan bayine
LikeLike
Lha yo kuwi kang…miris, ra ngerti opo2 katut
LikeLike
Petasan buat pengajian…?? 😆
LikeLike
pengajian yang hebat,,,, mendekatkan ke tuhan 😀
LikeLike
Kebiasaan yang (rada) salah 😉
LikeLike
Nggo menyambut kuwi Yug..
Untuk memeriahkan alias menyambut, sudah semacam kebiasaan 😉
LikeLike
Hemmm…
Dorrr…
http://nyobamoto.com/2015/10/27/rossi-kena-batunya-mungkin-rossi-saat-muda-juga-nakal-dan-sruntulan-kaya-marquez-sekarang/
LikeLike
Titip terus aé…
http://nyobamoto.com/2015/10/25/investigasi-race-direction-mengganjar-rossi-start-dari-belakang-saat-race-valencia/
LikeLike
Monggo mbahwir, saia juga sehobi kok 🙂
LikeLiked by 1 person
┼┼ãä┼┼àá┼┼âa┼┼ăa
LikeLike